Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dra. Raudatul Jannah, M.Pd.I

Pandemi, Saatnya Melangkah dan Bergerak Bersama

Guru Menulis | Sunday, 10 Oct 2021, 20:39 WIB

Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan antara akhir 2019 hingga Januari 2020. www.republika.co.id. Jumat 24 Sep 2021

Jakarta, CNN Indonesia --Satu tahun lalu tepatnya pada 1 Desember 2019 pasien pertama virus corona di Wuhan, China mulai menunjukkan gejala terinfeksi virus SARS-Cov-2 dan sejak itu wabah tersebut telah meluas menjadi pandemi di dunia.

Berita munculnya virus corona segera meluas ke seluruh dunia. Virus corona ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara di belahan bumi dan sampai sekarang masih menjadi perbincangan hangat dan tidak habis-habisnya.

Untuk pertama kalinya Covid 19 menyebar di Indonesia pada awal Maret 2020. Keberadaan virus ini banyak memunculkan masalah di berbagai sektor kehidupan manusia. Virus ini memang menyerang manusia tetapi memberikan dampak besar terhadap perekonomian dunia, serta mempengaruhi kehidupan sosial di berbagai negara, termasuk dunia Pendidikan.

Sebagaimana telah ditulis di atas Covid 19 untuk pertama kalinya menyebar di Indonesia pada awal Maret 2020. Pada awal Maret sekolah kami masih belajar normal, namun ada beberapa kebiasaan yang dirubah diantaranya tidak ada lagi jabat tangan antar guru dengan guru, dan guru dengan murid. Kebiasaan berjabat diikuti ucapan salam dilakukan di sekolah setiap pagi ketika murid-murid dan guru sampai di sekolah

Kekuatiran akan menjalarnya virus mulai menghinggapi kami hingga kewaspadaan akan tertularnya dimulai. Beberapa guru dan siswa mulai menggunakan masker.

Pada pertengahan Maret beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online.

Pada awalnya penerapan kebijakan itu berlangsung satu minggu, dua minggu, sebulan, dua bulan hingga hampir dua tahun.

Dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) pembelajaran dilaksanakan tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan murid tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet.

Guru harus harus berusaha agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Disini, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Media atau aplikasi Pembelajaran daring yang kami gunakan antara lain Zoom (platform video conference), Google meet (platform video conference), Google Classroom, Google Form, Qiuzizz, dan WhatsApp.

Pelaksanaan pembelajaran daring tidak semudah pembelajaran tatap muka. Banyak kendala yang dihadapi, baik dari siswa ataupun orang tua tidak mempunyai handphone, jaringan yang tidak lancar sehingga pembelajaran sering terputus. Mahalnya harga kuota yang tidak terjangkau orang tua juga sering menjadi kendala.

Maka ketika ada orang tua menyampaikan kepada guru bahwa dia hanya memiliki satu handphone sementara anaknya yang harus belajar daring ada dua orang. Guru harus memberi kebijakan kepada siswa. Yang pertama belajar daring bergantian dengan kakak atau adiknya, sehari kakak, sehari adiknya. Jika salah satu dari mereka tidak ikut daring maka guru mengirimkan materi ataupun tugas melalui WhatsApp atau aplikasi lainnya.

Pun juga ketika menyampaikan pembelajaran online, guru harus pandai-pandai menyampaikan materi. Tidak terlalu cepat ketika menerangkan dan memahamkan murid atau saat berlangsungnya tanya jawab, karena kekuatan jaringan dari setiap murid berbeda.

Memperhatikan dengan seksama keadaan murid menjadi suatu kewajiban bagi guru di setiap berlangsungnya pembelajaran. Apakah dia bisa mngikuti dengan baik atau tidak. Keadaannya sehat atau tidak. Tidak lupa memberi motivasi untuk tetap semangat mengikuti pembelajaran daring.

Ketika proses pembelajaran berlangsung seorang guru berarti sedang melakukan dua proses transfer, yakni transfer pengetahuan dan pemahaman serta melakukan transfer nilai-nilai moral dan kebaikan.

Guru perlu memastikan apakah murid-murid benar-benar memahami pengetahuan yang disampaikan. Jika belum maka guru harus mengulang kembali dan menerangkan lagi.

Guru harus memperhatikan bagaimana anak tetap mempunyai etika yang baik disaat pembelajaran daring berlangsung. Membiasakan mengucapkan salam ketika masuk pembelajaran daring. Berdoa bersama-sama dipimpin ketua kelas atau murid lain tetap dilaksanakan, Memiliki tata cara yang baik ketika akan berbicara dan menyatakan perdapat serta mendengarkan guru atau temannya yang sedang berbicara tetap harus diterapkan.

Hal yang penting lainnya adalah menanamkan kejujuran kepada murid. Guru dapat menerapkan ketika memberikan tugas kepada murid. Jika murid memang belum mengerjakan tugasnya hendaknya disampaikan kepada guru disertai dengan alasan kenapa tugasnya belum dikerjakan.

Dalam pembelajaran daring sejatinya guru tidak bertatapan langsung dengan murid, akan tetapi tetap dimaksimalkan untuk tetap diberlakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan kepada murid, seperti kebiasaan ketika tatap muka sebelumnya. Dengan pembelajaran daring bukan berarti melupakan adab dan kebiasaan baik yang diajarkan kepada murid setiap hari di sekolah.

Guru harus pandai-pandai memasukkan nilai moral walaupun pembelajaran berlangsung secara daring atau online.

Beberapa masalah ketika pembelajaran daring juga dialami guru. Guru cenderung fokus pada penuntasan kurikulum yang telah ditetapkan. Waktu pembelajaran yang lebih pendek mengakibatkan guru tidak dapat memenuhi beban jam mengajarnya.

Pemerintah dengan kebijakan barunya mengeluarkan kurikulumKemendikbud, menerbitkan Keputusan Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.

Pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Satuan pendidikan pada kondisi khusus dalam pelaksanaan pembelajaran dapat 1) tetap mengacu pada Kurikulum Nasional; 2) menggunakan kurikulum darurat; atau 3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. “Semua jenjang pendidikan pada kondisi khusus dapat memilih dari tiga opsi kurikulum tersebut,” terang Mendikbud.

Kebijakan tersebut memberi harapan baru kepada guru untuk memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik seperti yang terjadi saat pandemi covid 19 yang masih berlangsung sampai saaat ini, dan terfokus pada penuntasan seperti pada kurikulum sebelumnya.

Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Hal lainnya adalah bahwa tidak semua orang tua bisa mendampingi putra-putrinya ketika pembelajaran daring berlangsung. Beberapa orang tua mengalami kesulitan dalam memahami dan memberi motivasi kepada putra-putrinya. Murid-murid mengalami kebosanan harus duduk berjam-jam di depan laptop atau hp. Sebagia orang tua harus keluar rumah untuk bekerja.

Disini guru harus bisa memotivasi murid-murid untuk tetap semangat ikut pembelajaran daring. Mengajak mereka untuk bersabar menghadapi pandemi Covid 19. Murid-murid biasanya belajar di kelas bertemu dengan teman-teman, bermain dan ngobrol bersama Pada pembelajaran daring mereka tidak bisa bertemu langsung dengan teman-temannya.

Guru sebaiknya mengajak murid-murid untuk tetap mengikuti pembelajaran tanpa merasa terbebani, karena pandemi Covid 19 ini yang mengharuskan mereka belajar daring. Menjelaskan kepada mereka pentingnya terus belajar walaupun secara daring. Mengajak anak-anak olah raga ringan, misalnya berdiri merentangkan tangan, menggerakkan jari-jari dan lainnya.

Membiarkan anak-anak bermain dan ngobrol bersama teman-teman ketika istirahat adalah salah satu cara untuk mengurangi kejenuhan belajar. Biasanya anak-anak mengisi dengan menggambar atau bergantian ngeshare mainan edukatif mereka ataupun ngeshare film-film kartun untuk ditonton bersama.

Guru juga perlu memberi keleluasaan kepada murid-muridnya untuk memilih tempat dimana dia bisa mengikuti belajar daring dengan suasana yang menyenangkan. Memberi tugas kelompok yang dikerjakan secara daring agar mereka tetap bisa bersosialisasi dengan teman sekelasnya.

Guru harus bisa mengatur bagaimana tugas yang diberikan tidak menjadi beban bagi murid-murid. Artinya, berikan tugas yang menyenangkan seperti mengamati lingkungan sekitar, membuat produk sesuai materi dengan bahan-bahan yang mudah didapat di rumah sehingga murid bisa menyibukkan dirinya dengan mengerjakan tugas membuat sesuatu.

Intinya guru harus menjadikan pembelajaran daring tetap menyenangkan, murid-murid, dan melibatkan murid-murid secara langsung.

Guru harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pembelajaran daring dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna, menginspirasi, dan lebih menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan belajar dari rumah.

Murid-murid adalah generasi penerus bangsa, merekalah kelak merekalah yang akan meneruskan pembangunan, memajukan bangsa dan mempertahankan kemerdekaan. Mereka harus giat belajar untuk meningkatkan kualitas dirinya, menjadi murid yang cerdas dan berakhlak mulia. Landasan yang kokoh harus disiapkan sedari mereka masih kecil agar tertanam kuat rasa cinta akan tanah air kita Tanah Air Indonesia.

#GuruHebatBangsaKuat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image