Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Kitalah Penentu yang Dimau

Gaya Hidup | Monday, 13 Jun 2022, 11:21 WIB
foto: SS-Darindo

Apa cita-citamu? Itu pertanyaan klasik yang jawabannya bisa berubah seiring waktu. Ketika SD bercita-cita menjadi guru. Memasuki SMP bercita-cita menjadi tentara. Memasuki SMA ingin menjadi dokter. Saat usai kuliah cita-citanya beralih haluan dari semuanya: menjadi pengusaha cafe kopi. Padahal kuliahnya mengambil jurusan sastra.

Salahkah? Penghakiman tidak berlaku disini. Apalagi sampai membegokan. Apalagi si penanya membanding-bandingkan dengan sukses orang lain. Zaman berubah. Perubahan itu tidak dikarenakan dengan adanya Pandemi Covid-19. Namun yang terutama pada penyikapan kita terhadap generasi yang kita hadapi.

Generasi X, Y dan Z

Dikutip dari katadata.co.id/ Generasi Z adalah generasi peralihan dari generasi Y saat teknologi mulai berkembang. Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation. Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu yang tersebar di media masa atau internet. Kehidupan gen Z tidak lepas dari internet, karena mereka lahir dan tumbuh di tengah perkembangan teknologi. Mereka juga dikenal sebagai generasi yang mahir dalam mengoperasikan internet baik untuk hiburan, belajar, atau bekerja.

Karakteristik Generasi Z Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lain. Gen Z memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya. Generasi ini juga terhubung secara global dan berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini juga dketahui memiliki karakter yang menyukai budaya instan dan kurang peka terhadap esensi privat.

Selain memiliki karakteristik sebagaimana dipaparkan, Gen Z juga memiliki beberapa ciri khusus yaitu:

1. Tidak bisa terlepas dari ponsel pintar dan internet

Gen Z lahir dan hidup di era teknologi mulai berkembang. Maka dari itu, kelompok ini sangat akrab dengan internet dan ponsel pintar. Mereka bahkan sudah sangat mahir dalam menggunakan sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan berbagai sosial media lain. Tak hanya digunakan sebagai media komunikasi saja, mereka juga memanfaatkan sosial media untuk berkarya, bekerja, hingga

2. Umumnya memiliki orang tua dari generasi X

Secara umum, gen Z lahir dari generasi X atau generasi yang lahir di era 1965 – 1979. Berbeda dengan gen Z, generasi X ini lahir sebelum teknologi tercipta. Meskipun demikian, gen X tetap bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya gen X yang menggunakan Facebook.

3. Memiliki pengetahuan finansial yang baik

Ciri-ciri generasi Z lainnya yaitu memiliki pengetahuan finansial yang baik. Gen Z memiliki orientasi finansial yang jelas dengan pembekalan diri dengan pengetahuan finansial sejak kecil. Gen Z juga menyadari pentingnya menabung dan investasi di masa yang akan datang. Dalam urusan finansial, mereka juga sangat berhati-hati agar tidak terjebak dalam hutang.

Generasi Z di Indonesia Populasi gen Z di Indonesia ternyata sangat banyak. Berdasarkan hasil sensus penduduk BPS di tahun 2020 melaporkan bahwa ada 74,93 juta gen Z di Indonesia atau sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia. Generasi Z saat ini diperkirakan berusia 8 – 23 tahun. Sebagian besar gen Z belum masuk usia produktif, namun diperkirakan sekitar tujuh tahun yang akan datang, mereka akan masuk ke usia produktif. Dari kondisi inilah menyebabkan Indonesia memiliki bonus demografi.

Sukai dan Kuasai

Apa pun yang merupakan obsesimu, wujudkan! Kata kuncinya: sukai dan kuasai. Dengan sukai, semua peluang menjadi tantangan. Segala rintangan menjadi kesempatan. Dengan kuasai, sebagai dampak dari rasa suka maka akan menciptakan keinginan kuat untuk menguasai yang dicita-citakan.

Pengusaha sukses, Ahmad Zaky empunya Bukalapak, dapat dijadikan sebagai contoh, betapa berawaldari halyang iasukai lalu kuasai, bisa mengantarkannya ke jenjang sukses. Begini kisahnya.

Sejak remaja, Ahmad Zaky berminat pada bidang berkaitan dengan internet. Saat menempuh kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika, hobi Ahmad Zaky semakin matang: ia mulai menelusur tentang website..

Hobinya tersebut lalu berbuah menjadi sebuah situs jual beli online yang diberi nama Bukalapak. Keberadaan Bukalapak di Indonesia bisa dibilang sebagai salah satu penanda berkembangnya industri digital di Indonesia.

Untuk membangun platform jual beli online ini juga tidak mudah. Beragam cara telah ia tempuh untuk bisa membesarkan nama Bukalapak. Selain itu, sebagai e-commerce, Bukalapak juga harus bersaing dengan banyak saingan berat seperti Tokopedia yang sudah dahulu menyandang status Unicorn.

Selain itu,ada Lazada yang berafiliasi dengan marketplace perusahaan raksasa milik Alibaba, di China. Namun perjuangan Zaky tidak mengkhianati hasil. Pada awal Januari 2018, Bukalpak sukses menjadi perusahaan unicorn keempat di Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image