
MENCARI RIDA
Sastra | Saturday, 21 May 2022, 15:57 WIB
Dalam perjalanan
Antara dua kota
kutitip penat di rumah Allah
sejenak buliran peluh
berhenti mengalir deras
dari sekucur tubuh yang lelah
kutemukan mutiara majelis
berseragam biru tua
melangkah bersama
mencari jejak
menuju rido Ilahi
huruf demi huruf
dibaca walau kadang tersendat
penuh semangat membara
walau umur sudah di garis batas
dengan membara
bergandengan tangan
membantuk barisan kokoh
mengejar kebajikan
walau di akhir masa
karena
kata terlambat janganlah pernah ada
buat pencari rida Ilahi
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.