Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andy Cahyadi

Menjadi Guru Hebat Bagi Peserta Didik

Guru Menulis | Saturday, 02 Dec 2023, 09:06 WIB

Ada banyak profesi yang bisa dicapai dan diinginkan oleh setiap orang ketika duduk di bangku sekolah. Salah satunya adalah profesi di bidang pendidikan, seperti guru, “akar dari beragam profesi.”

Jika kita haus untuk belajar, suka berinteraksi dengan orang lain dan ikhlas dalam berbagi, pekerjaan ini cocok karena akan berhadapan dengan luasnya pengetahuan dan lahan pembelajaran ketika menghadapi murid.

Menjadi guru juga harus memiliki tekad kuat karena pekerjaan ini tidak dinilai dari gaji yang didapatkan, namun kualitas pembelajaran yang diberikan. Keikhlasan dari kita untuk berbagi ilmu pengetahuan, mendidik anak-anak yang bahkan tidak kalian kenal sebelumnya, hingga membantu mereka mencapai apa yang mereka cita-citakan.

Satu alasan mengapa seseorang memutuskan menjadi guru adalah mengajar, karena mengajar adalah kebahagiaan sedangkan belajar adalah kebutuhan. Ketika seorang guru mengajarkan sesuatu kepada muridnya, di situ guru juga akan turut serta belajar. Guru bukan hanya seorang yang menguasai bidang tapi seorang yang tak pernah berhenti belajar.

Hal ini akan meningkatkan wawasan sekaligus pemahaman tentang berbagai hal. Termasuk wawasan belajar dari banyak murid karena guru yang baik adalah guru yang tidak membatasi diri, dari mana ilmu itu datang.

Dalam mengajar, setiap guru mengalami bahwa ada materi pelajaran yang sulit tetapi juga ada materi yang gampang diajarkan; ada materi yang esensial tetapi ada juga materi yang tidak esensial. Guru perlu merancang kegiatan pembelajaran dengan baik sehingga mampu menjadikan materi apa saja, bahkan yang kompleks sekalipun untuk menjadi materi yang gampang dipahami.

Tantangan guru adalah membuat siswa bisa keluar dari zona nyaman dan tetap tertantang serta termotivasi untuk melakukan pembelajaran-pembelajaran di kelas. Siswa akan mampu melakukan pembelajaran yang maksimal bila dia mengalami bahwa pembelajaran itu menarik. Sudah pasti Guru yang hebat adalah yang mampu menjadikan semua topik menarik.

Sudah pasti semua guru bermimpi menjadi guru yang hebat. Namun perlu disadari, mimpi mulia tersebut mudah dikikis oleh berbagai macam kekuatan destruktif. Selama kemalasan, keraguan, dan kesinisan masih kuat menjangkiti, jangan harap kita akan menjadi guru yang hebat.

Realistis atau tidaknya mimpi tersebut sejatinya hanya bisa dibatasi oleh kemauan kita untuk menindaklanjutinya dalam tataran aksi yang nyata. Siapa pun tahu bahwa di balik siswa yang hebat pasti ada guru yang hebat pula.

Memang, tak sedikit orang yang bisa menyelesaikan jenjang program kependidikan, lulus melewati serangkaian tes, membaca semua artikel, buku, dan esai tentang pendidikan dan pengajaran. Namun, tidak satu pun dari semua itu yang bisa menjamin seseorang menjadi guru yang hebat. Sebab mengajar merupakan sebuah seni, dan tidak semua orang seniman.

Guru yang hebat mampu menggunakan semua indra dan akal budinya. Ia tidak saja mendengarkan apa yang dikatakan dan merasakan apa yang tak terkatakan oleh siswa. Ia mengamati apa yang dilakukan siswa dan terus memantau perkembangan siswa di kelas maupun di luar kelas. Ia juga tak segan memberikan pelukan dan menjadi teman “curhat” yang baik ketika indranya “mencium” di antara siswanya sedang mengalami kendala belajar ataupun masalah lain diluar pembelajaran.

Seiring pula dengan perkembangan dunia informatika dan teknologi, Guru hebat juga harus mampu mengaktualisasikan dirinya dengan keluar dari praktik pembelajaran yang konvensional yang lama dianut. Guru pun harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image