Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image PKRS RSKO Jakarta

Yuks Mengenal Tentang Adiksi yang Bisa Membahayakan Keluarga

Edukasi | Friday, 29 Jul 2022, 11:08 WIB
Addiction I Desain by PKRS sumber foto Canva Pro

Adiksi atau ketergantungan adalah penyakit medis kronis yang dapat diobati yang melibatkan interaksi kompleks di antara sirkuit otak, genetika, lingkungan, dan pengalaman hidup individu.

Orang dengan ketergantungan menggunakan zat atau terlibat dalam perilaku yang menjadi kompulsif dan sering berlanjut meskipun konsekuensi berbahaya (ASAM, 2019).

Adiksi atau ketergantungan dapat diartikan tidak memiliki kendali untuk melakukan, mengambil, atau menggunakan sesuatu sampai pada titik di mana hal itu dapat membahayakan Anda.

Terdapat 2 jenis adiksi, yaitu adiksi napza dan adiksi perilaku. Napza (Narkoba) adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lain.

Yang termasuk napza misalnya heroin, kokain, meth/shabu, mdma/ekstasi, alkohol, golongan benzodiazepin, rokok dan lainnya. Yang termasuk adiksi perilaku misalnya Gaming disorder (adiksi gim) dan Gambling disorder.

_

ADIKSI NAPZA

• Adiksi Napza merupakan penyakit otak kronis yang bersifat kambuhan dan ditandai dengan perilaku mencari dan menggunakan zat secara kompulsif (terus menerus) meskipun memiliki konsekuensi yang merugikan.

• Adiksi mempengaruhi berbagai sirkuit di otak seperti sistem reward, motivasi, belajar dan memori, penilaian, pengambilan keputusan, serta kontrol perilaku. Terjadi perubahan struktur dan fungsi otak yang diakibatkan oleh efek zat yang disalahgunakan.

• Adiksi dapat dipulihkan. Pemulihan adiksi dapat berlangsung seumur hidup dan rehabilitasi merupakan salah satu proses mencapai pemulihan.

_

Mengapa Seseorang Mengalami Adiksi?

Beberapa hal yang meningkatkan risiko terjadinya adiksi napza yaitu

a. Faktor Biologi

b. Faktor Lingkungan (rumah dan keluarga; teman sebaya dan sekolah)

c. Penggunaan di usia dini dan cara penggunaan

_

Dalam Keluarga

Interaksi awal dalam keluarga dapat positif atau negatif. Anak-anak lebih mungkin mengalami risiko saat :

• Kurangnya kelekatan dan pengasuhan yang tidak efektif

• Lingkungan rumah yang berantakan/ kacau balau

• Adanya pengasuh yang menyalahgunakan napza, menderita masalah mental, atau terlibat dalam perilaku kriminal.

Keluarga dapat menjadi faktor protektif bila terdapat:

• Ikatan yang kuat antara anak dan keluarga;

• Keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak;

• Orang tua yang suportif yang dapat memenuhi kebutuhan keuangan, emosi, kognitif, dan sosial

• Disiplin yang konsisten dan batasan yang jelas

_

Di Luar Keluarga

Beberapa faktor risiko yaitu:

• Perilaku agresif dan impulsif

• Kegagalan akademik

• Keterampilan koping sosial yang buruk

• Berhubungan dengan teman sebaya yang memiliki perilaku bermasalah, termasuk penyalahgunaan napza

• Persepsi yang salah tentang penerimaan terhadap perilaku penyalahgunaan napza

***

Sumber referensi : Buku 50 Tahun RSKO Berkarya

Salam Sehat Instalasi PKRS dan Pemasaran RSKO Jakarta

Instagram @pkrs_rsko I email : [email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image