Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Pekerjaan Mulia Jaminan Surga

Guru Menulis | 2021-09-30 13:34:50

Chapter III

Setelah lulus sebenarnya aku sudah mencoba melamar pekerjaan di beberapa instansi sampai ikut seleksi menjadi pegawai negeri sipil. Namun belum berhasil satu pun. Kurang beruntung dan mungkin Allah SWT ingin melihat usahaku lagi apakah benar-benar serius dalam mencari pekerjaan. Sambil terus meminta doa kepada kedua orangtuaku agar aku diberikan kemudahan dalam mencari pekerjaan.

Tanpa terasa usiaku saat itu sudah menginjak 25 tahun, usia yang sudah siap dalam membangun rumah tangga. Namun di keluargaku menginginkan agar aku memiliki pekerjaan yang tetap terlebih dahulu agar bisa menjalani rumah tangga dengan baik. Di saat kuliah inilah sebenarnya aku bertemu dengan seorang wanita, lebih tepatnya adik kelasku. Faridah Ariani namanya yang kebetulan dia juga menjadi seorang asisten dosen di Fakultas Kedokteran untuk mengajar Fisika. Alhamdulillah setelah selesai kuliah aku pun memberanikan diri untuk melamarnya untuk aku nikahi dan membentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Sebenarnya ada kekhawatiran orangtua atas keputusan yang aku ambil untuk menikah di saat belum memiliki pekerjaan yang mereka nilai tetap dan mapan. Namun insha Allah niat kami baik untuk menegakkan sunnah rasul dan yakinlah akan diberikan jalan dan kemudahan oleh Allah SWT tekadku di dalam hati. Akhirnya kamipun menikah di saat kondisi ekonomi di Indonesia sedang sulit pada tanggal 1 Sya’ban 1424 H secara sederhana namun khidmat dan memberikan makna bagi kami berdua hingga sekarang.

Pada awal pernikahan sebenarnya aku sempat bekerja di salah satu surat kabar menjadi seorang agen koran. Banyak sekali pengalaman hidup yang aku dapatkan disana mulai bagaimana harus mencapai target sampai pernah mengalami kejadian kurang mengenakkan dimana uang setoran yang kami setorkan dikorupsi oleh kepala bagian keuangannya. Jadi kami dianggap belum setor padahal uangnya di korupsi oleh pegawainya sendiri. Masya Allah, tega benar orang itu batinku sedih.

Sampai suatu ketika aku membaca sebuah iklan lowongan pekerjaan di surat kabar yang aku bawa untuk dijual. Lalu aku amati bahwa iklan lowongan kerja itu mencari seorang guru SD pada sebuah SD Islam Terpadu yang ada di Banjarmasin. Coba lamar saja pesan istriku penuh harap kepadaku ketika aku selesai bekerja. Aku pun mengangguk dan merangkul istriku dengan penuh kasih sayang.

Lamaran pun ku tulis tangan, aku lengkapi semua persyaratannya dari fotocopy ijazah, pas foto, surat keterangan berkelakuan baik, fotocopy KTP, surat keterangan pengalaman menjadi asisten dosen dan lain-lain. Setelah semua berkas lengkap akupun memasukkannya ke dalam amplop coklat dan menuliskan alamat yang dituju serta pengirimnya. Setelah itu aku bergegas menuju kantor pos untuk mengirimkan surat lamaranku. Alhamdulillah batinku semoga diberikan kemudahan dan kelancaran.

Satu pekan berlalu belum ada jawaban, panggilan atau pun telepon dari SD Islam yang aku lamar di Banjarmasin. Pekan kedua alhamdulillah akhirnya ada telepon langsung dari SD tersebut yang memintaku untuk datang tes wawancara dan tes mengajar di sekolah mereka. Akhirnya dengan mengucapkan alhamdulillah kami pun sujud syukur kepada Allah SWT semoga diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalani pekerjaan tersebut.

Setelah melewati tes administrasi aku dinyatakan lolos ke tahap berikutnya yaitu tes wawancara langsung dengan pimpinan yayasannya. Karena memang sekolah yang aku lamar adalah sekolah Islam swasta yang sudah lumayan terkenal di Banjarmasin. Saat itu akau melamar untuk menjadi seorang guru SD sesuai dengan formasi yang dibutuhkan. Tes wawancara pun alhamdulillah sudah aku lewati dan dinyatakan lolos, dengan syarat mau mengikuti bimbingan, disiplin dan masuk kerja dari pagi sampai sesudah asar. Persyaratannya langsung aku setujui dan aku diminta kembali lagi besok untuk menyiapkan bahan mengajar pada tes terakhir sesuai permintaan panitia yayasan.

Keesokan harinya sampailah pada tes terakhir yaitu tes mengajar. Sebenarnya aku sudah ada memiliki bekal sedikit dalam mengajar disaat aku menjadi seorang asisten dosen mendampingi mahasiswa untuk melaksanakan praktikum di laboratorium. Akupun dikumpulkan dalam beberapa ruangan karena saat aku melamar ternyata banyak juga peserta lain yang melamar dan kandidatnya cukup berat. Akhirnya dengan bismillah sampailah giliranku praktik mengajar.

to be continued ....

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image