Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rita Nurlita

CSR dan Kesalehan Sosial

UMKM | Sunday, 18 Sep 2022, 23:10 WIB

Udara siang yang cukup terik di pelataran Gedung Dekranasda, Kota Depok, tidak menyurutkan semangat Adjie dan teman-temannya untuk berjualan. Beraneka penganan dan makanan khas Kota Depok dijajakan dengan rapi di bawah tenda-tenda bertuliskan UMKM Belimbing. Beberapa ASN Kota Depok yang sedang beristirahat, tampak mengantri di depan tenda yang menjual siomay dan dimsum. Kepulan asap hangat dan aroma ikan lezat yang menguar dari tungku pengukus menjadi daya tarik tersendiri bagi perut yang lapar.

Bazar UMKM Kota Depok (Foto: Dok Pribadi)

Bersama teman-temannya yang tergabung dalam UMKM Belimbing, sebuah kelompok UMKM di Kota Depok yang mayoritas berjualan kuliner, Adjie rajin mengikuti berbagai pameran UMKM. Menurutnya, UMKM tidak bisa bila hanya mengandalkan penjualan online saja. Penjualan secara langsung atau tatap muka, diakui tetap menjadi ikhtiar yang efektif bagi UMKM untuk memperkenalkan dan memasarkan produk-produknya kepada konsumen.

Karena itu, ketika kelompok UMKM yang dipimpinnya mendapatkan bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari salah satu BUMN di Indonesia, Adjie mengaku merasa sangat terbantu. Terlebih, bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka yakni berupa peralatan produksi dan promosi seperti tenda, banner dan sebagainya. Diakui Adjie, bantuan ini sangat penting bagi kelompok UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran, terutama saat mengikuti berbagai pameran.

Kedigdayaan UMKM

Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada 1998 dan 2008, UMKM diakui telah berperan besar dalam menggerakkan potensi ekonomi masyarakat. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa di masa-masa sulit tersebut UMKM telah berhasil menjadi penyelamat ekonomi Indonesia dari jurang resesi akibat krisis finansial yang terjadi di Kawasan Asia.

Hingga saat ini, selain memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, UMKM juga mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM), pada 2018 terdapat 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 117 juta orang.

Peran Penting UMKM (Foto: Puspa Perwitasari/ Republika)

Memahami besarnya potensi ini, maka pemerintah dengan berbagai stakeholder lainnya terus bergandengan tangan membuat berbagai program inovatif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM yang dibinanya. Sebagai contoh, program Wirausaha Baru (WUB) yang digulirkan oleh Pemerintah Kota Depok dan diikuti oleh 2000 pengusaha baru dan pengusaha perempuan. Program ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi COVID-19. Tujuannya, agar mereka dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kewirausahaan sehingga bisa menjadi tulang punggung kekuatan ekonomi di Kota Depok.

Selain pemerintah, berbagai perusahaan dan badan usaha milik negara (BUMN) juga telah menjalankan corporate social responsibility (CSR) melalui berbagai program kepada masyarakat. Sebagai contoh, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Pertamina yang memberikan pinjaman modal usaha kepada delapan bidang usaha mikro dan kecil (UMK) supaya masyarakat yang tidak mampu mengakses lembaga pembiayaan bisa terbebas dari jeratan hutang.

Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan pendanaan berupa pinjaman murah untuk perajin batik di seluruh Indonesia, pengembangan sarana parasarana pengembangan produktivitas warga, rumah produksi UMKM, serta pendampingan dan pembinaan kepada mitra binaan berupa pameran dan pelatihan oleh orang-orang yang kompeten. Di masa pandemi COVID-19, Pertamina juga memberdayakan mitra binaannya mulai dari membuat masker, alat pelindung diri (APD), wastafel portable, berbagai minuman rempah, hingga goodie bag.

CSR sebagai Kesalehan Sosial

Dalam membuat program CSR, idealnya perusahaan tidak hanya bertujuan menggugurkan kewajiban tanggung jawab sosialnya saja. Lebih dari itu, perusahaan diharapkan memiliki kepekaan dan kepedulian kepada masyarakat, khususnya yang berada di lingkungan tempatnya beroperasi. Keinginan bersinergi dan tumbuh bersama demi kelangsungan bisnis perusahaan, kesejahteraan masyarakat dan menjaga lingkungan supaya tetap lestari merupakan hal terpenting untuk dimiliki.

Dengan memiliki niat tulus dan semangat yang sama untuk menebar kebaikan, maka program CSR ini akan berlangsung secara berkelanjutan baik dilakukan oleh perusahaan maupun UMKM sebagai bentuk dari kesalehan sosial. Karena pada umumnya, para pelaku UMKM yang telah berdaya dan memiliki kepedulian yang tinggi, secara otomatis akan meneruskan menebar kebaikan kepada masyarakat maupun pelaku UMKM lainnya yang masih membutuhkan bimbingan.

Sebagai contoh, di Kota Depok ada banyak UMKM yang tidak hanya mendapatkan bantuan CSR dari perusahaan, tetapi mereka juga membuat program CSR sendiri sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Hal ini dilakukan atas niat tulus ingin memberdayakan masyarakat dan membantu UMKM lain supaya semakin kuat dan berdaya. Sebut saja Erni Rahman yang merupakan pemilik usaha Cireng Shaza. Guru TK yang pada 2021 memiliki omzet 1M dan pegawan ratusan orang ini, mengaku secara rutin menyisihkan 10 persen dari hasil penjualannya untuk kegiatan-kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

Owner Cireng Shaza (Foto: jagalilin & Republika)

Hal serupa juga dilakukan oleh Adjie dari UMKM Belimbing Depok. Selain terus aktif mencari informasi bazar untuk memamerkan produk-produk UMKM Kota Depok, Adjie juga aktif berbagi ilmu dengan mengisi berbagai pelatihan kewirausahaan di berbagai tempat. Dia juga bersama kelompoknya membuat kegiatan sosial berbagai nasi dan makanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Contoh program pemberdayaan lainnya yang dilakukan oleh pelaku UMKM adalah acara IG Live Nina Nugroho Solution. Acara ini merupakan program CSR dari PT Nina Nugroho Internasional yang menjadi ajang berkumpul para perempuan inspiratif yang memiliki karya dan prestasi di bidangnya masing-masing. Tujuannya, untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada para konsumen busana rancangan Nina Nugroho yang memiliki multi-peran supaya menjadi perempuan yang lebih berdaya.

Dari beberapa contoh di atas, dapat dilihat bahwa motivasi kegiatan CSR yang berbasis pada semangat memberi, kedermawanan, silaturahmi untuk membangun relasi, dan pemberdayaan masyarakat (community development) tidak hanya akan mewujud dalam program-program. Namun, kesalehan sosial dalam bentuk kebaikan ini akan terus menerus disebarkan secara estafet, tanpa terputus.

Pemerintah maupun perusahaan menyadari bahwa dengan memberdayakan dan memperkuat UMKM, maka secara tidak langsung dapat membantu memberdayakan masyarakat. Karena melalui UMKM yang kuat dan berdaya, akan mampu memberikan efek domino yang positif terhadap peningkatan perekonomian bangsa dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image