Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Witoadi, Lebdo Prabowo

Seluk Rindu Kebingungan

Sastra | 2021-10-02 09:52:11
sumber: https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-43153987

Semenjana bukan kehidupan, wewangian terbangun sepi, hanya menerima demikian memberi, entah apalah engkau rasa.

Terucap datangkan asumsi, hadirmu, hadirnya, memang ekspektasi yang belum layak tereksekusi. Aku yang demikian yakin sudah terpatri, ternyata belum tepat memasang hati.

Rindu kau bilang? Menghayati rindu yang kian waktu kian mencipta lemah, dan yang semakin menyebalkan rindu itu tak pernah tahu apa itu lelah.

Ada tapi tak ada, nyata tapi tak tampak, terasa tapi tak kasat mata, kau selaksa kentut, hening senyap ada baunya tapi tak nampak perwujudannya.

Itulah rindu, dia itu datang berkunjung karena sudah pernah, hadirnya pun tanpa undangan apalagi mengetuk pintu perginya pun tanpa sepengetahuan.

Ya inilah memang, sebuah pesta perayaan kesedihan berbalut rindu ingin kembali ke waktu antah-berantah.

Kepada waktu, ku ucapkan rindu itu sangat indah.

Kepada kenyataan, ku ucapkan rindu itu pekat sekali.

Rindu itu...... Tak pernah menetap tapi pasti akan kembali singgah.

Hahahaha...... Kenapa malah rindu yang panjang terbahas, padahal ada banyak buku filsafat yang lebih menarik untuk membingungkan, tertata rapi di rak kamar senggama.

Sekarang sudah lama tidak terdengar percakapan bumi dan langit, hanya terdengar ketika gemercik air jatuh ke tanah, sungguh hingar bingar.

Dari mereka menyadarkan, dari mereka keresahan, dari mereka kegalauan, dari mereka kegelisahan, dari mereka kesemuan, seolah-olah waktu yang tak tepat untuk bekerja sama dengan logika.

Bukanlah pemeran utamanya, tetapi pelaku utamanya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image