Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AQNI AFAIF

Ummu Salamah Tipe Istri Ideal

Eduaksi | Wednesday, 15 Jun 2022, 14:35 WIB

Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha merupakan seorang wanita yang mulia karena akhlaknya juga keshalihannya. Selain itu beliau merupakan wanita cerdas dan berkedudukan tinggi . Beliau merupakan istri Rasulullah. Sebelum itu beliau adalah istri dari Abu Salamah yang merupakan salahsatu sahabat Rosululloh yang pertama masuk islam. Ketika umat Islam pertama kali diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah, Abu Salamah pergi menuju Madinah bersamanya. Di sana Ummu Salamah dengan setia menemani suaminya dalam keadaan suka ataupun duka ,mereka menghadapi semua siksaan dan cobaan yang datang dari orang-orang kafir dan disana juga akhirnya dikaruniai seorang putra yang dinamai Salamah.

Sumber gambar: https://id.pngtree.com/freepng/muslimah-walking-ahead_7297253.html

Namun saat hijrah kedua, Ummu salamah tidak bisa mendampingi suaminya karena banyak orang-orang yang menentangnya terutama keluarganya dan anaknya yang bernama Salamah direbut oleh Bani Abdul Asad, yang pada akhirnya dia tidak bisa mengikuti suaminya untuk hijrah ke Madinah dan pergilah Abu salamah seorang diri untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya.

Ketika Abu salamah berhijrah, Ummu salamah ditahan oleh keluarganya dan anaknya direbut paksa dari Bani asad oleh pihak keluarga dari Abu Salamah. Dia sangat menderita dan terus menangis kurang lebih selama satu tahun karena harus berpisah dari anak dan suaminya. Pada akhirnya salah satu dari saudaranya karena merasa iba, mengizinkan beliau untuk mengikuti suaminya berhijrah dan anaknya pun kembali pada pangkuannya, namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena karena pada saat Abu salamah ikut bergabung dalam perang Badar, beliau terluka parah dan sempat sembuh tapi akhirnya kambuh kembali dan akhirnya wafat dan meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak .

Ummu salamah Radhiyallahu ‘Anha bercerita bahwa ketika dia akan bertemu dengan suaminya, dia hendak pergi seorang diri dan anaknya, namun ketika diperjalanan dia bertemu dengan dengan Utsman bin Thalhah bin Abi Thalhah, keluarga dari Bani Abdud Dar. Ia bertanya, “mau kemana hai putri Abu Umayyah?” Ummu salamah pun menjawab“Aku hendak ke Madinah berjumpa dengan suamiku.” "apakah ada orang yang menemanimu?” tanyanya. “demi Allah, tidak ada. Hanyalah Allah dan putraku ini.” kata Ummu Salamah. Utsman bin Thalhah berkata, “demi Allah, kau tak pantas dibiarkan sendiri.” Ia pun mengambil tali kekang unta Ummu Salamah kemudian mendampinginya dan putranya pergi. "demi Allah, aku tak pernah ditemani seorang laki-laki Arab pun yang aku pandang lebih mulia darinya," kata Ummu Salamah.

Ketika Abu Salamah wafat, Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha sempat berdoa : Ya Allah berilah pahala atas musibahku ini. Dan gantikanlah dengan yang lebih baik darinya. Setelah itu dia berkata kepada dirinya sendiri apakah ada untukku yang terbaik selain Abu Salamah.

Setelah selesai masa Iddahnya, Abu Bakar dan Umar bin Khatab sempat meminangnyanya akan tetapi beliau menolaknya. Lalu datanglah Rasulullah meminangnya dan ummu Salamah pun berkata bahwa dia hanya perempuan biasa yang pencemburu dan dia melihat bahwa ada sesuatu dalam dirinya yang menyebabkan Allah akan mengazabnya selain itu dia juga merupakan wanita berumur pula beranak. Rasulullah pun menanggapinya dan berkata bahwa Allah telah menghapus rasa cemburu yang tertanama dalam hati Ummu Salamah, mengenai usia mereka berdua sama-sama telah berumur dan mengenai anak-anaknya , mereka juga anak-anak Rosulullah.

Setelah Rasulullah wafat, Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha senantiasa memerhatikan urusan kaum Muslimin dan mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi. Ia selalu turut andil dengan kecerdasannya dalam setiap persoalan untuk menjaga umat dan mencegah mereka dari penyimpangan, terlebih lagi terhadap para penguasa dari para khalifah maupun para pejabat.

Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha adalah istri Nabi yang terakhir kali meninggal dunia. Ia diberkahi umur panjang dan mengetahui pembunuhan Husain bin Ali, sehingga membuatnya pingsan karena sangat bersedih. Tidak berselang lama setelah peristiwa itu, pada bulan Dzulqa’dah tahun 59 Hijriyah, Ummu Salamah wafat dalam usia 84 tahun di Madinah. Ada yang mengatakan ia wafat pada usia 81 tahun. Ada juga riwayat lain yang menyebutkan ia wafat dalam usia 61 tahun

Dari cerita diatas kita bisa memgetahui betapa besar rasa setia Ummu salamah untuk suaminya. Mendukungnya ketika berjuang dijalan Allah dan menemaninya sepanjang masa. Tidak menghalang-halanginya apalagi menentangnya karena dia tahu bahwa perintah Allah tentu lebih utama dibanding apapun. Beliau adalah istri yang sholehah baik dari segi ketaatan maupun kesetiaan serta dalam menunaikan hak-hak suaminya. Tak lupa beliau juga sngat menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita. قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُون

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَوَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَوَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَوَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ

“ Sungguh beruntunglah orang orang yang beriman, (yaitu) orang orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna, dan orang orang yang menunaikan zakat, dan orang orang yang menjaga kemaluannya.” (Quran surat Al Mukminun Ayat 1-5)

Selain itu beliau adalah seorang istri yang cerdas . kecerdasan adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang perempuan apalagi wanita yang sudah bersuami dan juga beranak. Maka pendidikan untuk seorang perempuan itu sangatlah penting demi kelangsungan hidup generasi anak-anaknya dimasa depan nanti sebagimana firman Allah dalam surat An-Nsa ayat 49

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

“dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar”.

Berbeda sengan zaman sekarang sangat sulit menemukan istri seperti beliau. kebanyakan para istri tidak peduli dengan apa yang dilakukan suaminya, keluar rumah berkumpul bersama teman-temannnya, mereka acuh dan yang mereka utamakan hanyalah nafkah sehingga papan sandang tetap terpenuhi. berias diri, memakai baju mewah ketika hendak keluar rumah demi mendapatkan perhatian dari orang asing bukan demi suaminya . Bahkan sebagian dari mereka mengacuhkan pendidikan anak-anaknya dan membiarkan mereka berprilaku seenaknya. Sehingga generasi-genarasi selanjutnya akan rusak secara perlahan karena rusaknya pendidikan seorang wanita.

https://www.republika.co.id/berita/qbn8n7430/ummu-salamah-wanita-yang-dua-kali-hijrah, diakses pada tanggal 3 Maret 2022 pukul 14:35 WIB

-https://www.republika.co.id/berita/lnalqa/wanitawanita-terkemuka-ummu-salamah-pendamping-rasulullah-yang-cerdas diakses pada tanggal 3 Maret 2022 pukul 14:50 WIB

-https://www.republika.co.id/berita/nrzfk714/ummu-salamah-tajam-pikir-dan-hati diakses pada tanggal 06 Maret 2022 pukul 14:32

Di Syurga Sebelum Syurga, 15 Juni 2022 pukul 14.32 WIB

*Mahasiswi Prodi KPI Angkatan III STIBA Ar Raayah

**Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Komunikasi Islam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image