Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Doni Hariandi - Universitas Andalas

Asparagus: Sayuran Hijau yang Unik dan Menyehatkan

Info Sehat | Friday, 26 Apr 2024, 22:53 WIB
Sayuran Asparagus (sumber: shutterstock.com)

Ada yang tau dan sudah pernah mencoba Asparagus? Jenis sayuran hijau yang memiliki batang panjang dan runcing di salah satu ujungnya. Asparagus memiliki nama lain yaitu (Asparagus Officinalis L.) dan termasuk dalam keluarga bawang-bawangan (Liliaceae). Tanaman Asparagus berasal dari Eropa dan Asia. Ditemukan oleh orang Yunani tumbuh sepanjang pantai di timur Mediterania.

Asparagus telah dikenal dan dikonsumsi sejak zaman kuno dan telah menjadi bagian penting di berbagai budaya seperti Mesir kuno, Yunani, dan Romawi. Bangsa Romawi bahkan menganggap asparagus sebagai makanan mewah dan percaya bahwa asparagus memiliki sifat penyembuhan.

Asparagus dikenal sebagai salah satu jenis sayuran yang kaya akan nutrisi, seperti serat, protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, kalium, fosfor, zinc, selenium, dan folat. Selain itu, asparagus juga mengandung vitamin A, B, C, D, E, K, serta antioksidan, seperti flavonoid, glutathione, kolin, dan polifenol.

Berikut adalah beberapa manfaat asparagus bagi kesehatan:

1. Mencegah Penyakit Kronis

Asparagus mengandung antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan polifenol, yang baik untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.

2. Melancarkan Saluran Pencernaan

Asparagus memiliki kandungan serat yang cukup tinggi dan dikenal bermanfaat untuk melancarkan saluran cerna.

3. Menjaga Kesehatan Janin

Asparagus juga mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin, seperti folat.

4. Mencegah Pertumbuhan Sel Kanker

Kandungan glutathione dalam asparagus baik untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dan mengeluarkan zat beracun dari dalam tubuh.

5. Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil

Asparagus mengandung asam amino asparagin yang berperan sebagai diuretik alami.

Asparagus memiliki beberapa keunikan yang membuatnya menonjol di antara sayuran lainnya:

1. Jenis yang beragam

Ada ratusan jenis asparagus, tetapi yang dapat dikonsumsi hanya sekitar 20 jenis. Jenis asparagus yang paling banyak dikonsumsi adalah yang berwarna hijau. Di Amerika, beberapa toko sayuran juga menjual asparagus dengan warna ungu. Di Eropa, ada asparagus putih dengan ukuran batang yang lebih besar dan kokoh dibandingkan asparagus hijau. Baik asparagus hijau, ungu, atau putih bisa diolah dengan cara yang sama.

2. Proses Menanam yang Lama

Membuthkan waktu yang cukup lama untuk menanam asparagus, yaitu sekitar tiga sampai empat tahun untuk menghasilkan batang asparagus dengan ukuran yang pas untuk dikonsumsi. Hal inilah yang membuat harganya cukup mahal.

3. Rasa Asparagus

Asparagus hijau memiliki rasa yang mirip seperti brokoli dan tekstur yang renyah. Beberapa orang menganggap rasa dari asparagus lebih seperti kacang hijau dengan aroma yang cukup tajam.

Di Indonesia Asparagus diketahui sudah ada dan dimanfaatkan sejak zaman kerajaan Cirebon. Saat ini, asparagus banyak dipasok dari daerah seperti Bali, Malang, dan Kabupaten Bandung di Jawa Barat. .

Asparagus memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan pemasarannya secara global sangat cepat, sehingga sangat bagus untuk dibudidayakan. Di beberapa pasar modern atau supermarket di Indonesia, harga asparagus rata-rata dijual tak kurang dari Rp200.000 per kilogram.

Asparagus juga banyak digunakan dalam dunia industri farmasi dan kosmetik karena kaya akan nutrisi, vitamin dan antioksidan.

Banyak cara dalam pengolahan asparagus sebagai bahan masakan yang lezat diantaranya dengan dipanggang atau direbus, ditambahkan ke salad, dicampur dengan pasta atau nasi dan juga diolah menjadi sup atau krim.

Asparagus sudah menjadi salah satu sayuran yang paling dicari dan dihargai di seluruh dunia sejak zaman dahulu. Dengan berbagai cara untuk menikmatinya, asparagus tidak hanya menjadi bagian penting dari masakan tetapi juga merupakan simbol keanekaragaman dan kesehatan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image