Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Analisis Fundamental Penting untuk Investasi Saham di Tengah Ancaman Resesi

Bisnis | Monday, 25 Jul 2022, 10:58 WIB

Pasar saham masih cenderung volatile pada saat ini. Ancaman resesi global melemahkan harga-harga saham dalam negeri. Saham yang sempat melesat di rentang 2020-2022, namun di pertengahan 2022 ini kembali melemah.

Di hadapkan pada kondisi yang membuat saham-saham menjadi limbung ini, investor terbesar sepanjang masa yang dijuluki Oracle of Omaha, Warren Buffett pun angkat suara akan pentingnya analisis yang mendalam.

Analisis yang dimaksud terutama adalah analisis fundamental. Analisis fundamental ini penting untuk investasi jangka panjang, berbeda dengan analisis teknikal yang lebih cocok untuk perdagangan jangka pendek atau trading.

Ia berpandangan saham dalam rentang jangka panjang berpotensi menggungguli inflasi, namun harus ditegaskan kalau yang namanya investasi saham jangka panjang itu ibarat maraton dan bukan sprint.

Analisis fundamental memang tidak memberi tahu tentang apa yang akan terjadi dengan saham dalam waktu dekat, tetapi memberikan informasi bahwa suatu saham untuk jangka panjang bisa memberikan potensi saham tinggi.

Melakukan analisis fundamental adalah cara yang tepat di saat market menghadapi masa-masa sulit dengan optimisme market saham untuk jangka panjang. Analsis untuk tepat untuk melewati masa-masa sulit ini.

Apalagi, dihadapkan pada market yang volatile ini, market saham kerap menjadi tidak rasional dalam jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang diyakni tetap menjadi rasional berkat analisis fundamentalnya.

Oleh sebab itu, untuk investasi jangka panjang, analisis fundamental ini nggak boleh diabaikan begitu saja. Pendekatan top-down dalam analisis fundamental mencakup analisis makro ekonomi, analisis industri yang mengulik sektor industri yang memiliki pertumbuhan signifikan berpotensi mendatangkan cuan atau profit besar dan terakhir analisis mikro emiten.

Analisis mikro ini menelisik kesehatan keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang dikeluarkan yang biasanya mencakup 3 (tiga) pilar yakni income statement (laporan rugi laba), balance sheet (neraca), dan cash flow (laporan arus kas).

Selanjutnya untuk membedah kesehatan keuangan digunakan rasio finansial mulai dari EPS (Earning per Share), PER (Price Earnings Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return on Equity), dan DER (Debt to Equity Ratio).

Analisis fundamental yang komprehensif sangat dibutuhkan investor jangka panjang di masa-masa sulit seperti saat ini dalam membuat keputusan yang tepat.

Investasi saham yang sudah sangat mudah dan terjangkau, semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas, butuh analisis fundamental komprehensif untuk menambah kepercayaan diri atas pilihan saham yang akan memberikan potensi cuan tinggi dalam jangka panjang.

Menariknya, analisis fundamental di aplikasi transaksi saham tersebut bisa dilakukan dengan mudah karena informasi, hasil riset dan data-data keuangan sudah tersedia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image