Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwi putri Fatimatuz zahro

Dampak menonton drama korea pada remaja

Eduaksi | Saturday, 04 Jun 2022, 08:46 WIB

Pesatnya perkembangan dunia teknologi saat ini telah mendorong tersebarnya berbagai budaya dari suatu Negara ke seluruh dunia. Salah satu budaya yang mendunia dan memiliki pengaruh kuat ialah budaya drama korea, budaya yang berasal dari Korea Selatan ini menyebar melalui berbagai medium seperti musik dan film yang dapat dengan mudah dijangkau dengan media internet.

Drama korea merupakan salah satu hasil dari kebudayaan Hallyu yang paling digemari oleh banyak masyarakat di dunia. Drama merupakan karya sastra yang dirancang untuk dipentaskan di panggung oleh para actor dan aktris (Rohmanto, 2014:11). Sedangkan drama korea adalah budaya kesenian yang mengacu kepada drama televisi di Korea dalam sebuah format miniseri dan menggunakan bahasa korea dimana dalam drama korea mengangkat kisah-kisah kehidupan manusia yang disajikan menggunakan bahasa korea sebagai bahasa pengantarnya. Seiring dengan adanya globalisasi yang menyebabkan adanya kemajuan di bidang IPTEK, saat ini drama korea mulai dipertontonkan dalam bentuk perfilman dan bisa dinikmati dalam layar televisi. Adanya ekspor drama dan film korea ke luar negeri menjadikan drama korea dikenal luas di dunia.

Drama Korea juga mengangkat kebudayaan, kehidupan dan masalah sehari- hari serta kisah yang tidak bertele-tele membuat masyarakat hampir di seluruh Asia bahkan dunia menyukainya baik dari kalangan remaja maupun orang dewasa terutama kalangan kaum hawa. Drama korea juga tidak hanya menyajikan satu genre saja, tetapi berbagai macam genre yang menjadikannya menarik untuk ditonton. Adapun pengertian genre dapat dipahami sebagai tipe atau kategori pengelompokan karya sastra yang biasanya berdasarkan bentuk atau isi (Nurgyantoro, 2004: 110). Berbagai genre yang disajikan seperti action, misteri, horror, romansa, sekolah, politik, komedi, slice of life, sains fiction, medis, keluarga. Beberapa drama korea yang berhasil menyebarkan budaya hallyu di Indonesia antara lain Boys Before Flowers (2009), Winter Sonata (2002), Full House (2004), The Heirs (2013), Descendents of the Sun (2016), Goblin (2017), The World of the Married (2020). Saat ini banyak stasiun televisi di Indonesia yang menayangkan konten dari luar negeri tak terkecuali drama dan film Korea. Drama dan film korea yang diterima baik oleh masyarakat Indonesia membuat banyak stasiun televisi Indonesia berlomba-lomba menayangkan drama korea untuk memikat hati penonton Indonesia khususnya remaja. Kehadiran drama dan film korea di berbagai stasiun televisi ini diterima dengan baik oleh masyarakat karena tidak harus mengunduh drama korea dari platform illegal namun juga memiliki kemudahan dengan menggunakan pengisi suara berbahasa Indonesia. Apalagi drama korea disajikan dengan konflik yang beragam dam menarik membuat orang-orang utamanya remaja merasa ikut terhanyut dalam cerita yang ada. Remaja adalah masa dimana terjadi transisi atau masa peralihan dari kehidupan anak-anak menuju ke kehidupan dewasa. Remaja cenderung memiliki keinginan untuk mencoba hal-hal baru dan tidak mau dikekang. Oleh karena itu saat remaja dihadapkan dengan berbagai macam tugas dari sekolah mereka akanmencari pelarian untuk menenangkan diri mereka salah satunya drama korea. Remaja menjadikan menonton drama korea sebagai pengisi waktu luang. Banyak nya kegiatan yang dilakukan remaja, seperti jadwal kuliah yang padat serta tugas kuliah yang menumpuk terkadang membuat suasana hati mereka menjadi suntuk dan jenuh, sehingga untuk mengantisipasi rasa jenuhnya, remaja mencoba mengisi waktu luang untuk menonton berbagai film. Motif remaja dalam menonton drama hanya untuk mengisi waktu luang dan sebagai hiburan untuk menghilangkan kejenuhan, namun ada juga yang menjadikan Drama Korea sebagai kebutuhan sehari-hari. tidak sedikit remaja berlama-lama menonton drama korea hingga menghabiskan waktu dengan sia-sia, melupakan lingkungan baik, teman, keluarga, dan masyarakat serta melupakan kehidupan nyata, sehingga menyebabkan kurangnya hidup bersosial.

Adapun dampak negatif dari drama korea yang telah dipaparkan oleh informan adalah

1. munculnya gejala halu.

2. adanya gangguan tidur.

3. kecanduan.

4. banyaknya adegan yang seharusnya tidak dintonton oleh remaja.

- Berikut adalah pendapat informan mengenai dampak positif drama korea

1. memberi motivasi belajar

2. mendapat pengetahuan baru

3. mengenal budaya pendidikan Korea Selatan

4. adanya semangat untuk mengikuti program beasiswa keKorea Selatan

5. belajar bahasa baru.

-Saran

Oleh karena adanya berbagai dampak negatif dan positif dari tayangan drama korea tersebut, alangkah bijaknya jika orang tua dan orang dewasa dapat mendampingi remaja dalam melihat tayangan yang ditayangkan di televisi mauupun yang didapatkan dalam internet. Dan sebaiknya berikan tayangan yang mendidik remaja serta damping remaja jika merasa kesulitan. Dan juga disarankan kepada remaja untuk lebih mengatur waktu dengan baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

.

Referensi

Prasanti, R. P., & Dewi, A. I. N. (2020). Dampak Drama Korea (Korean Wave) terhadap Pendidikan Remaja. Lectura: Jurnal Pendidikan, 11(2), 256-269.

Rahma, A. Z., & Wiyono, B. D. (2020). Studi Tentang Perilaku Konsumtif Siswa yang Kecanduan Drama Korea di SMAN 1 Manyar Gresik. UNESA: Jurnal BK11.

Nurismawan, S. U. D. R. A. J. A. D., & Winingsih, E. (2020). Penerapan Konseling Individu Strategi Self-Management untuk Mengurangi Perilaku Kecanduan Menonton Drama Korea pada Peserta Didik Kelas X MIA 7 SMA Negeri 2 Lamongan. Jurnal BK UNESA, 11(3).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image