Setrika Tua dan Puisi Lainnya
Sastra | 2022-08-16 21:14:29Pisang Yang Tak Pernah Matang
Guru sd ku berkata, mencuri itu luka,
Mencuri itu pisah, mencuri itu memalang pintu.
Niscaya, karena curi pintumu sangat terbuka
Valentine sebentar lagi,
Maka kasihku kudambakan,
Dambaku kukasihkan,
Haruku kupenjarakan
Pisang yang tak pernah matang
Diperkosa tukang lewat belakang
Rumah sang tuan yang dikerjakan
Menggunakan bangunan kemanusiaan
(Malang, 2022)
Rambut Salju
Asu!.. Kudengar bisikmu dalam mimpiku
Jauhi kisahmu untuk sepotong sepatu
Dia tak bisa kau nikahi
Kau jalan kaki dia naik mercy
Bila esok waktunya tiba
Si kaya dan si miskin dipertemukan
Tulang belulang dipatuk belalang
Api yang sama jauh melampaui peradaban.
Melihat isi tak semudah mencari informasi
Hujan di tembok yang tak bisa ditalangi
Membuat keluarga menangisi
Motor yang dibuat mekanik
Berlari kencang di sirkuit sirkus kuda lumping
Besoknya, joki datang untuk berobat
Tapi, keluhannya diabetes
ternyata karena 3 cokelat yang lupa dibayar di Alfamart
Rambutnya pilu
Menggigil kedinginan sebab tak berjaket
Asu!.. kejatuhan sampo rambut salju
(Malang, 2022)
Pisau Dapur
Pisau dapur tak bertuan tergeletak di persimpangan jalan
Buah dan sayur yang biasa menemaninya lupa
Membaca pesan singkat yang dia kirim
Untuk memberi kabar duka
Pisau dapur pun menyelamatkan diri sendiri
Kaki yang tak lagi jejak dipaksa
Melangkah ke hutan belantara
Demi mencari sunyi yang selama ini ia cari.
(Malang, 2022)
Setrika Tua
Mesin ketik pak kepala sekolah kelihatan lungset
Para bawahannya berlomba-lomba
Menawarkan solusi
Alih-alih propaganda dan provokasi
Datang seorang petugas kantin sekolah
Membawakan setrika tua
Yang ia beli dari toko barang bekas
Milik wali murid yang sering menjemput anaknya
Meski, putus asa dan tak mau menonton iklan susu.
Di media massa, kata anaknya,
Mengapa iklannya banyak gambar susu?
Apa benar susu dari mesin ketik itu
Bisa membuatku
Jadi orang nomor satu?
(Malang, 2022)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.