Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Thurneysen

Guru Adaptif, Guru Masa Depan

Guru Menulis | Saturday, 25 Sep 2021, 21:21 WIB
Ilustrasi (dokumentasi pribadi)

“Berapa guru yang tersisa?”

Begitu pertanyaan Kaisar Hirohito ketika mengumpulkan seluruh jenderal yang masih hidup. Peristiwa tersebut terjadi ketika kota Hirosima dan Nagasaki luluh lantak dibom oleh Sekutu. Dan tidak lama kemudian, disusul dengan proses menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanpa syarat.

“Kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan strategi perang. Tapi kita tidak tahu bagaimana mencetak bom yang sedahsyat itu. Kalau kita semua tidak bisa belajar bagaimana kita akan mengejar mereka? Maka kumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kerajaan ini, karena sekarang kepada mereka kita akan bertumpu, bukan kepada kekuatan pasukan.”

Demikian Kaisar Hirohito melanjutkan pertanyaannya.

Barangkali cerita singkat di atas sudah sering kita baca atau dengar. Tentu kita dapat menarik sebuah kesimpulan, bahwa begitu pentingnya ternyata peran seorang guru di mata Kaisar Hirohito. Baginya, masa depan Jepang yang gemilang terletak di tangan para guru.

Bagaimana dengan bangsa kita? Apakah peran guru tersebut masih kita perhitungkan sebagai kekuatan penting bagi kemajuan masyarakat dan bangsa?

Sebagai seorang pendidik, saya yakin dengan hal tersebut. Guru adalah garda terdepan untuk mendidik dan mempersiapkan generasi penerus bangsa.

Akan seperti apa bangsa kita sepuluh tahun, duapuluh tahun atau tigapuluh tahun ke depan. Bahkan, bagaimana kesiapan generasi penerus dalam melanjutkan tongkat kepemimpinan ketika bangsa kita sedang memasuki masa seratus tahun kemerdekaannya atau yang kita kenal dengan “Indonesia Emas 2045”.

Guru tentu memiliki andil yang besar untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan bangsa pada anak didik. Menumbuhkan kepemimpinan yang kuat untuk membawa bangsa ini pada cita-cita dan tujuannya. Bahkan pengetahuan, ketrampilan dan karakter generasi penerus bangsa telah dirajut sejak dini di bangku sekolah melalui peran seorang guru.

Guru, sejatinya adalah arsitek yang merancang generasi penerus untuk siap berkontribusi pada masyarakat dan bangsanya kelak. Akan seperti apa anak didik di masa depannya, guru memegang peranan penting di dalamnya. Kepiawaian guru sangat dibutuhkan.

Tentu tidak ada ubahnya dengan generasi yang memimpin di negeri kita saat ini. Tidak dapat dibantah bahwa mereka adalah hasil didikan dari guru pada masa lalu.

Kembali melihat dan membandingkan Jepang setelah mereka sempat terpuruk pada akhir perang dunia. Sekarang mereka berdiri tegak, menunjukkan kepada dunia bahwa pendidikan telah mengubah mereka menjadi bangsa yang maju dan disegani dunia.

Semua tahu bahwa kemajuan pendidikan telah mengantarkan Jepang menjadi negara yang menghasilkan berbagai teknologi canggih yang telah mengubah peradaban dunia saat ini. Bahkan banyak negara yang menggunakan dan lebih percaya dengan kualitas produk buatan Jepang. Itu adalah bukti nyata kekuatan pendidikan yang telah mengubah bangsa Jepang.

Keputusan Kaisar Hirohito tidak keliru, bahkan bisa dibilang sangat visioner.

Bangsa kita juga harus belajar dari bangsa Jepang. Bagaimana membuat keputusan dan kebijakan yang visioner tentang masa depan pendidikan di Indonesia, terutama tentang eksistensi guru.

Melihat gelombang perubahan yang terus terjadi, dan bisa dibilang bahwa gelombang itu menggulung semakin dahsyat saja. Maka guru pun harus dipersiapkan untuk mampu berselancar dalam gelombang perubaan tersebut.

Tentu kita bisa melihat dan merasakan masa pandemi Covid-19 ini. Perubahan besar telah terjadi dalam dunia pendidikan kita. Ada perubahan yang tidak pernah kita duga atau direncanakan sebelumnya., yakni pembelajaran daring.

Dengan demikian, diharapkan guru tersebut adalah guru yang mampu beradaptasi. Adaptif terhadap kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik di masa mendatang, serta adaptif dalam pemanfaatan teknologi pendukung pembelajaran.

Bisa disimpulkan, bahwa kemampuan adaptasi guru menjadi sesuatu yang penting di masa sekarang dan masa mendatang. Fakta tersebut telah kita lihat dan alami bersama di masa pendemi Covid-19 seperti sekarang. Ujian dan tantangan pertama guru, bagaimana seorang guru mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan baik disaat tidak boleh bertemu langsung dengan peserta didiknya.

Ini adalah salah satu gambaran masa depan pendidikan kita. Akan ada kondisi tertentu yang membuat guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, sebagai bentuk adaptasi terhadap keadaan.

Kalau mau pendidikan bangsa kita maju, generasi penerus bangsanya dapat memenuhi kebutuhan masa depannya. Maka, guru adaptif adalah jawabannya.

Sumber Referensi :

https://itjen.kemdikbud.go.id/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image