Tanamkan Gemar Membaca Sejak Dini, Pojok Baca Menjadi Alternatif Mahasiswa KKN 108 UIN Jogja
Eduaksi | 2022-07-29 13:06:51Membaca merupakan sebuah kegiatan menyerap informasi dan pengetahuan. Pepatah lama pernah mengatakan “membaca adalah jendela dunia”. Kepedulian terhadap pentingnya membaca menjadi salah satu fokus program kerja dari Mahasiswa KKN Mandiri Kelompok 58 Angkatan 108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Dusun Candirejo, Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto – Jawa Timur.
Dalam menyukseskan program literasi, yang dalam hal ini berfokus pada minat baca, Fuad Hasanuddin selaku anggota kelompok KKN menyampaikan bahwa pentingnya membaca ini harus ditanamkan sejak dini agar dapat menjadi habit hingga mereka dewasa kelak.
“Anak-anak di sini sebenarnya minat belajarnya tinggi, buktinya, saat kami mengadakan program les (belajar bersama) anak-anak di sini sangat tinggi antusiasnya. Mereka juga gemar membaca, namun sayangnya fasilitas seperti minimnya buku-buku bacaan kurang banyak. Akhirnya kami membuka pojok baca di masjid,” ujarnya.
Pojok baca tersebut berlokasi di Masjid Miftaahul Jannah, Dusun Candirejo. Hal ini bukan tanpa alasan. Banyaknya anak-anak yang TPQ di sana—yang sebagian besar merupakan anak-anak les di posko KKN—menjadi sasaran utama terhadap pojok baca tersebut.
“Di pojok baca sini, kami lebih memprioritaskan buku-buku anak, tapi ada juga kategori buku untuk remaja dan orang dewasa, karena di masjid ini menjadi tempat kegiatan serta berkumpulnya orang-orang dari segala kalangan,” sambung Fuad.
Fuad juga menuturkan bahwa anak-anak TPQ di Masjid Miftaahul Jannah yang berjumlah kurang lebih 120-an anak tersebut ada waktu istirahatnya di sela-sela mengaji sore. Oleh karenanya waktu istirahat tersebut diharapkan dapat menjadi waktu yang bermanfaat dengan membaca buku-buku yang kami sediakan.
“Daripada saat istirahat anak-anak hanya main-main, lebih baik kalau mereka membaca buku-buku menarik yang telah disediakan di pojok baca itu.”
Suwarji sebagai Takmir Masjid Miftaahul Jannah juga menyambut baik iktikad dari Mahasiswa KKN terkait pengadaan pojok baca di masjid.
“Ya nggak papa itu pojok bacanya ditaruh di masjid saja, malah lebih baik seperti itu,” ungkapnya.
Pentingnya Gemar Membaca
Baru-baru ini, Badan Pusat Statistika (BPS) merilis Statistik Indonesia 2022 yang dalam isinya terdapat Tingkat Kegemaran Membaca Masyarakat dan Unsur Penyusunnya Menurut Provinsi 2021. Beberapa indikator yang menjadi penilaian yaitu frekuensi membaca per minggu, durasi membaca per hari, banyaknya buku yang dibaca per triwuln, frekuensi akses internet per minggu, serta durasi akses internet per hari.
Dilansir dari kompas.com (06/03/2022), daftar 10 daerah dengan tingkat kegemaran membaca tertinggi di Indonesia ialah:
1. Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Jawa Tengah
3. Jawa Barat
4. Kalimantan Timur
5. Jawa Timur
6. Aceh
7. Sulawesi Selatan
8. NTT
9. Lampung
10. DKI Jakarta
Dalam hal ini, BPS memaknai tingkat kegemaran membaca masyarakat merupakan sebuah tingkat kebiasaan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan dan informasi dari berbagai bentuk media, baik buku maupun media online.
Melihat indeks tingkat kegemaran membaca di Indonesia bahwa Jawa Timur menempati urutan ke-5, maka dari itu Mahasiswa KKN Kelompok 58 Angkatan ke-108 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memasukkan program kerja KKN berupa pojok baca tersebut. Hal itu guna mendongkrak minat kegemaran membaca bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya mulai dari gerakan akar rumput masyarakat di Dusun Candirejo ini.
Penanaman minat gemar membaca sejak dini ini diharapkan untuk membentuk kebiasaan yang baik bagi masyarakat. Selain itu penanaman gemar membaca sejak dini juga diharapkan agar buta huruf dapat benar-benar terentaskan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.