![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/862656b837b5e5aa7df8301c006fbbb1.jpg)
Kisah Kelam Dibalik GPS
Teknologi | Sunday, 19 Jun 2022, 16:38 WIB![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/x1908h4p6e.jpg)
Seberapa sering kamu memakai GPS? Tau nggak sih GPS yang kamu gunakan ketika memesan layanan ojek online melihat nama jalan yang yang tercepat ke sekolah dan tempat kerja atau mencari lokasi di peta computerized, Gps awalnya merupakan teknologi militer yang sangat rahasia.
Dan, ternyata kemudahan kita untuk menggunakan GPS pada hari ini tidak lepas dari “pengorbanan” 269 nyawa awak dan penumpang pesawat Korean Air Lines yang ditembak jatuh di atas Laut Jepang Apa sih sebenarnya GPS itu? Dan kenapa hilangnya nyawa ratusan penumpang pesawat yang ditembak jatuh bisa membuat kita, bebas mengakses teknologi rahasia militer ini, pada masa sekarang?
Apa Itu GPS?
GPS merupakan singkatan dari Global Positioning System Ketika kamu memesan makanan yang diantar oleh layanan ojek online kamu pasti akan menunjuk lokasimu di peta, agar si abang ojeknya tidak tersesat Smartphone kecil ditangan kamu tengah berkomunikasi dengan sedikitnya empat satelit GPS dengan salah satu metode trigonometri yaitu trilaterasi, untuk mengukur jarak di dalam prisma segitiga yang terbentuk antara kamu dengan keempat satelit GPS yang mengorbit puluhan ribu kilometer diatas Bumi
Dan jika kamu menggunakan GPS untuk memandu jalanmu ketika bepergian maka chip penerima sinyal GPS di cell phone kamu juga akan menganalisis fenomena doppler shift yaitu perbedaan sinyal yang diterima dari keempat satelit GPS yang terus bergerak di langit dengan posisimu yang bergerak di Bumi untuk menentukan posisimu secara akurat.
Penjelasan Selanjutnya >> Disini
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.