Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Humaidy

Semangat Iduladha dalam Momentum Berbagi Daging Kurban

Agama | 2022-07-09 07:35:10
Sapi bisa menjadi pilihan sebagai hewan ternak yang dikurbankan (dokpri)

Keutamaan hari raya Iduladha yaitu terletak pada semangat berbagi antar sesama. Setiap momen yang diramaikan dengan kurban hewan ternak mengajak umat Islam refleksi seperti apa jalan untuk raih keselamatan dunia dan akhirat. Berbagi daging kurban baik daging sapi atau daging kambing seakan menjadi simbol saling berbagi kebahagiaan.

Momen Iduladha niscaya menyadarkan individu untuk tetap peduli terhadap sesama. Dampak ibadah kurban yang dilakukan tak boleh dipandang satu arah saja, harus ada timbal balik yang memunculkan jutaan kebaikan selanjutnya. Terlalu sempit rasanya bila masih ada yang anggap “kurban hanya untuk kalangan yang mampu secara finansial saja

Semua bisa berkurban! Apalagi bagi mereka yang punya niat beramal saleh sesuai anjuran Allah SWT. Hakikatnya amalan ini memang punya nilai historis yang luar biasa dari kisah Nabi Ibrahim, Ismail, dan Siti Hajar. Ketiga sosok mulia ini juga dikenal sebagai penuntun umat Islam yang membawa kita menuju jalan kebaikan.

Kala itu, mereka lapang hati menerima semua perintah dari Allah SWT. Ismail rela dikorbankan dan disembelih. Konon banyak setan yang mengganggu proses penyembelihan tersebut. Dengan sigap, Nabi Ibrahim melempar batu ke arah setan yang menggodanya saat alami peristiwa itu. Dalam proses ritual ibadah haji, momen tersebut jadi asal muasal prosesi lempar jumroh.

Tiba waktunya Nabi Ibrahim menyembelih leher Nabi Ismail. Kemudian, Allah SWT memberi wahyu dan seekor domba sebagai pengganti Nabi Ismail. Disinilah bermula Hari Raya Iduladha diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat muslim diberbagai belahan dunia.

Konteks ibadah haji dan ibadah kurban pun selalu jalan beriringan dalam setiap momen Iduladha. Hari raya ini tak sebatas peringatan atau ritual belaka, kita harus merenunginya sebagai bentuk pengalaman berharga untuk memaknai ibadah yang sesungguhnya terhadap Allah SWT. Jangan sampai, pergi haji atau umroh beberapa kali. Tapi, kita gagal memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sekitar kita yang butuh uluran tangan atau enggan berkurban.

Alhamdulillah, Semangat Iduladha sudah terekam dari beberapa individu dalam naungan korporasi. Pada momen Iduladha 1443 H, Telkom Group menyalurkan lebih dari 900 ekor hewan kurban. Momen berbagi ini sebagai wujud kontribusi kepada masyarakat luas dengan usung tema “Berkurban Wujudkan Akhlak Terpuji dengan Semangat Berbagi”.

Telkom Group salurkan ratusan hewan kurban pada momen Idul Adha tahun ini (freepik)

Salah satu program yang digagas untuk meriahkan Iduladha tahun ini yaitu IndiHome Berbagi Kurban. Hewan kurban yang berasal dari perusahaan, karyawan, dan pelanggan setia rencananya juga akan disalurkan pada warga sekitar lingkungan kantor dan pensiunan Telkom. Sungguh momentum yang mengajak kita untuk lebih peduli sesama di tengah pandemi dan makin terasa ukhuwah Islamiyah untuh raih berkah sepanjang hari.

Semoga momen Iduladha 1443 H menjadikan semangat bangkit untuk menegakkan kembali hablum minallah (penghambaan kepada Allah) dan hablum minannas (hubungan antar sesama manusia). Dari situ, pola pikir akan terbentuk bahwa tak selamanya seseorang hanya berperan sebagai penerima daging kurban saja. Ke depan, terus meningkat para pemberi kurban agar semangat berbagi pada momen Iduladha menumbuhkan kesadaran untuk pengasuhan harta yang bukan untuk riya. Niscaya orang-orang yang berkurban atau menafkahkan hartanya di jalan Allah akan mendapat pahala berlipat ganda.

Jadikan setiap momen Iduladha sebagai bentuk pengorbanan ikhlas untuk mengamalkan ibadah kurban dengan niat hanya kepada Allah SWT. Penulis mohon maaf apabila ada salah kata dan kalimat dalam tulisan ini. Semoga siapapun yang membacanya bakal diberi kelapangan rezeki dan keberkahan yang tiada tara pada momen Iduladha saat ini. #UntukIndonesiaLebihBaik

Momen Iduladha 1443 H (@TelkomIndonesia)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image