
Gorong Sunyi dan Puisi Lainnya
Sastra | Wednesday, 21 Sep 2022, 11:54 WIB
Diri yang Hilang
Gelaran belajar, seragam.
Yang nampak beda hanya nama.
Udara didekam di dalam ruang pasif. Kontra produktif
dan sendu suara-suara anak didik.
Manusia menggonggong tak ada makna.
Menyamar budaya populer bahasa.
Tak ada sarat akan arti.
Hilang diri merasa asik, masuk frekuensi.
Malang, September 2022
Tikus Kultus
Ah!
Benarkan kaca, pecah karena kecewa?
Mengapa tikus kultus karena bunga.
Menjadi dewa.
Walau akhirnya
Pinggirnya menyayat kulit indah putih pucat.
Tak sadar perubahan mekar dan berduri.
Malang, Septermber 2022
Gorong Sunyi
Hawa! Cari aku di gorong sunyi.
Gorong yang menyelamatkan semua manusia dari benci.
Tak iri pada mercy ibu pencuri
Gorong sunyi rumah mewah
Ikhlas menyapa semuanya, lewat
Tak perlu bayar pajak.
Malang, 2022
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.