Tepat, Panglima Turunkan Prajurit TNI Wanita Lebih Banyak Bertugas di Luar Negeri
Info Terkini | 2022-05-13 06:00:24TNI tidak hanya menjaga keamanan negara. Namun juga berperan aktif dalam menjaga keamanan dan perdamaian dunia.
Sebab Indonesia termasuk anggota PBB. Hampir setiap tahun TNI mendapatkan tugas untuk turun di negara luar untuk menjalankan tugas sebagai pasukan perdamaian di negara yang terjadi konflik.
Tugas itu pun juga bentuk kehadiran negara untuk dunia menjaga keamanan dan perdamaian.
Tentu adanya tugas itu, TNI dikenal dan dipandang bagi negara luar. Para prajurit TNI yang ditugaskan tidak sembarangan ditugaskan, mereka ditugaskan sudah terlatih dan berprestasi.
Langkah baik Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan jajarannya melibatkan lebih banyak prajurit wanita dalam Pasukan Perdamaian Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) TNI United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) 2022.
Ini dinilai andil dalam memberikan kesempatan dan memperlihatkan bahwa TNI dari kaum perempuan mampu turun menjaga keamanan dan perdamaian di dunia.
Tentunya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menilai banyak prajurit TNI wanita yang berprestasi tetapi kurang diberi kesempatan untuk bergabung dalam pasukan, khususnya Batalyon Gerak Cepat Kontingen Garuda
Hal itu diungkapkan Panglima TNI Jenderal Andika saat menanggapi paparan Paban VIII/Operasi Luar Negeri Staf Operasi TNI saat rapat di Jakarta sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Kamis (5/4/2022).
Oleh karena itu, Dia meminta jajarannya kembali mengevaluasi rencana penugasan prajurit dan memeriksa lebih teliti rekam jejak prajurit yang dipilih sebagai anggota Pasukan Perdamaian Unifil 2022.
Batalyon Gerak Cepat (BGC), yang disebut Andika saat rapat merupakan pasukan khusus yang memiliki satu peleton khusus wanita atau Female Engagement Team (FET).
Tidak hanya itu, katanya, Batalyon Gerak Cepat memiliki Joint Terminal Attack Controller (JTAC) yang bertugas mengkoordinasikan bantuan tembakan udara (air support).
Batalyon Gerak Cepat sebagaimana dijelaskan laman resmi TNI memiliki kemampuan dikerahkan secara bersamaan ke lima daerah/titik berbeda.
Batalyon itu diperbolehkan menggunakan kekuatan senjata secara aktif demi melaksanakan mandat PBB yang di antaranya melindungi warga sipil (protection of civilian).
Di dalam rapat yang sama, Andika tidak hanya mengevaluasi personel, tetapi memeriksa rancangan anggaran yang hendak diusulkan TNI ke PBB.
Usulan baik dan bagus menurut penulis. Kami yakin bahwa TNI mampu menjaga dan melahirkan perdamaian di daerah konflik. Tentu dengan cara sesuai aturan dan arahan yang ada. Bravo TNI. NKRI Harga Mati.
Sumber: Liputan6.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.