Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Guru Tersesat

Guru Menulis | Thursday, 30 Sep 2021, 14:03 WIB

Guru merupakan ujung tombak pendidikan pada sebuah negara karena dengan keberadaan guru maka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa akan lebih mudah untuk dicapai.

Namun peran guru tidak terlepas dari berbagai pihak yang harus melakukan kolaborasi dan sinergi yang positip agar dapat memastikan tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik sampai ke pelosok negeri. Karena masih banyak beberapa daerah terpencil yang kekurangan guru untuk mengajar di sekolah yang memang wilayahnya sangat terpencil.

Pemerintah sebenarnya sudah mengupayakan hal tersebut, namun masih perlu evaluasi dan perbaikan sehingga kualitas pendidikan yang dihasilkan dapat benar-benar dirasakan sampai ke seluruh wilayah Indonesia. Masih banyak guru yang mengajar dengan segala keterbatasan, jarak yang sangat jauh serta sulitnya medan untuk menuju sampai ke sebuah sekolah.

Tidak jarang kita lihat banyak siswa yang berangkat hanya dengan sandal, sepatu seadanya serta meniti jembatan yang rusak bahkan harus berenang untuk mencapai sekolah yang mereka tuju. Tentunya hal tersebut merupakan semangat yang patut kita acungi jempol untuk pada guru dan siswa yang pantang menyerah untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu.

Standarnya seorang guru haruslah berlatarbelakang Sarjana Pendidikan atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) bagi guru yang mengajar di Sekolah Dasar. Namun dulu apapun disipilin ilmu yang kita miliki, apabila kita memiliki kemauan dan kemampuan mengajar maka kita bisa mengajar pada sebuah lembaga pendidikan. Penulis juga pada awal mengajar adalah Sarjana Perikanan (S.Pi), namun lambat laun pemerintah ingin meningkatkan kompetensi guru dan melakukan linieritas pendidikan. Sehingga para guru yang belum mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) atau PGSD bisa mengambil kuliah kembali agar gelarnya bisa mendapatkan S.Pd.

Bisa dikatakan penulis adalah guru yang tersesat dikarenakan memiliki disiplin ilmu yang kurang sesuai dengan bidang pendidikan, namun secara bertahap alhamdulillah mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan bahkan sampai menyelesaikan Magister Pendidikan Islam di Univeristas Islam Negeri Antasari Banjarmasin pada tahun 2014.

Kolaborasi, sinergi dan evaluasi merupakan kata kunci yang harus senantiasa kita lakukan untuk melakukan perbaikan di bidang pendidikan. Karena wilayah Indonesia sangat luas baik meliputi perkotaan maupun pedesaan, maka perlu penanganan yang sifatnya mencakup berbagai daerah. Tentunya antara pihak pemerintah daerah, dinas pendidikan dan kebudayaan daerah, manajemen sekolah, para orangtua dan stake holder lain harus bahu membahu untuk saling bekerjasama dan berkolaborasi agar tujuan pendidikan bisa dicapai dengan baik.

Selain itu adanya perbaikan sarana prasarana penunjang pendidikan juga harus diperhatikan karena dengan adanya hal tersebut maka secara tidak langsung akan membantu pihak sekolah dan para guru dalam memaksaimalkan proses pembelajaran di kelas. Akses jalan juga menjadi faktor penting bagi siswa dan guru dalam upaya kelancarana proses belajar mengajar di sekolah mereka.

Pemerintah hendaknya terus mendata dan memverifikasi sekolah-sekolah mana saja yang memang layak untuk menerima bantuan agar proses pendidikan yang dicanangkan pemerintah wajib belajar 12 tahun dapat benar-benar tercapai. Kita kadang-kadang sedih apabila ada mendengar berita anak yang putus sekolah akibat kekurangan biaya. Untuk itu perlu langkah yang tepat untuk menangani hal tersebut, misalnya pendataan siswa yang kurang mampu, pemberian bantuan pendidikan berupa buku dan perlengkapan sekolah serta pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi akademik di sekolahnya masing-masing.

Akhrnya semoga dunia pendidikan di Indonesia akan terus berkembang ke arah yang lebih baik sehingga mampu melahirkan generasi muda yang berakhlaq, berprestasi, mandiri dan berwawasan lingkungan sesuai dengan visi dan misi sekolah kita masing-masing. Karena dengan memastikan hal tersebut maka tonggak sejarah bangsa akan siap dilanjutkan oleh generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman serta mampu memberikan manfaat bagi semua orang. Wallahu'alam bisshowab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image