Mengenal Basoeki Abdullah melalui museum
Sejarah | 2022-06-20 20:58:53Setelah kematian pelukis Basoeki Abdullah pada tahun 1993, rumah pribadinya beliau wasiatkan untuk dijadikan museum. Museum Basoeki Abdullah terletak di Jl. Keuangan raya No. 19 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Diresmikan pada tanggal 25 september 2001. Di resmikan oleh kementrian kebudayaan dan pariwisata. Museum Basoeki Abdullah memiliki dua bangunan, gedung satu yaitu rumah beliau, dan gedung dua di fungsikan sebagai area museum.
Museum Basoeki Abdullah memiliki 123 buah lukisan yang dihibahkan. Ada juga berbagai macam buku yang beliau tulis dengan berbagai macam bahasa. Seorang edukator museum Basoeki Abdullah yaitu ibu tuty sukmawati bercerita kalau Selain suka melukis dan menulis, pak Basoeki juga suka berburu, ada beberapa senjata yang beliau miliki yang di pamerkan di museum ini.
Kamar tidurnya sebagai tempat paling memorial, dimana beliau meninggal terbunuh oleh perampok di belakang pintu kamar tidurnya. perampok tersebut hanya mencuri jam tangan beliau. Pak Basoeki adalah pelukis kerajaan thailand selama 17 tahun. Pada tahun 1994 diminta presiden indonesia pertama yaitu bapak soekarno untu kembali ke jakarta sebagai pelukis di istana negara. Bakat melukis pak Basoeki telihat saat masih sekolah. Beliau ketika belajar selalu tidak memperhatikan gurunya, tetapi beliau selalu melukis gurunya.
Pak Basoeki juga pernah menjadi penari wayang orang dengan raja yogya ke 9. Beliau berperan sebagai rahmana dan hanoman. Adik bungsu pak Basoeki seorang pematung pertama di indonesia. Pak Basoeki pernah melukis dirinya sendiri melalui cermin sebagai lukisan selfie pertama.
Museum Basoeki Abdullah ini digunakan sebagai area pameran masyarakat, mulai dari individu, komunitas seni dan budaya, hingga satuan pendidikan yng ingin melaksanakan pameran di museum Basoeki Abdullah. Selain itu juga sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti, workshop,seminar, lomba dll.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.