Merokok atau Stop?
Gaya Hidup | 2022-05-31 07:51:49Merokok dapat membahayakan kesehatan diri dan sekitarnya.
Di area publik, seperti resto, cafe atau apa pun nama para penongkrong kongkow, kerap kita jumpai orang-orang merokok. Tak kenal usia dan gender. Merokok adalah bagian dari gaya hidup.
Taukah Anda, kebiasaan merokok menyumbang presentase angka kematian terbesar kedua di Indonesia setelah hipertensi? Ini kata Dante Dante Saksono Harbuwono Wakil Menteri Kesehatan Kesehatan dalam agenda konferensi pers virtual terkait Peringatan Hari Tembakau Sedunia 2021.
Pada 2020 WHO melaporkan penggunaan tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun yang terdiri atas 7 juta orang pengguna aktif tembakau, sedangkan 1,2 juta orang merupakan perokok pasif.
Menurut dr.Deva Bachtiar, dampak kesehatan bagi perokok sejak usia remaja adalah paru-paru berhenti berkembang, sejala penyakit jantung dan pembuluh darah. kerusakan gigi, masalah pada otot dan tulang, kanker.
Rokok mengandung senyawa karsinogen yang dapat menginduksi mutasi atau pembelahan sel pada level DNA sehingga dapat menyebabkan kanker. Kanker paru merupakan kanker utama yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Selain kanker paru, rokok juga dapat menyebabkan kanker mulut, laring, oro dan hipofaring, esophagus, lambung, pancreas, hati, usus besar, ginjal, kandung kemih, testis, serviks dan leukemia.
Niat
Komitmen berhenti merokok merupakan perubahan perilaku individu yang membawa dampak positif pada orang di sekitarnya. Untuk itu, dukungan sosial, teman, keluarga, tenaga kesehatan diperlukan bagi para perokok untuk berkomitmen berhenti merokok.
Hal yang paling utama jika Anda akan berhenti merokok adalah niat. Sebuah niat dapat merontokkan segala faktor. Mau teman-teman sekelilingnya merokok, lingkungan keluarganya perokok, tidak menjadi kendala ketika niat sudah bulat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.