Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Ekonomi Sedang Tidak Baik-baik Saja, Simak Tip Investasi Saham Ini

Bisnis | Wednesday, 20 Jul 2022, 11:21 WIB

Ekonomi dunia memang tidak sedang baik-baik saja. Ekonomi dunia sedang labil. Kondisi global ini pun berpengaruh pada kondisi pasar saham di Indonesia.'

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun tertekan kondisi ekonomi global. Harga-harga saham pun ikut terguncang. Kondis market pun menjadi volatile.

Kontraksi ekonomi akibat wabah pandemi yang masih pada tahap pemulihan harus dibebani lagi dengan inflasi dan perang Rusia Vs Ukraina.

Terkait poin yang terakhir yakni perang Rusia VS Ukraini ini bukan persoalan sepele. Berbagai dampak negatif secara global pun justru terus bermuculan. Perang ini menimbulkan persoalan ekonomu yang cukup kompleks.

Apalagi, perang yang sudah berlangsung sejak 24 Februari 2022 lalu itu belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Yang kini terlihat justri dampak negatif yang makin nyata dimana harga energi yang makin melonjak tajam. Sebagai akibatnya, energi jadi persoalan serius di dunia untuk saat ini.

Energi jadi salah satu tantangan cukup serius yang mengancam arah pemulihan ekonomi global. Harga bahan bakar minyak yang makin melejit berpotensi mendatangkan kerawanan pangan. Tak ayal, inflasi di berbagai negara pun meningkat.

Perang Rusia vs Ukraina ini benar-benar melejitkan harga komoditas energi yang berdampak pada peningkatan inflasi di berbagai negara. Kelangkaan bahan bakar sedang berlangsung di seluruh dunia.

Diprediksi, krisis saat ini menyebabkan sebanyak 60 persen negara miskin dan berpenghasilan rendah terancam bangkrut karena lonjakan utang. Risiko stagflasi global jadi ancaman serius.

Dalam praktik market saham, kondisi ekonomi global memberikan dampak pada pergerakan harga-harga saham. Tak ayal, kondisi ekonomi saat ini menjadi sentimen negatif untuk pasar saham di Indonesia. Saham-saham pun terlihat pun volatile.

Ekonomi Indonesia juga menghadapi risiko stagflasi global dampak perang Rusia-Ukraina dan lonjakan harga sejumlah bahan pokok. Tekanan eksternal dan internal tersebut memercikkan volatilitas saham. Menariknya, ekonomi Indonesia masih tetap tahan banting dari guncangan global.

Nah, dihadapkan pada kondisi konkret seperti saat ini, lantas apa yang harus dilakukan investor dan calon investor dihadapkan pada kondisi market yang lagi volatile ini?

Seorang investor saham yang bijak tentu wajib melakukan analisis fundamental dan teknikal secara lebih komprehensif. Analisis dalam rangka review saham yang dimiliki atau dalam rangka membidik saham baru sangat diperlukan agar cuan yang diinginkan maksimal.

Kendati demikian, jika sahamnya benar-benar telah nyangkut dalam dan dari analisis potensi ke depannya kurang bagus maka bisa melalukan cut loss untuk meminimalkan risiko kerugian lebih dalam.

Untuk kepentingan analisis saham yang komprehensif dan mudah, saat ini analisis fundamental dan teknikal saham sudah mudah dilakukan di aplikasi untuk transaksi saham, semisal melalui aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas.

Di aplikasi ini informasi dan data-data untuk melakukan analisis fundamental mudah didapatkan sehingga akan memudahkan dalam analisis, begitu juga analisis teknikalnya karena toolsnya sangat lengkap. Analisis yang komprehensif membuka peluang potensi cuan maksimal untuk kondisi market apa pun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image