Alfath Flemmo
Alfath Mahasiswa Ilmu Komunikasi BINUS Garap UMKM Ekonomi Kreatif Raih Juara 3 Nasional JBC 2022
UMKM | 2022-09-22 00:41:15
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, pendiri Flemmo Enterprise Music, Binusian 2026, mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi (Communication), Fakultas Komunikasi Digital dan Hotel & Pariwisata, Bina Nusantara University (BINUS Malang), menang juara 3 lomba Java Business Competition (JBC) 2022 International Call for Paper.
Pengumuman pemenang JBC 2022 disampaikan secara live melalui YouTube di kanal SEARCH Universitas Telkom, Minggu 11 September 2022, pukul 16:00 WIB.
"Alhamdulilah, saya menang juara 3 menyisihkan 117 peserta dari seluruh Indonesia di ajang kompetisi bergengsi Java Business Competition JBC 2022 Telkom", ujar Maharsyalfath, bersyukur.
Alfath, sapaan dari Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, menulis makalah ilmiah berjudul: “Digital Music Production and Arrangement Services Based on Artificial Intelligence (AI) Technology to Empower Youth as An Effort to Support SDGs”.
Dalam paper ilmiah setebal 20 halaman itu, Alfath mengulik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif, khususnya musik digital di era industri 5.0. Alfath membahas tentang peran komposer muda generasi Z dalam jasa produksi dan aransemen musik digital berbasis teknologi artificial intelligence (AI).
Motivasi Alfath mengikuti lomba JBC 2022 yaitu untuk memberdayakan pemuda generasi Z sebagai upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) di era industri 5.0.
Menurut Alfath, perkembangan teknologi yang sangat pesat di era 5.0 membawa permasalahan baru bagi pekerjaan jasa pembuatan musik dan aransemen lagu.
Baca Juga: Maharsyalfath Maulasufa, Mahasiswa BINUS University Masuk Top 20 Startup Terbaik
"Di era modern ini, seorang audio engineer dituntut untuk bekerja cepat menyesuaikan dinamika pasar, dan ini tentunya sangat melelahkan. Musisi dapat bekerja hingga 24 jam sehari, 7 hari seminggu", tegasnya.
Oleh sebab itu, menurut Alfath, peran komposer muda sangat dibutuhkan untuk berkontribusi pada ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan guna mendukung Sustainable Development Goals (SDGs).
Padahal, hampir semua orang menyukai musik. Melalui musik, seseorang dapat mengekspresikan moral, emosi, dan budaya. Melalui lagu, generasi muda dapat membantu pemerintah dalam menyampaikan pesan perdamaian dan pembangunan.
Baca Juga: Kado Hari Ibu, Komposer Alfath Flemmo Rilis Lagu
Alfath Flemmo menegaskan bahwa pada tahun 2022, profesi sebagai komposer musik, produser musik, dan audio engineer masih sangat langka bagi Generasi Z di Indonesia. Padahal musik mampu mendukung semua bagian dari SDGs.
Musik di masa depan akan sangat akrab dengan algoritma. Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) saat ini semakin memudahkan para musisi untuk membantu memproduksi musik digital.
"Teknologi artificial intelligence (AI) mampu membantu musisi secara akurat menerjemahkan dan merancang variabel dalam komposisi musik seperti nada, ritme, dan progresi ke perkusi", papar Alfath, pencipta jingle lagu Istanbul Youth Summit (IYS) 2021 Turki.
Baca Juga: Komposer Muda Flemmo Kebanjiran Order Aransemen Lagu Berkah Bikin Gebrakan Vlog DSC Diplomat Sukses
Lebih lanjut, Alfath menuturkan bahwa kecanggihan teknologi AI ini dapat meminimalisir human error sehingga menghasilkan komposisi musik yang diinginkan.
"Dengan metode machine learning, big data berupa kumpulan musik digital dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi AI untuk membuat algoritma baru. Kemudian, algoritma ini digabungkan untuk menghasilkan komposisi musik baru yang unik menggunakan metode pembelajaran mendalam", paparnya.
Kedepannya, melalui startup Flemmo Enterprise Music, Alfath yakin dapat mewujudkan mimpi besarnya yaitu menjadikan Flemmo sebagai perusahaan jasa musik paling kreatif dan inovatif di dunia berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terhubung ke jaringan global terbesar.
Baca Juga: Menteri Agama Yaqut Qoumas Apresiasi Alfath Penerima Beasiswa YYGS Yale University Amerika Serikat
Teknologi AI juga mampu menghasilkan musik dalam berbagai genre, suasana hati, dan karakteristik psikologis yang diinginkan.
Platform ini juga dapat bertindak sebagai A&R, distributor, atau perusahaan penerbitan musik untuk mencari bakat dan mengawasi perkembangan artistik artis rekaman dan penulis lagu. Ke depan, sebagian dari keuntungan Flemmo Enterprise Music, juga akan disalurkan untuk kegiatan sosial sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) perusahaan.
"Saya mengajak investor untuk membangun dan mengembangkan platform layanan pembuatan lagu dan aransemen musik digital berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI)", pungkasnya.
Penulis :
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (Alfath) adalah penulis lepas di Republika; Delegasi IYS 2021 Turki; Delegasi UNESCO IMUN dan AWMUN Camp; Penerima Beasiswa YYGS Yale University 2021, Penerima Widia Scholarship 2022; Penerima Beasiswa Prestasi BPI/BIM Kemendikbud Ristek 2022, Komposer Pendiri Startup FlemmoMusic.com; YouTuber Flemmo; Co-Founder Socio-Edupreneur Sepia.ID; Programmer di AlfathDev & FiGO Tech, Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi BINUS University Binusian 2026, Mahasiswa S1 Sistem Informasi President University 2022/2023.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
