Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Genta Akmal

Fungsi dan Jenis Inverter

Teknologi | Sunday, 17 Jul 2022, 08:50 WIB

Kata inverter pasti sudah banyak kiat dengan di kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah kita mengertahui kegunaan inverter, pengertian(fungsi), type, jenis, dan cara kerja nya?. Inverter ini adalah suatu alat elektronik yang dapat mengubah aliran listrik serah atau DC (Direct Current) menjadi arus bolak balik AC (alternating Current). Fungsi inverter itu sederhana nya kebalikan dari fungsi adaptor atau converter yang merubah dari aliran AC ke DC.

Dengan inverter ini putaran electric motor atau biasa disebut motor induksi dan dinamo penggerak bisa di atur kecepatan putar nya sesuai dengan kebutuhan atau kondisi yang diinginkan atau juga bisa menggunakan baterai atau aki kendaraan, solar panel, menjadi sumber listrik.

Penggunaan Inverter disekitar kita antara lain :

1. Belt conveyor yang digunakan di berbagai pabrik -pabrik yang manfaatnya untuk meningkatkan efisiensi kerja

2. Kipas – kipas ventilasi untuk pemakaian di dalam gedung yang manfaatnya untuk menghemat energi dan otomatisasi seperti pompa, dinamo listrik, blower/kipas , kipas ventilasi menara pendingin, pengering (kipas tungku)

3. Selain itu digunakan di berbagai bidang yaitu : Penyejuk Udara , di Kereta Api, di Mesin Cuci, di Mobil Listrik.

fungsi inverter

Jenis Inverter

Jenis inverter dapat dibedakan dari beberapa dari beberapa hal:

1. Berdasarkan bentuk gelombang

2. Berdasarkan pengendalian tegangan

3. Berdasarkan jumlah fasa output nya

1. Berdasarkan bentuk gelombang

1.1 Square Sine Wave Inverter

Inverter type ini adalah type yang paling sederhana dari type inverter yang lain dan menghasilkan gelombang yang berbentuk kotak seperti namanya, tetapi memiliki effisiensi yang rendah sehingga tidak semua alat elektronik bisa menggunakan inverter jenis ini. Inverter jenis ini menghasilkan gelombang atau frekuensi 50Hz dan tegangan 220V

gelombang sinve wave

1.2 Pure Sine Wave

Inverter type Pure sine Wave mempunyai tegangan output dengan bentuk gelombang seperti ombak atau sinus murni yang seperti bentuk gelombang tegangan dari PLN. Effisiensi type inverter ini cukup baik dan dapat memberikan supply tegangan kebeban (induktor) atau motor listrik (electric motor) dengan baik

gelombang pure sine wave

1.3. Modified Sine Wave

Inverter type modified sine wave adalah inverter hasil modifikasi dari type square sine wave, biasa digunakan untuk beban kumparan, akan tetapi lebih tinggi, lebih boros dan sehingga hasil nya pun tidak effisien. Inverter jenis ini tidak disarankan digunakan untuk peralatan rumah tangga seperti pompa air, AC, kulkas atau peralatan audio.

gelombang modified sine wave

2. Berdasarkan Pengendalian Tegangan

2.1 Inverter Voltage Fed Inverter (VFI), Inverter yang satu ini memiliki tegangan input yang diatur secara konstan

2.2 Inverter Variable DC Linked Inverter ,Inverter yang memiliki arus input yang dapat di atur dengan cara konstan.

2.3 Inverter Current Fed Inverter ,Inverter yang disertai dengan tegangan input yang dapat di atur dengan bebas sesuai dengan kebutuhan anda dalam penggunaan listrik itu sendiri.

3. Berdasarkan Jumlah Fasa Outputnya

Berdasarkan jumlah fasa dapat di klasifikasikan berdasarkan jumlah yang dihasilkan oleh inverter itu sendiri. Klasifikasi jumlah fasa ini bertujuan untuk pengaplikasi inventer,yang terbagi kedalam beberapa jenis. Berikut klasifikasi berdasarkan fasa keluarannya :

3.1 Inverter satu fasa,jenis inverter satu fasa ini memiliki keluaran fasa berjumlah satu yang di aplikasikan dengan daya skala rendah atau memiliki kapasitas rendah yang biasanya di peruntukan untuk peralatan elektronik. Contohnya UPS( Uninterrupible Power Supply )

3.2 Inverter tiga fasa ,Jenis inverter tiga fasa ini memiliki keluaran fasa berjumlah tiga yang diaplikasikan dengan daya berskala tinggi atau memiliki kapsitas besar, biasanya untuk keperluan industri.

Jenis Inverter yang pada umumnya di temukan di pasaran

1. UPS ( Uninterrupible Power Supply ), merupakan gabungan antara inverter dengan rectifier dan stabilizer, dimana inverter tersebut berfungsi untuk mengubah arus listrik DC menjadi arus listrik AC sedangkan rectifier berfungsi sebaliknya dari inverter. Dengan demikian peran dari rectifier ini adalah untuk mengisi tegangan ke dalam baterai. Sebaliknya, inverter yang berperan untuk mengembalikan arus PLN, lalu tugas dari stabilizer itu sendiri adalah mengstabilkan tegangan pada rectifier kemudian membuat baterai bisa terisi pada tegangan optimal.

2. Portable / Car Inverter ,pada umumnya penggunaan ini paling sering di jumpai. Contohnya mengisi baterai ponsel /laptop di dalam mobil, maka yang digunakan adalah tegangan arus AC yang ada di dalamnya. Akan tetapi,jenis ini juga memiliki kekurangan. Misalnya daya nya yang kecil tidak lebih dari 200Watt.Karena sumber yang di ambil itu dari aki mobil. Jika digunakan secara bersama-sama dengan daya yang digunakan untuk mengoperasikan mobil resikonya membuat aki mobil cepat rusak karena arus listrik yang terbagi -bagi.

3. Solar Inverter, merupakan jenis inverter yang digunakan untuk mengubah arus listrik bertegangan DC dari solar cell ataupun dari aki untuk menjadi arus listrik tegangan AC. Jenis ini juga di lengkapi dengan baterai charger yang sekaligus utuk mengisi daya baterai.

4. Variable Speed Drive (VSD), merupakan gabungan antara inverter dengan rectifier sama dengan UPS. Bedanya pada VSD tidak dilengkapi dengan baterai sebagaimana dengan UPS. Konversi yang dilakukan jenis ini untuk kebutuhan digitzing. Frekuensi tegangan DC pada jenis ini nanti nya bisa di sesuaikan dan kemudian di konversi kembali menjadi tegangan arus listrik AC.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image