Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tito Setyo Nugroho

Ideologi Komunis yang Bertentangan Dengan Al-Qur'an

Agama | Thursday, 09 Jun 2022, 22:11 WIB

Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (Dosen Fakultas Hukum Unissula Sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan)

Tito Setyo Nugroho (Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)

Penafsiran Al-qur’an bagi umat islam telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, sehingga perlu adanya usaha untuk memahami pesan dari Tuhan (Allah SWT). Tidak peduli seberapa hebatnya manusia, manusia hanya bisa mencapai tingkat pemahaman relatif bukan tingkat absolut, dengan kata lain wahyu illahi dapat dipahami dengan cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan umat islam. Dengan adanya beberapa pemahaman sehingga menghadirkan tafsir Al- Qur’an sebagai disiplin ilmu yang meskipun selalu hidup berdampingan dengan perkembangan epistemologi para pengikutnya. Dari munculnya disiplin hingga saat ini, para ulama Islam telah menghadirkan model-model penafsiran yang berbeda. Salah satu tafsir yang muncul adalah paham komunisme dalam Al-Qur'an. Munculnya isu-isu tentang kebangkitan ideologi komunis baru-baru ini cukup untuk memicu perang ideologis di semua tingkatan baik masyarakat profesional maupun amatir. Hal ini terlihat dari debat politik yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Pada massa itu Republik Sosialis Uni Soviet, pernah berhasil merebut kekuasaan Rusia dari Dinasti Czar melalui revolusi Rusia tahun 1917. Menariknya pada saat itu banyak prediksi yang dikemukakan oleh marx mengenai sejarah manusia di masa depan namun pada akhirnya tidak ada yang terbukti, tetapi ide-ide marx sejauh ini mampu mempengaruhi pengikutnya bahkan para penentangnya. Pada halaman terakhir Deklarasi Marx, Marx tidak ingin menyembunyikan Engels dan semua pandangannya yang dirumuskan dengan cermat dari dunia. Dukungan untuk itu, ide-ide Marx dan Engels. Marx berkata: “Komunis tidak berusaha menyembunyikan pandangan atau cita-cita mereka”. Mereka mengatakan bahwa tujuan mereka hanya dapat dicapai dengan kekerasan membongkar semua kondisi sosial yang berlaku saat ini. Ideologi komunis telah jatuh ke dalam ilusi bahwa Adam dan Hawa akan kembali ke surga di bumi setelah menjadi terlempar dari surga sejati. Dengan mengusir Tuhan, mereka akan membawa surga ke bumi. Saya berharap, tetapi mengingat surga di bumi adalah kenyataan manusia sejati, tidak mungkin mendapatkan surga di bumi. Perbedaan antara komunisme dan sosialisme terletak pada cara mereka mencapai tujuan mereka.

Kemudian adanya sudut pandang tafsir sebagai interpretasi dari Al- Qur’an terhadap partai komunis ini sangat menarik ntuk dikaji, karena sebagian yang di tawarkan oleh partai komunis ini seakan-akan sejalan dengan Al-Qur’an. Al-Qur'an, sebagai ajaran dan rujukan utama umat Islam dalam segala aspek kehidupan yang kompleks, tentu memiliki syair-syair yang menjadi landasan untuk menjelaskan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kehidupan sosial, politik, dan kekuasaan.

Di Indonesia, nampaknya komunisme telah berkembang jauh dari garis-garis besar haluan komunis yang diusung Marx dan Lenin. Jika di era sekarang ada istilah Islam Radikal, maka di era dahulu, komunisme di Indonesia bisa di sebut sebagai Komunisme Radikal. Hal ini di latar belakangi oleh eksekusi komunis dalam menjalankan ideologi nya yang terlalu keras. Menghalalkan segala cara, membunuh, menyembelih, membakar, bahkan memuja nafsu binatang.

Komunisme Indonesia yang awalnya ingin memanusiakan manusia justru menghina manusia. Di Indonesia, peristiwa besar dan keseriusan Partai Komunis dan Partai Komunis yang berusaha mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis, hal ini partai komunis melakukan pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran, atau pemukiman kembali dengan kekerasan terhadap penduduk. kebebasan, tindakan fisik sewenang-wenang lainnya, penyiksaan, pemerkosaan dan kejahatan seksual lainnya, penganiayaan dan penghilangan paksa. Peristiwa ini dinamakan G30SPKI yang terjadi pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa G30SPKI telah menewaskan banyak orang karena mengalami kekerasan, baik oleh pihak militer maupun warga sipil yang disponsori militer. Peristiwa tersebut bermula dari penculikan dan pembunuhan seorang jenderal pada tanggal 30 September 1965 (G30S). Partai Komunis Indonesia (PKI) dituding kuat bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan dalam kasus ini. Selain itu, Partai Komunis telah membunuh tujuh pahlawan revolusioner, termasuk Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Rehden Splatt, Letnan Jenderal S. Perman, dan Letnan Jenderal M.T. Mayjen D.I. Panjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, Brigjen Katamso, Kapten Pierre Tendean. Partai Komunis juga tidak mengakui adanya Tuhan, sehingga dalam kasus G30SPKI saat itu, Partai Komunis ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis dan tidak setuju dengan sila pertama Pancasila.

Adapun ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa perbuatan partai komunis tersebut dilarang oleh agama islam, diantaranya :

1. Allah SWT menegaskan bahwa tiada tuhan selain allah yang terdapat pada surat Al- An’am ayat 102

ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ

Artinya : Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu.

2. Allah SWT juga menegaskan tentang larangan untuk berbuat kekerasan yaitu:

اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَۃٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَیۡنَ اَخَوَیۡکُمۡ وَ اتَّقُوا اللّٰہَ لَعَلَّکُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al-Hujurat : 49)

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “...dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al-Baqarah : 195).

Dengan adanya ideologi komunis atau partai komunis tadi yang sangat melanggar HAM sekarang telah ditindak lanjuti sang yang berwenang & dalam waktu ini partai komunis dipandang telah makin memudar. Serta Indonesia jua kini telah adalah negara aturan, Salah satu karakteristik negara aturan merupakan menggunakan adanya proteksi terhadap hak-hak asasi insan. Perlindungan terhadap hak-hak asasi insan adalah tanggungjawab negara sebagaimana dimaksud pada ketentuan Pasal 28I ayat (4) Undang-Undang Dasar NRI 1945. Dalam hal ini, Penganut Ideologi Komunisme/Marxisme-Leninisme memiliki hak-hak dasarnya menjadi insan yg harus dilindungi sang sang negara. Dilain sisi, negara jua memiliki wewenang buat melakukan restriksi hak-hak asasi insan menggunakan menuntut kewajiban pada setiap orang buat tunduk terhadap restriksi menggunakan peraturan perundang-undangan sebagaimana ketentuan Pasal 28J ayat (2) Undang-Undang Dasar NRI 1945.

Oleh karena itu semua manusia berhak mempunyai perlindungan Hak Asasi Manusia, karena HAM merupakan hak yang melekat secara alamiah sejak manusia dilahirkan dan tanpa itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia secara wajar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image