Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ananda Gilang

Apakah Khawarij dan Teroris itu sama?

Agama | 2021-10-22 22:17:34

Bismillahirrohmanirrohim

Perkenalkan saya adalah mahasiswa dakwah di salah satu kampus swasta di Jogjakarta. Tapi sebenarnya itu tidak terlalu penting karena bukan itu yang saya ingim bahas hehe :’). Baiklah kita akan memulai membahas tema yang akan kita perbincangkan. Silahkan disimak.

Sebelumnya teman-teman sudah tau belum apa itu Khawarij? Kalau belum mari saya jabarkan mengenai apa itu Khawarij supaya diskusi kita kali ini lebih mudah dipahami oleh teman-teman sekalian. Khawarij menurut bahasa adalah Jama’ dari Isim Fa’il Khariji artinya sesuatu yang telah keluar. Kalau teman-teman bertanya memangnya keluar darimana? Siapa yang keluar?

Maka jawabannya adalah merujuk pada sejarah perang Shiffin antara kelompok Ali bin Abi Thalib & Mu’awiyah bin Abi Sofyan. Kelompok Khawarij tercatat sebagai kelompok sempalan tertua yang melatarbelakangi adanya kelompok – kelompok lainnya.

Khawarij sendiri muncul karena adanya perjanjian perdamaian antara Ali bin Abi Thalib selaku Khalifah semasa itu dengan Mu’awiyah bin Abi Sofyan sehingga para pendukung yang tadinya mendukung Sahabat Ali bin Abi Thalib akhirnya menganggap bahwa apa yang dilakukan Ali adalah dosa besar dan bahkan sudah di hukumi Kafir. Namun, kurang lebih ada beberapa faktor utama mengapa akhirnya muncul kelompok bernama Khawarij ini, di antara lain :

1. Faktor Politik

Khawarij secara sejarah atau historis lahir pada tahun 657 M pada saat tepat setelah terjadinya perang Shiffin. Maka bisa dikatakan bahwa Khawarij ini merupakan kelompok tertua dalam sejarah dunia Islam sebelum adanya kelompok sempalan lainnya. Pada awalnya Khawarij ini lahir bukan karena permasalahan teologi ; aqidah, fiqh namun berkaitan dengan masalah politik.

Salah satu yang menyebabkan terjadinya perang Shiffin dan kegegeran yang terjadi di Mekkah pada saat itu adalah terbunuhnya Khalifat ketiga umat Islam, yaitu Utsman bin Affan – Radiyallahu’anhu -. Penyebab terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan adalah karena adanya fitnah bahwa beliau telah melakukan sebuah gerakan nepotisme dengan menjadikan keluarga maupun kerabatnya sebagai pemegang kekuasaan kala itu. Salah satu nya adalah Mu’awiyah bin Abi Sofyan yang diangkat menjadi Gubernur Syam pada kala itu.

Sebagai ganti dari Khalifah Utsman yang di bunuh oleh salah satu pemberontak yang berasal dari Mesir yang bernama Wardan bin Samurah maka di angkatlah Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah ke – empat sebagai penggantinya pada tahun 656 M. Pada awalnya Ali ingin menyelesaikan semua permasalahan yang ada mengenai pembunuhan Utsman bin Affan dengan cara menjatuhi hukuman kepada keluarga yang di duga melakukan nepotisme. Salah satu nya adalah Mu’awiyah bin Abi Sofyan dan akhirnya terjadi konfontrasi pada kedua belah pihak Ali & Mu’awiyah pada perang Shiffin.

Setelah perang Shiffin Mu’awiyah mengajukan permohonan perdamaian & di terima oleh pihak Ali sehingga para pendukung dari Ali merasa bahwa Ali telah melakukan keputusan yang salah sehingga mereka keluar dari barisan Ali dan hal inilah yang menyebabkan mereka di katakan sebagai Khawarij yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri.

2. Faktor Sosial

Sebagian kelompok Khawarij ini berasal dari kalangan Arab Badui yang mana tingkat intelektual mereka bisa di bilang dibawah daripada orang Mekah. Sehingga, banyak di antara mereka yang mungkin bahkan tidak sempat bertemu dengan Rasul dan belajar agama Islam lebih dalam dibandingkan dengan orang yang tinggal di perkotaan Madinah & Mekah. Namun perlu di akui bahwa mereka mengerjakan agama Islam secara berapi – api namun sayangnya kurang di dasari oleh ilmu sehingga mereka seringkali memahami Islam secara kontekstual.

Selain faktor yang sudah kami sebutkan tadi, sebenarnya kaum Khawarij ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wa Sallam namun lebih tepatnya di katakan sebagai bibit Khawarij. Orang ini bernama Dzul Khuwaishirah yang mana pada saat itu dia memarahi Nabi setelah perang Hunain di karenakan Nabi Muhammad lebih mendahulukan membagikan rampasan perang untuk Non Muslim. Padahal Nabi melakukan itu atas dasar ingin menarik hati mereka agar mereka masuk ke dalam Islam.

Lantas apakah bahayanya Khawarij? Mengapa penulis mengatakan bahwa Khawarij sama dengan Teroris? Jawabannya adalah jelas. Jika kita menilik salah satu kelompok serupa yang ada pada zaman kini, yaitu Islamic State (IS) maka mereka juga kuranglebih melakukan hal yang sama. Mereka mengatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar sebagai orang Kafir dan bahkan mereka juga menganggap bahwa semua negara adalah negara Kafir sehingga mereka melakukan bughot (makar) kepada pemerintah Muslimin.

⛔ Al Allamah Syaikh Shalih al Fauzan – Hafizahullah – pernah mengatakan bahwa ada 3 ciri Khawarij pada zaman ini :

1. Mengkafirkan Muslimin

2. Keluar dari ketaatan kepada penguasa

3. Menghalalkan darah kaum Muslimin

Maka, tidak heran jika Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wa sallam pernah bersabda :

الْخَوَارِجُ كِلَابُ النَّارِ

Khawarij adalah anjing-anjingnya neraka. (HR. Ahmad 19415, Ibn Majah 173 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Sekian dari penulis, semoga kita semua dapat menjauhkan diri maupun keturunan kita dari kelompok tersebut. Jazakumullah Khairan Katsiron. Terima kasih 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image