Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Luita Yusniawati

Berikan Knowledge Transfer Kepada Pengajar di PPSDM Migas, Kepala BPSDM ESDM Kupas tentang Offshore

Eduaksi | Tuesday, 30 Nov 2021, 14:17 WIB

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dalam hal produksi migas. Oleh sebab itu diselenggarkanlah Offshore Knowledge Transfer kepada para pengajar dan penguji PPSDM Migas pada Jum’at (26/11) di ruang rapat lantai III Gedung PPSDM Migas.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, Ph. D. sebagai narasumber tunggal pada acara ini.

Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan mengenai Trends in Deepwater, contoh proyek deep water, isu – isu perencanaan pengembangan lapangan, perbedaan deep water dan shallow water serta beberapa isu pilihan tentang konsep ini.

“Deepwater production di Indonesia salah satunya adalah di WMO (West Madura Offshore). Saya menyarankan kepada para pengajar untuk datang langsung belajar di field offshore yang berada di Indonesia sehingga para pengajar dapat mengetahui secara langsung kondisi real di lapangan salah satunya FPSO Gagak Rimang Banyu Urip”, ungkapnya.

Desy Kurnia Puspaningrum, salah satu Instruktur PPSDM Migas yang mengikuti program ini menjelaskankan bahwa dalam kesempatan ini ia mendapatkan ilmu tentang pengenalan seputar offshore, desain dan teknologi serta implementasinya.

“Dalam knowledge sharing tersebut kami mendapatkan ilmu bahwa desain offshore itu menyesuaikan dengan kedalaman laut dan kondisi alam. Offshore atau FPSO terbagi menjadi dua macam yaitu type mooring dan tipe turret. Turret biasanya digunakan untuk mengantisipasi kondisi cuaca/angin yg cukup dinamis (arah platform) akan berputar di as menyesuaikan arah mata angin”, tambah Desy.

Ia menutup kesannya mengikuti transfer knowledge transfer ini dengan menjelaskan bahwa hal terpenting dalam membangun offshore adalah kegiatan inspeksi, karena untuk memastikan logam yang digunakan terjamin ketahanannya karena akan berhubungan dengan air laut yang berpotensi mengakibatkan korosi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image