Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vara Berlianti

Kisah Seorang Bipolar yang Menghadapi Realitas Kehidupan

Eduaksi | Friday, 26 Nov 2021, 10:03 WIB
Buku " Anomali Memoar seorang Bipolar " sangat menarik dan juga memiliki topik pembahasan yang sangat menarik.

"Memeluk Harapan Keberanian Tak Seindah Harapan"

Identitas Buku

Judul Buku: Anomali Memoar Seorang Bipolar

Pengarang: Elizabeth Novarina

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2021

Tebal Buku : 175 halaman

Harga buku: 65.000

Peresensi : Vara Berlianti Purnama

Buku Anomali memoar seorang bipolar adalah buku pertama yang ditulis oleh Elizabeth Novarina dan di terbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Dalam buku ini memuat 2 kata pengantar dan 13 bab. Bab per- bab menceritakan tentang kehidupan Elnov dan perjalannan mengapa ia sampai menjadi pengidap bipolar dan juga memuat tentang pemahaman lebih lanjut tentang bipolar dan apa yang dirasakan oleh pengidapnya. Bipolar sendiri adalah Gangguan Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Seseorang yang menderita bipolar dapat merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresi (sangat terpuruk).

Buku ini sempat mengalami perdebatan dalam menentukan bentuk buku fiksi atau non fiksi. Dan akhirnya ditentukan utuk menjadi non fiksi. Dan akhirnya ditetapkan menjadi buku nonfiksi oleh penulisnya. Buku ini membawa misi yang agung yaitu memberitahu kita, masyarakat yang awam tentang mental issue , bahwa bipolar dan kondisi psikologis lainya adalah sesuatu yang harus kita pahami. Mereka ada dan banyak manusia yang setiap hari bergelut denganya. Bergelut dengan pikiran-pikiran mereka sendiri. Desain sampul buku ini di kerjakan oleh Orkha Creative dan untuk pewajahan isi Rahayu Lestari.

â Terkadang, orang tidak mau mendengarkan kebenaran karena mereka tak ingin fantasi tak ingin fantasi mereka hancur.â

-Friedrich Nietzsche, Filsuf

Aku ingin melarikan diri. Entah dari apa. Entah kemana.

Elnov mulai merasakan efek setelah berkonsultasi dengan psikolog klinis pada 2013. Hingga sesudah dia diwisuda S-2 , Agustus 2014. Dia pikir setelah berkonsultasi dengan psikolog dia berpikir sudah pulih dan sudah bisa beraktifitas secaraâ normalâ selamanya ternyata tidak .Bahkan dengan tekanan yang banyak dari orang sekitarnya semakin membuat dia tertekan. Dia harus menjalani beberapa terapi lanjut agar bisa menstabilkan suasana hatinya. Di bab menggali masalalu perbedaan agama diantara kedua orang tuanya juga menjadi salah satu beban pikiran yang harus Elnov tanggung sedari kecil, dari stigma masyarakat Indonesia yang masih tabu tentang pernikahan beda agama membuat dia dipandang aneh oleh orang sekitar. Namun kedua orang tuanya bisa hidup berdua dengan baik walaupun beda keyakinan.â Let us posess one world, each hath one, and is oneâ . Nama Elnov juga sempat menjadi permasalahan karena tidak mencerminkan agama islam. Menjadi trauma masa kecil yang mungkin mengantarkan ia ke arah penyakit mental. Apalagi setelah mengetahui kebenaran dari keluarganya jika dia bukan anak kandung dari mama dan papanya membuat dia semakin menyendiri dan merasa asing. Dia berencana untuk pindah dan keluar dari rumah setelah ia lulus sma.

Di ujian akhir dia berkuliah dia mengalami psikomatik pertama kali dan demam tinggi hingga harus dilarikan kerumah sakit dan dia mengalami pola penyakit yang sama saat ujian s-1 dia menjadi seakin berkecil hati ketika tidak mendapatkan gelar caumlaude. Dia tidak melanjutkan S-2 nya langsung mencari kerja , karena pendapatan di daaerah bandung tidak cukup untuk mencukupi kehidupan Elnov akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti saran dari orang tuanya untuk melanjutkan mencari pekerjaan ke ibukota. Karir nya melejit di kota Jakarta dia bahkan sempat menjadi pejabat partai dan berhasil mendapat perkerjaan yang bergengsi di salah satu perusahaan besar. Namun hal itu tidak membuat hidupnya tenang karena tekanan pekerjaan dan juga pertanyaan-pertanyaan yang menuntut membuat dia kembali merasakan depresi hingga dia merasakan banyak gangguan kecemasaan. Sampai ujungnya dia berhenti dari pekerjaannya dan rutinitas yang membuat dia semakin tertekan. Hingga Elnov memutuskan untuk pergi ke psikeater. Ternyata kesuksesan di bidang akademik dan pekerjaan tidaklah cukup dan atau berarti bagi orang lain. Atau orang lain memang tidak pernah puas menyematkan ekpektasi mereka kepada orang lain? Padahal diri mereka sendiri juga turut menjadi korban â perundunganâ ekpektasi.

â Trauma bersifat personal. Dan tak bisa hilang. Sekuat apa pun berusaha diingkari, trauma akan terus berteriak dalam diam. Yang teriakan tersebut hanya bisa didengar oleh penderitanyaâ .

-Danielle Bernock-

Dan di dalam buku ini, Elnov menceritakan semua tentang apa yang dia rasakan dari sudut pandangnya. Kita diajak melihat alam pikiran yang Elnov rasakan . Dalam usia belia, dia harus menghadapi permasalahan orang dewasa. Di tengah situasiyang berantakan dan kacau, dia dinyatakan sebagai ODB (Orang dengan Bipolar) yang menghadapi persoalan mental dengan dua konflik, yaitu ledakan kebahagiaan dan langit depresi yang kelam.dia harus bisa mngatasi sesuatu yang ada di pikiran nya.

Buku ini memiliki banyak kelebihan seperti penjelasan tentang apa itu bipolar dan mental issue yang menyertainya. Dan juga menggambarkan hal apa yang dirasakan oleh penderitanya sehingga kita sebagai orang awam menjadi lebih tentang apa itu Bipolar disorder serta fase-fase seperti depresi, manic, psikomatik, banyak hal menggenai kesehatan mental yang dapat kita pelajari di buku ini, sehingga jika kita menemukan orang yang memiliki gangguan mental kita bisa lebih menghargai dan tidak memandang rendah mereka. Buku ini juga tidak membosankan karena gaya bahasanya seperti kita membaca novel.

Kata dan gaya yang digunakan pun mudah dipahami sehingga untuk kaum milenial seperti saya mudah untuk memahaminya.

Namun buku ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti bahasa yang kurang rapi dan juga penulisan tanggal dan penjelasan nama tempat, nama instansi yang pada awal bab tidak jelaskan secara rinci namun pada pertengahan malah di sebutkan secara gamblang. Menjadikan buku ini menjadi tidak konsisten. Buku ini juga memiliki alur yang tidak runtut jadi seperti meloncat-loncat dari bab 1 ke bab lainya. Buku ini memiliki isi dan maksud yang baik namun masih kurang rapi dan masih perlu untuk di edit.

Diluar semua itu, buku ini cocok untuk orang-orang yang ingin tau bagaimana kehidupan seorang Bipolar. Sebagai seseorang yg memiliki teman dengan gangguan Bipolar dan BPD, buku ini cukup membantu aku untuk mengetahui cara kerja orang- orang Bipolar. Dan tentunya, orang Bipolar sangat butuh teman dan lingkungan yang positif. Yang mau mendengarkan tanpa menghakimi. Karena persoalan mental bukan lagi hal tabu ataupun aib yang harus kita tutupi.

Biodata peresensi

Nama : Vara Berlianti Purnama

Universitas: Muhammadiyah Malang

Prodi : S-1 Farmasi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image