
Mahasiswa BBK 5 UNAIR Gelar Sekolah Damai, Bullying Goodbye di SDN 2 Kaotan
Sekolah | 2025-01-31 12:26:07
Banyuwangi - Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) Universitas Airlangga (UNAIR) Desa Kaotan menggelar kegiatan edukasi bertajuk "Sekolah Damai, Bullying Goodbye" untuk siswa SDN 2 Kaotan, Banyuwangi, pada Kamis (23/01/2024). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak buruk bullying sekaligus membangun lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman.
Dengan diikuti puluhan siswa dari berbagai kelas, kegiatan ini berlangsung interaktif dan menyenangkan. Mahasiswa BBK menyampaikan materi melalui video dan simulasi untuk memudahkan siswa memahami konsep bullying. Para siswa juga diajak untuk mengenali berbagai bentuk bullying, seperti verbal, fisik dan dampaknya bagi korban.
Ketua Kelompok BBK 5 UNAIR Desa Kaotan, Afia Putri Nur Malikah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang saling menghormati satu sama lain. “Kami ingin menanamkan nilai-nilai penting kepada anak-anak, seperti empati, kerja sama, dan rasa peduli, agar mereka bisa menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik tanpa adanya intimidasi,” ujar Afia.
Tidak hanya sebatas materi, kegiatan ini juga mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif melalui diskusi kelompok. Dalam sesi ini, siswa-siswi diminta mempraktikkan cara menghentikan tindakan bullying, membuat mading yang berisikan ilustrasi tindakan yang boleh dilakukan dan tindakan yang tidak boleh dilakukan, dan menyanyikan lagu edukatif stop bullying.
Kepala SDN 2 Kaotan, Enny Irianti, S.Pd.SD, M.Pd, menyambut baik inisiatif mahasiswa UNAIR dalam memberikan edukasi kepada siswanya. “Sosialisasi seperti ini memberikan wawasan yang penting bagi siswa dan guru tentang bahaya bullying. Perilaku bullying tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat berdampak fatal, seperti menyebabkan rasa frustasi, rendah diri, bahkan hingga mendorong tindakan bunuh diri,” ungkap Kepala Sekolah.
Beliau juga menegaskan komitmennya untuk terus menghimbau seluruh siswa dan guru agar menjauhi perilaku bullying, baik dalam interaksi sehari-hari maupun selama kegiatan pembelajaran. Kepala Sekolah berharap, melalui kegiatan ini, seluruh pihak di lingkungan sekolah semakin memahami pentingnya mencegah bullying dan menciptakan suasana yang aman, nyaman, serta mendukung perkembangan semua siswa.
Mahasiswa BBK 5 UNAIR juga berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ramah dan bebas dari bullying. Mereka juga mengajak pihak sekolah dan orang tua untuk berkolaborasi dalam menjaga keamanan emosional siswa.
“Kami berterima kasih kepada pihak sekolah atas kerja samanya. Semoga edukasi ini bisa membawa perubahan positif bagi siswa dan menjadi contoh kegiatan yang berkelanjutan di masa depan,” tutup Ketua Kelompok BBK 5 Universitas Airlangga Desa Kaotan Afia Putri Nur Malikah.
Melalui program ini, mahasiswa UNAIR membuktikan bahwa aksi kecil seperti edukasi dapat menciptakan dampak besar bagi generasi muda, sekaligus menjadi langkah nyata dalam mendukung tercapainya SDGs 4, yaitu pendidikan berkualitas untuk semua.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook