Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Bachtiar

Guru Hebat Bangsa Kuat (Pandemi dan Potret Dunia Pendidikan)

Guru Menulis | Sunday, 10 Oct 2021, 13:56 WIB

Apresiasi tertinggi patut dihaturkan kepada para tenaga pendidik dan pengajar kita, yang selalu setia mengabdikan dirinya guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi arsitektur pondasi negara, dengan membangun para generasi muda tuk menjadi bunga harapan bangsa. Karena salah satu ciri-ciri bangsa yang kuat dapat dilihat dari generasi mudanya yang berkualitas.

Namun seiring berjalan nya waktu dan berkembangan nya zaman, permasalahan yang muncul pun semakin bermacam-macam. Beberapa tahun belakangan ini kita semua dipaksa untuk hidup berdampingan dengan suatu wabah yang mematikan, yaitu virus covid-19. Kehidupan normal pun berevolusi menjadi masa pandemi, banyak kebiasaan dan peraturan yang perlu disesuaikan bahkan diganti. Sehingga tak ayal terjadi banyak perubahan disetiap aspek dan lini kehidupan. Dan salah satu aspek yang paling merasakan dampak nya adalah Dunia Pendidikan.

Dari awal masa pandemi hingga saat ini banyak sekali perbincangan hangat tentang nasib keberlangsungan pendidikan di negara kita, Mulai dari di liburkan nya sekolah-sekolah di masa-masa awal pandemi, kemudian diberlakukan nya sistematika pembelajaran secara daring, hingga proses dibukanya kembali pembelajaran secara tatap muka. Hal-hal tersebut seakan menjadi pokok dari permasalahan di dunia pendidikan selama pandemi, khususnya di negara kita.

Namun dibalik segala bentuk problematika yang ada, peran seorang guru lah yang akan menjadi kunci penentu utama. Karna proses kegiatan belajar mengajar sangat lah dipengaruhi oleh wujud dan keberadaan guru tersebut, baik secara daring (online) atau pun secara langsung (tatap muka). Keberhasilan tersebut tidaklah lepas dari upaya para guru menyesuaikan cara mendidik serta mengajar mereka dalam masa pandemi ini.

Sebagai orang-orang yang berprofesi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, para guru dituntut untuk tetap profsional dalam melaksanakan tugas-tugas nya, walau banyak rintangan dan tantangan yang harus mereka rasakan. Terlebih dengan keadaan masa pandemi seperti ini, mereka harus berusaha mengubah dan menemukan pola yang tepat dikala kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung seperti biasanya.

Belajar secara daring atau online, mungkin itulah istilah yang sering kita dengar beberapa waktu belakangan ini. Muncul sebagai solusi ketika belum diperbolehkan nya pengadaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, dikarenakan dampak dari masa pandemi. Belajar daring menjadi hal yang lumrah dilakukan, dengan menggunakan laptop atau smart phone yang berbasis android, para guru dan peserta didik mampu mengaksesnya melalui aplikasi-aplikasi yang menyediakan fitur khusus untuk melakukan pertemuan secara online.

Bila dilihat secara kasat mata, mungkin terkesan amat sangat membantu dan memudahkan, karna mampu mengurangi jarak serta tidak mengundang kerumunan. Akan tetapi dibalik itu semua, terdapat juga beberapa kendala yang muncul. Seperti halnya, banyak wali murid yang mengeluhkan pengeluaran mereka menjadi bertambah, karna harus merogoh kocek yang lebih untuk membeli paket data atau membayar wi-fi. Ada juga yang mengeluhkan masalah sinyal internet, yang biasanya terjadi ditempat yang sedikit jauh dari pusat kota, seperti di desa-desa atau daerah terpencil. Bahkan yang menyedihkan adalah ketika ada anak-anak yang seharus nya mengenyam pendidikan, tapi harus berhenti ditengah jalan karena keterbatasan ekonomi keluarga yang terdampak akibat pandemi.

Para pemangku kepentingan di negara ini pun tak tinggal diam, baik dari jajaran pemerintah sampai instansi-instansi swasta pun ikut turun tangan untuk menstabilkan keadaan dan keberlangsungan pendidikan. Mulai dari mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar, hingga memperbaiki sistem dan menambah fasilitas pendukung lain nya. Dan pemerintah pun terus berupaya untuk mencari celah dan mengkaji situasi, agar bisa kembali terlaksana nya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Hampir genap 3 tahun sudah kita hidup berdampingan dengan virus covid 19, dan banyak sudah perubahan serta perkembangan yang kita rasakan. Untuk yang terkini, pemerintah mulai mencoba untuk kembali melakukan pembelajaran secara tatap muka. Yang mana sekolah-sekolah baik umum ataupun swasta banyak yang harus tutup dan tidak beroperasi secara normal seperti sebelumnya. Rencana pembukaan kembali ini bukan tanpa alasan dan pertimbangan, semuanya sudah melalui pengkajian, pengamatan, dan evaluasi oleh para ahli. Tentunya pembukaan sekolah kembali ini memiliki syarat dan kriteria, seperti halnya protokol kesehatan dikelas atau dilingkungan sekolah. Dan pada bulan September lalu sudah ada beberapa sekolah di daerah-daerah maupun kota yang melakukan tahap uji coba pembelajaran secara tatap muka, sebagaimana yang disampaikan oleh bapak presiden RI H.Ir.Joko Widodo dalam pidatonya bulan lalu didaerah Cirebon, Jawa Barat.

Dengan perkembangan yang sudah terjadi dibalik musibah pandemi ini, harapan terbesar yang bisa disematkan kembali pada dunia pendidikan adalah terus berlanjutnya dan meningkatnya efektivitas kegiatan belajar mengajar sehingga menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Yang mana hal-hal tersebut datang dari para guru-guru hebat yang selama ini sudah mampu bertahan dibalik segala macam ujian. Tak pernah lelah mencetak generasi penerus bangsa yang kuat dimasa depan. Seperti yang dikatakan oleh Diogones “Dasar Pendidikan suatu negara adalah para pemuda”. Maka dierlukan guru yang hebat untuk bangsa yang kuat. Terimakasih para pahlawan tanpa tanda jasa.

#GuruHebatBangsaKuat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image