Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adhyatnika Geusan Ulun

Ribuan Siswi SMP se-Bandung Barat Ikuti Kampanye Minum TTD

Info Terkini | Saturday, 20 Aug 2022, 11:25 WIB
Siswi-siswi SMPN 1 Cipongkor Bandung Barat mengikuti kampanye minum tablet tambah darah.

Bandung Barat- Dinas Pendidikan Kab. Bandung Barat (Disdik KBB) dalam rangka mewujudkan generasi emas yang bebas anemia dan stunting, mendukung penuh program Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang diluncurkan Pemerintah Prov. Jawa Barat. Kegiatan yang melibatkan ribuan siswi SMP se- KBB tersebut, dilaksanakan serentak pada Kamis (11/8/22).

Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih, melalui surat edarannya mendorong seluruh SMP negeri dan swasta untuk mengikutsertakan siswi-siswinya mengikuti program di atas. Ditegaskannya, program tersebut dalam rangka menuju Generasi Emas Bebas Anemia dan Zero New Stunting (Gemaz).

Disebutkannya, Kampanye Gizi Seimbang dan TTD dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai pukul 07.30 WIB. Hal lainnya adalah seluruh sekolah terlebih dahulu mengisi link pendataan TTD Gemaz di Googleform yang telah disediakan, kemudian membuat banner dan menyiapkan media yang terkoneksi dengan platform zoom dan Youtube yang nantinya akan digunakan untuk menyekasikan launching kampanye tersebut.

Ditambahkan Kadisdik KBB, para peserta kegiatan merupakan bagian dari 1,4 juta remaja putri berusia 12-18 tahun di wilayah Jawa Barat yang meminum TTD yang dibuka secara simbolis di Aula Barat Gedung Sate Bandung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil.

Selanjutnya, program di atas melibatkan seluruh warga sekolah dalam upaya mendokumentasikannya di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelaksanaan gebyar minum TTD terbanyak.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, dalam sambutannya menyampaikan penyebab remaja putri mengalami anemia karena berbagai faktor seperti sistem hormon saat menstruasi. Menurutnya, saat ini masih terdapat remaja putri yang menjalani diet ketat, namun secara gizi tidak terpenuhi dengan baik sehingga tidak seimbang.

“Penyebab remaja putri mengalami anemia karena berbagai faktor seperti sistem hormon saat menstruasi. Saat ini cukup banyak remaja putri yang menjalani diet ketat namun secara gizi tidak terpenuhi dengan baik sehingga tidak seimbang,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkan, secara tidak langsung kurangnya perhatian pada pola hidup sehat juga bisa mengakibatkan anemia di kalangan remaja putri. Hal lainnya adalah dikarenakan banyaknya aktivitas yang dijalani dalam keseharian. Oleh karena itu, dengan TTD diharapkan dapat menghadirkan generasi yang tidak stunting.

"Kurangnya perhatian remaja putri pada polahidup sehat menjadi mereka menderi anemia. Jadi dengan kita berikan TTD ini agar sehat dan menghadirkan generasi yang tidak stunting, jadi sehat mulai dari remaja putri," imbuhnya.

Di sisi lain, sejumlah SMP di lingkungan Disdik KBB yang menyelenggarakan Kampanye Gizi Seimbang dan Gebyar Minum TTD menyambut baik program tersebut. Beberapa yang berhasil dihimpun NEWSROOM adalah SMPN 3 Ngamprah dan SMPN 1 Cipongkor KBB.

Kepala SMPN 3 Ngamprah, Mepi, menyampaikan sebanyak 546 siswinya mengikuti program di atas. Menurutnya, selain sebagai upaya pihaknya mendukung program pemerintah, juga membantu sekolah dalam rangka mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting.

Hal senada disampaikan Nenden Amelia, Guru SMPN 3 Ngamprah, kegiatan TTD yang diselenggarakan pada pagi hari tersebut sangat bermanfaat bagi peningatan kualitas kesehatan siswi-siswinya. Terlebih program ini sangat membantu sekolah dalam menyosialisasikan pentingnya pola hidup sehat bagi remaja putri.

“Kegiatan TTD yang diselenggarakan pada pagi hari ini benar-benar bermanfaat bagi kami, terutama dalam peningatan kualitas kesehatan siswi-siswidan remaja putri pada umumnya. Program ini pun sangat membantu kami dalam menyosialisasikan pentingnya pola hidup sehat bagi remaja putri,” sampainya.

Di kesempatan terpisah, Kepala SMPN 1 Cipongkor, Deni Jamaludin, mengungkapkan pentingnya sosialisasi gizi seimbang dan TTD bagi remaja putri. Menurutnya, pada usia 12-18 tahun untuk remaja putri merupakan masa yang paling tepat untuk melakukan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mencegah anemia dan stunting, sehingga nanti akan terwujud generasi unggul dan berkualitas.

“Sangat penting untuk menyosialisasi gizi seimbang dan TTD bagi remaja putri. Di usia 12-18 tahun untuk remaja putri merupakan masa yang paling tepat untuk melakukan pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mencegah anemia dan stunting, sehingga nanti akan terwujud generasi unggul dan berkualitas. Oleh karena itu program TTD ini sangat bermanfaat bagi kita semua,” tandasnya.

Pewarta: Adhyatnika Geusan Ulun - Sumber Berita: http://disdikkbb.org/news/ribuan-siswi-smp-se-kbb-ikuti-gebyar-minum-ttd/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image