Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image FLEMMO

Menteri Agama Yaqut Qoumas Apresiasi Alfath Penerima Beasiswa YYGS Yale University Amerika Serikat

Eduaksi | Sunday, 12 Sep 2021, 01:02 WIB
Maharsyalfath (18), Siswa MAN 1 Jombang, Jawa Timur, penerima beasiswa $3,500 Yale Young Global Scholars (YYGS) Connect 2021, Yale University, Amerika Serikat. (dok. pribadi).

Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18) atau kerap disapa Alfath, siswa kelas XII Bahasa MAN 1 Jombang, Jawa Timur meraih prestasi membanggakan. Alfath, dapat dibilang, merupakan pelajar pengukir sejarah bagi sekolah Madrasah Aliyah (MA) di Indonesia yang bisa lolos dan mendapat beasiswa untuk program Yale Young Global Scholars (YYGS) 2021 di Yale University, Amerika Serikat.

Melalui akun twitter resmi @YaqutCQoumas, Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi dan bangga atas prestasi Alfath @maulasufa.

“Selamat atas capaianmu AlFath, teruslah menjadi inspirasi bagi teman-temanmu dan membanggakan tanah airmu”, tulis Menteri Agama Gus Yaqut di akun twitternya.

Akun Twitter Gus Yaqut: @YaqutCQoumas mengapresiasi atas prestasi Alfath @maulasufa.

Bagi pelajar Indonesia, beasiswa merupakan impian dan jalan keluar terbaik untuk menggapai pendidikan tertinggi. Program YYGS Connect bisa menjadi pilihan untuk mewujudkan mimpi bagi siswa berprestasi setingkat SMA. Program YYGS ini ditujukan bagi siapapun yang mau belajar dan bekerja keras untuk menggapai mimpinya.

"Yale Young Global Scholars (YYGS) Online ini merupakan program yang langka di dunia. Sebuah program pra-kuliah untuk siswa setingkat sekolah SMA atau Madrasah Aliyah. Program YYGS ini unik, mengajak saya berpikir, bukan sekadar belajar", kata Alfath Flemmo alumni penerima beasiswa YYGS 2021 di Yale University, Amerika Serikat.

Pria kelahiran Jombang, 3 Februari 2004 ini mengatakan bahwa melalui program YYGS, ia mendapat pengalaman luar biasa dan sangat berharga.

"Melalui pembelajaran metode canvas, saya mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan keilmuan yang tidak biasa ditemukan di sekolah SMA pada umumnya", ujar Alfath.

Program YYGS summer course merupakan kesempatan besar bagi siswa SLTA dari seluruh dunia dalam mengeksplor berbagai bidang akademisi. Empat bidang studi yang ditawarkan YYGS, yaitu Innovations in Science and Technology (IST), Literature Philosophy and Culture (LPC), Politics Law and Economic (PLE), Solving Global Challenges (SGC).

Maharsyalfath mengatakan proses seleksi program YYGS Connect ini sistematis, rumit, dan ketat. Prosesnya melibatkan orang tua, sekolah, referensi kepala sekolah, dan wali kelas. Ada puluhan tahapan formulir pendaftaran yang harus ia selesaikan. Pendaftaran dibuka mulai bulan September tiap tahun. Sedangkan pengumuman hasil seleksi di bulan Desember.

Alfath yang juga kreator di channel YouTube Flemmo Music ini mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah dan guru pembimbing ketika mendaftar program YYGS.

"Dalam proses pendaftaran, saya dibimbing oleh kepala madrasah dan wali kelas. Rekomendasi guru pembimbing ini sangat penting untuk proses pengajuan beasiswa YYGS Connect", jelasnya.

globalscholars.yale.edu " />
Yale Young Global Scholars (YYGS) Connect 2022 dibuka September. Sumber: globalscholars.yale.edu

Kemudian, Alfath mengikuti serangkaian tes untuk menilai kemampuan bahasa Inggris. Melalui tes ini, siswa diharuskan menunjukkan tingkat kemahiran bahasa Inggris yang tinggi.

Menurut Alfath, tes ini penting karena terkait kemampuan mengartikulasikan pemikirannya selama mengikuti program. Hasil tes ini juga akan membantu siswa ketika bersaing dengan siswa dari berbagai belahan dunia.

“Tes program YYGS ini memang sulit. Namun, program ini sangat bermanfaat. YYGS memang sengaja didesain dan didukung oleh para ilmuwan yang telah memiliki pengalaman dalam mengatasi “kejutan budaya” dan mempelajari keterampilan serta kemampuan baru untuk memaksimalkan pendidikan kepada siswa”, papar Alfath yang juga menjadi delegasi UNESCO IMUN Summer Camp 2021 dan AWMUN 2021 beberapa waktu lalu.

Setelah melalui serangkaian proses seleksi yang panjang selama September-Desember 2020, Maharsyalfath dinyatakan lolos mewakili pelajar Indonesia untuk bidang studi Sastra, Filsafat, dan Budaya (Literature, Philosophy, and Culture (LPC). Dirinya mendapat akses kuliah Program YYGS Summer Course di Universitas Yale pada Juni-Juli 2021.

Perjuangan belum usai ketika dirinya dihadapkan dengan biaya Program YYGS yang relatif mahal. Tak patah semangat, kemudian ia mengajukan beasiswa. Melalui aplikasi YYGS Online di yale.edu, Alfath mengajukan fee waiver, yaitu permohonan pembebasan seluruh biaya kuliah program YYGS Connect 2021.

“Terkait proses pengajuan beasiswa ini, awalnya pihak YYGS mengidentifikasi pemenuhan syarat siswa yang membutuhkan dukungan finansial. Lalu, peserta akan diminta untuk memberikan beberapa dokumen penting dari wali siswa”, ujarnya.

Selanjutnya, ia mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan. Di antaranya, surat keterangan dari wali siswa yang menyatakan posisi pekerjaan, gaji, tunjangan, masa kerja, dan salinan laporan pajak penghasilan

“Alhamdulillah, permohonan itu disetujui. Saya mendapat beasiswa YYGS Connect 2021 dari Yale University, yang merupakan kampus terbaik, tertua, bersejarah, Ivy League University di Amerika Serikat. Beasiswa YYGS telah membiayai seluruh kegiatan saya dalam program kuliah pendek. Saya mendapat beasiswa penuh (fully funded) sebesar USD $3,500 atau setara Rp 50 juta”, paparnya dengan bersyukur.

Melalui Program Beasiswa YYGS Connect berbasis kebutuhan, Alfath mendapat kesempatan kuliah di Yale University pada 18 Juni hingga 3 Juli 2021 yang lalu bersama peserta global dari 130 negara dan 50 negara bagian Amerika Serikat.

Alfath komposer jingle lagu Istanbul Youth Summit 2021 ini menjadi semakin termotivasi untuk belajar ke pendidikan lebih tinggi. Program YYGS telah memberikan wawasan kepadanya bahwa pendidikan tinggi model Yale University dapat memberikan kenyamanan belajar bagi mahasiswanya. Alfath berencana kuliah jurusan musik dan mendaftar kuliah di Yale School of Music (YSM) untuk tahun akademik 2022/2023.

“YYGS telah memberikan ‘landasan’ awal secara profesional serta membantu saya untuk menggapai cita-cita. Melalui program YYGS, saya berkesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan fleksibel; terlibat secara produktif dengan beragam kelompok teman sebaya; mengeksplorasi ide baru dan menarik; bertemu dengan para pakar, ilmuwan, akademisi, dan praktisi terkemuka”, ungkapnya.

Melalui program YYGS, Alfath berlatih mengeksplor kemampuan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris, diplomasi, dinamika kelompok, dan studi global. Dosen melatih dan mendorong siswa sehingga berpikir kompleks dan mendalam untuk menyelesaikan berbagai kasus global dalam kehidupan secara komprehensif, detail, efektif, dan akurat.

Maharsyalfath (foto: atas, tengah), sedang mengikuti program Yale Young Global Scholars (YYGS) Connect selama dua pekan pada 18 Juni – 3 Juli 2021. (dok. pribadi).

Lebih lanjut, Alfath mengungkapkan bahwa para instruktur YYGS mampu membuat suasana belajar-mengajar menjadi menyenangkan, interaktif, seru, santai, namun tetap serius. Siswa diberi ruang diskusi untuk memecahkan setiap kasus secara detail, komprehensif, dan totalitas.

“Sungguh, seakan-akan atmosfernya berada di kampus fisik yang sesungguhnya. Saya merindukan suasana itu kembali”, kenang Alfath Flemmo musisi muda Indonesia.

Alfath yang produktif menulis ini sangat terkesan dan ingat materi kuliah dari John Whalen Ph.D., dosen ilmu filsafat. Ia merupakan Program Manager Humaniora untuk Yale Young Global Scholars 2021.

“Manusia dihadapkan pada banyak pilihan. Namun manusia wajib berpikir ketika membuat keputusan; harus memilih risiko terkecil untuk melangsungkan kehidupan sosial”, kenang Alfath ketika John Whalen menyampaikan materi kuliah.

Baginya, program interdisipliner YYGS sangat mengasyikkan. Alfath beserta peserta lainnya menghadiri seminar yang diajarkan oleh dosen pembimbing sesuai kurikulum khusus. Siswa diberi kebebasan untuk memilih beragam ide untuk satu topik seminar sesuai academic interest.

Sebagai komposer musik muda Indonesia pengelola channel YouTube Flemmo, Alfath memilih topik musik, seni, dan budaya yaitu Music Critic dan Secular Song Tradition. Dosen pembimbingnya, Bel Ben Mamoun.

“Seminar ini sangat menarik karena ketika awal sesi, siswa langsung diajarkan mengkritik dan menganalisis musik. Setelah itu, Bel Ben Mamoun menjelaskan materi tentang kritik musik, sejarah musik, dan dilanjutkan diskusi kelompok”, jelasnya.

Di sesi lainnya, siswa juga menghadiri Opportunities Across Yale (OAY). Kegiatan ini dilaksanakan secara fleksibel dan terbuka. OAY mengarahkan siswa pada ide-ide inovatif di Yale dan memungkinkan siswa dapat menjelajah lingkungan belajar virtual.

Ada kegiatan lokakarya, webinar, diskusi, dan panel OAY yang menyoroti beragam sumber daya dan departemen di Yale. Ini merupakan cara yang luar biasa bagi siswa untuk lebih memahami komunitas Yale.

Kemudian, Alfath juga mengatakan bahwa ada tantangan yang unik di program ini. Yaitu perbedaan budaya antar siswa yang berasal dari berbagai negara.

“Ini merupakan pengalaman positif bagi saya. Bahkan, pada situasi ini siswa dituntut kreatif, dihadapkan pada pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah”, katanya.

Banyak cerita menarik lainnya yang terjadi selama program. Contohnya, saat siswa mengikuti proyek capstone atau seminar senior. Ini merupakan sesi dinamika kelompok untuk memecahkan masalah.

Dalam sesi ini, Alfath bersama siswa lainnya diharuskan bekerjasama dalam kelompok untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah sesuai topik tertentu. Beberapa siswa yang awalnya memiliki rasa gugup dalam berinteraksi dengan orang lain menjadi lebih terbuka setelah menghadiri proyek capstone.

Serunya program YYGS membuat Alfath menjadi lebih fokus pada minat. Dirinya semakin bersemangat untuk mendalami dan mempraktikkan Ilmu Bahasa, Filsafat, dan Budaya melalui musik.

Di akhir program YYGS, Alfath Flemmo yang masuk dalam Top 12 National Startup Entrepreneurship World Cup (EWC) 2021 untuk sektor ekonomi kreatif ini menciptakan karya berupa lagu, judulnya “Awareness”. Lagu ini menceritakan tentang kesadaran menjaga kesehatan di tengah pandemi corona, Covid-19.

Pesan Alfath bahwa masa pandemi bukanlah halangan bagi generasi muda untuk berkarya demi kehidupan yang lebih baik.

“Perjalanan selama kegiatan YYGS telah mewarnai hidup saya. Dan, saya telah mengabadikannya melalui tulisan ini sebagai pengalaman yang luar biasa”, pungkasnya.

Tertarik beasiswa YYGS Connect 2022?

Yuk siapkan diri kalian. Pendaftaran untuk beasiswa YYGS dibuka bulan September tiap tahun. Silakan klik situs web ini: globalscholars.yale.edu.

Penulis:

Maharsyalfath Izlubaid Qutub MaulasufaSiswa Kelas XII Bahasa MAN 1 Jombang, Jawa Timur, Penerima Beasiswa Yale Young Global Scholars (YYGS) Connect 2021 di Yale University, Amerika Serikat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image