Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

UMAT ISLAM DILARANG MEMBENCI ARAB APALAGI MELABELI KADRUN

Info Terkini | 2022-05-11 07:02:43
Gambar hanya Ilutrasi dari Group Band Milisi Kecoa

*UMAT ISLAM DILARANG MEMBENCI ARAB APALAGI MELABELI KADRUN*

Oleh:

*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal al-Jawy AlBantani* حفظه الله

Innalillahi Rojiun, Heboh Lagu Band Milisi Kecoa Berjudul ‘Ini Bukan Arab’ Kobarkan Rasisme dan Lecehkan Agama

Lirik lagu Band Milisi Kecoa berjudul ‘Ini Bukan Arab’ mengandung misi rasisme bahkan pelecehan terhadap agama (Islam). Lirik itu bunyinya begini:

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !

Kau paksakan budaya

Tapi ini bukan di Arab di jaman Nabi

Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga

Surgamu, nerakaku

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !

Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan !

Ketika hal-hal penting dalam agama yang dihormati dan bahkan diimani di antaranya Nabi, Surga, dan neraka dijadikan sasaran untuk diolok-olok sambil jingkrak-jingkrak, itu sudah keterlaluan. Ahli hukum mestinya tahu, itu termasuk penistaan agama atau tidak. Tapi santri pun tahu, lirik lagu macam itu membuat grup band milisi kecoa itu disebut murtad.

Sedangkan seorang pengamat pun prihatin, hingga dia menulis opini dengan judul Milisi Kecoa Kakus.

Silakan simak ini.

***

Milisi Kecoa Kakus

Oleh : *H. M. Rizal Fadillah, SH* – Pemerhati Politik dan Kebangsaan, Domisili di Bandung Jawa Barat,

Hancur budaya di era Jokowi. Anak-anak miskin intelektual, rasa, dan iman berjingkrak-jingkrak mentertawakan agama, surga, dan neraka. Lewat lagu yang menggambarkan betapa berantakannya budaya nusantara saat ini. Judulnya “Ini bukan Arab”. Kasihan anak-anak milisi ini teracuni dan bermental kecoa kakus. Bau dan kotor.

Coba lihat bagian lirik jingkrak-jingkrak seperti orang gila itu.

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !

Kau paksakan budaya

Tapi ini bukan di Arab di jaman Nabi

Cepatlah kau mati, tagih pahalamu di surga

Surgamu, nerakaku

Ini bukan Arab, ini bukan Arab, bung. Bukan !

Ini bukan Arab, ini bukan Arab. Bukan !

Rasialis, sinis, dan jauh dari agamis adalah fenomena generasi hidup senin kemis.

Sesak nafas bersaturasi rendah. Prihatin pada orang tua yang mengasuh dan mendidik mereka. Mungkin ibunya menangis saat anak-anak itu berjingkrak-jingkrak. Surgamu nerakaku, katanya. Ibunya masuk surga, anaknya di neraka.

Untuk menjawab ini, bagus juga balasan lirik itu.

Ini bukan Amerika, ini bukan China, bung. Bukan !

Kau paksakan budaya

Tapi ini bukan Nusantara di jaman PKI dulu

Cepatlah kau pergi, tagih janji majikanmu

Surga palsumu, nerakamu

Ini bukan Amerika, Ini bukan China, bung. Bukan !

Ini Nusantara ala mu, Nusantara ala mu, bung. Iyaa !

Pak Jokowi itu anak-anak di negeri pimpinan bapak. Mereka bukan kebanggaan, bukan kebanggaan. Bukan !

Betapa rusaknya negeri ini karena mengelola negara seenaknya, hutang besar beban bangsa, jurang sosial menganga, meminggirkan agama dan jingkrak-jingkrak orang gila. Parah juga menjadi negara kecoa.

Kecoa yang bernama latin Blattodea itu otaknya tidak di kepala, matinya terbalik, dan larinya cepat. Takut oleh aroma lavender, peppermint, kapur barus, dan juga daun salam. Berhabitat lembab dan kotor, penyebar kuman. Rumah atau ruang harus dibersihkan dari kecoa-kecoa berbahaya.

Milisi Kecoa Band adalah band kalang kabut yang merusak moral anak muda. Di jaman Soekarno band model ini masuk kategori “ngak ngik ngok”. Budaya hedonis yang tidak sesuai dengan semangat kebangsaan “budaya inperialis”, kata bung Karno.

Ustadz Abu Fayadh/UAF Dalam Tulisan sebelumnya Yakni: *Janganlah Membenci Arab dan ISLAM Apalagi Melabeli Dengan KADRUN*, https://penanews.net/janganlah-membenci-arab-dan-islam-apalagi-melabeli-dengan-kadrun/ Inilah Tulisannya:

penanews.net _ RASULULLOH Muhammad bin Abdullah Shallallohu’ alaihi wa Sallam Bersabda: “Tidak ada orang yang *membenci orang arab* kecuali seorang *munafik*”. (HR. Imam Ahmad no.580) dalam Hadist lainnya:

“Cintailah oleh kamu akan *Arab* kerana *tiga hal*: kerana aku orang *Arab*, Al-Quran berbahasa *Arab* dan pembicaraan ahli syurga dengan bahasa *Arab*”. (HR. At tabrani, al Hakim, al Baihaqi).

Ki Gendeng Pamungkas/KGP mengatakan: ” Saya ingat betul istilah Kadrun sudah muncul pra 1965. Saat itu Islam diplekotho Pemerintah/Rezim diam saja. *Kadal Gurun (KADRUN)* adalah idiom orang-orang PKI bila ingin menyebut Umat ISLAM (terlebih yang dari ARAB baik itu di Arab, Yaman, Mesir, Kuwait, Palestina, Yordania, Qatar, Suriah, dan Negara Jazirah Arab). Bahkan Kata KGP/Ki Gendeng Pamungkas kembali saat ini Komunis/PKI Bangkit Persis Pra G30S PKI 65, Waspadai KGB/Komunis Gaya Baru (Neo Komunis/PKI) Bangkit Apalagi Benci terhadap Arab dan ISLAM serta melabeli istilah kembali *KADRUN*.

Suatu ketika Rasululloh ﷺ pernah bersabda kepada Salman al-Farisi (salah seorang sahabat Nabi yang bukan berasal dari keturunan Arab), “Wahai Salman engkau jangan membenciku, maka jika engkau membenciku niscaya engkau telah memisahkan agamamu.” Salman berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku membencimu padahal dengan perantaramu-lah aku diberi hidayah oleh Allah?

Beliau menjawab, “Ketika engkau membenci Arab, berarti engkau membenciku.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Ahmad dan para ulama muhadits lainnya.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh berkata dalam Iqtidha as-Shirath al-Mustaqim (155) ketika menjelaskan hadits ini, *“Nabi menjadikan benci terhadap Arab sebagai sebab terpisahnya agama dari seseorang dan menjadikan kebencian terhadap orang Arab sebagai tanda kebencian terhadap diri beliau.*

Abu ‘Ala al-Mubarakfuri mengomentari hadits ini dalam kitab beliau Tuhfatu Ahwazi (10/296), *“Membenci Arab bisa berujung benci terhadap saidul kholqi (Rasululloh ﷺ).”*

Apa yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Abu ‘Ala adalah realita hari ini, banyak orang yang membenci Arab sehingga kebencian mereka berefek terhadap kebencian terhadap Rasululloh ﷺ. *Mereka menolak jenggot dengan alasan, ‘Itu kan budaya Arab.’ Mereka juga menolak hijab dan lain sebagainya yang pada akhirnya dinisbatkan terhadap budaya Arab.*

Pada dasarnya doktrin anti Arab merupakan usaha para musuh Allah untuk memadamkan cahaya-Nya, karena sumber agama Islam adalah dari Bangsa Arab. Kewajiban kita adalah memperkuat imunitas pada keluarga kita dan kaum muslimin dari kelompok anti Arab atau Syu’ubiyah, serta kelompok-kelompok sesat lainnya dengan menjelaskan penyimpangan mereka dan membantah argumen-argumen mereka.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh berkata dalam Majmu’ Fatawa (28/231), *“Hadirnya kelompok-kelompok pengusung bid’ah, yang tulisan dan ibadah mereka menyelisihi Al-Qur’an dan as-Sunnah,* maka menjelaskan keadaan mereka dan memperingatkan umat dari mereka hukumnya wajib menurut kesepakatan kaum muslimin”.

Bahkan Imam Ahmad pernah ditanya, manakah yang lebih utama antara seseorang yang berpuasa, salat (sunnah) dan beriktikaf atau seseorang yang berbicara (memperingatkan manusia) tentang ahlu bid’ah? Beliau pun menjawab, “Jika ia melaksankan salat, puasa dan iktikaf maka itu hanya buat dirinya sendiri adapun jika berbicara (mengkritisi) tentang ahlu bid’ah maka manfaatnya bagi seluruh kaum muslimin, inilah yang lebih utama”.

Dengan demikian kita perlu mewaspadai maraknya fenomena anti Arab dan melabeli KADRUN (Kadal Gurumu). Karena bisa jadi sikap seperti itu adalah sebuah manuver untuk menjauhkan umat Islam dari Arab sekaligus dari Islam itu sendiri.

Karena itu sebagai muslim kita wajib mencintai Arab, namun juga jangan dipahami setiap yang datang dari Arab harus ditelan bulat-bulat. Selain itu, sebagai bangsa Indonesia, kita juga wajib mencintai tanah air dan budaya bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.

KH. Dr. Athian Ali Muhammad Da'i, Lc, MA -Hafidzhahulloh Ta'ala- (Ketum ANNAS/Aliansi Nasional Anti Syi'ah Pusat) Berkata: Rasanya sudah terlalu lama dibiarkan, keberadaan segelintir orang di negeri ini yang tak henti-hentinya membuat kegaduhan dan upaya pembelahan masyarakat khususnya ummat Islam.

Diantara mereka disamping yang tampil terang-terangan mengenakan baju kafir, banyak juga yang justeru menampakkan diri dengan berbaju muslim. Cukup sulit untuk menduga apa sebenarnya agama mereka. Lebih sulit lagi rasanya untuk menyatakan mereka muslim, sebab bagaimana mungkin seorang muslim sampai hati merendahkan dan menghina kesucian agamanya sendiri?

Disetiap saat mereka terkesan hanya sibuk mencari momen untuk memuntahkan dari mulut mereka berbagai bentuk hinaan, kecaman dan cemoohan terhadap kesucian Islam, disertai umpatan-umpatan kebencian dan kedengkian kepada setiap muslim yang ingin melaksanakan syariat Islam secara *kaafaah*" - totalitas (Q.S. AI Baqaroh : 208)

Rasanya sulit diterima akal sehat, jika tidak ada kekuatan yang sengaja melahirkan, memelihara dan membesarkan mereka.

Dalam mencari jawaban "Siapa" yang berada di balik gerakan *Anti Agama*" ini, tidak sedikit yang mulai mencium kembali aroma yang dulu pernah mewarnai situasi menjelang G30S PKI 1965, di bawah judul lagu *Anti Agama*" dengan irama dan nada yang nyaris sama. Dalam bentuk diantaranya : kriminalisasi terhadap para Ulama. Intimidasi dan tindakan kekerasan sampai kepada pembantaian terhadap para Ulama, Asaatidz dan Habaaib yang dilakukan dengan sangat keji oleh yang konon katanya *orang-orang gila*”. Begitu pula dengan hadirnya beragam-ocehan di medsos dalam bentuk fitnah keji terhadap Islam sebagai agamanya orang Arab yang menurut mereka tidak cocok dengan iklim dan budaya Nusantara. Yang jauh lebih eksplisit lagi Iahirnya kembali julukan *Kadrun* yang dulu sempat dipopulerkan komunis di era 1960 an yang ditujukan kepada setiap muslim yang sedang berupaya mewarnai kehidupan dengan nilai dan ajaran Illahi.

Kita semua pastinya menyadari, jika persatuan dan kesatuan bangsa ini akan terancam bubar, jika ummat Islam sebagai mayoritas penduduk negeri ini terpecah belah.

Karenanya, upaya memecah-belah persatuan yang secara masif dilakukan segelintir orang yang anti agama dan gila duniawi ini harus segera dihentikan.

Ummat Islam harus segera diingatkan untuk mewaspadai kehadiran mereka yang hanya ingin menghancurkan persatuan dan kesatuan di negeri ini.

‘Iedul fitri kali ini, kiranya bisa dijadikan momentum oleh ummat Islam untuk tidak hanya sekedar berbasa-basi mengukir dan saling melemparkan senyum sambil bersalam-salaman, tapi yang jauh lebih utama dari itu semua adalah semangat untuk merajut dan menyatukan hati dan fikiran dalam mewujudkan tekad bersama *li’izzatil Islam wal muslimin*” - bagi kejayaan Islam dan ummat Islam- serta upaya dan tekad untuk siap *menghamparkan tikar perdamaian dan persatuan*” bagi seluruh anak bangsa, demi kejayaan dan keutuhan negeri yang sama-sama kita cintai.

*Ternyata Negara-negara Arablah yang akui Kemerdekaan INDONESIA*

*MEMBACA SEJARAH YANG SEBENARNYA KITA DAPAT MENJADI TAHU DAN TIDAK LAGI TERTIPU OLEH SEJARAH PALSU*

1. MENJADI TAU

Siapa *Pengerek Bendera Pertama kali di Indonesia* ?? Dia adalah *Sayyid Achmad bin Muksin Al Athas*, salah seorang dari Pemuda PETA yg pada saat itu masih berusia 15 thn, bukan Bapak Latief Hendradiningrat seperti yg tertulìs pada buku2 pelajaran sejarah pada umumnya krn Pak Latief sdh bukan pemuda lagi, Ia pada waktu itu sdh berumur lebih dari 30 tahunan, tapi *Sayyid Achmad* ini tidak mau ambil peduli, karena bagi beliau yg lebih penting saat itu adalah *Kemerdekaan RI*, dan Beliau yakin kalau *kebenaran* akan terkuak dengan sendirinya.

2. MENJADI TAU

Siapa yang pertama memberitakan kemerdekaan Indonesia..?```

```Koran-koran ARAB.

3. MENJADI TAU

Siapa yang pertama mengakui kedaulatan Republik Indonesia..?

ARAB, MESIR dan PALESTINA.

4. MENJADI TAU

Siapa yang pertama mengirim bantuan Senjata dari luar Indonesia pasca Proklamasi..?

ARAB, senjata dari MESIR diangkut atas biaya ARAB SAUDI.

5. MENJADI TAU

Siapa tokoh yang pertama mengucapkan Selamat atas Kemerdekaan Indonesia..?

ARAB, Syaikh Ismail Husein Mufti Palestina.

6. MENJADI TAU

Proklamasi 1945 dibacakan di Rumah Orang ARAB, Faraj Martak. Jalan Proklamasi 56.

7. MENJADI TAU

Bung Karno sakit beri-beri sebelum proklamasi, sembuh diberi MADU ARAB oleh Faraj Martak.

8. MENJADI TAU

Kakeknya Bung Hatta belajar di ARAB.

9. MENJADI TAU

KYAI AHMAD DAHLAN dan KYAI HASYIM menimba ILMU di NEGERI ARAB.

10. MENJADI TAU

Orang yang dianggap berbahaya oleh Snouck Hurgronje adalah Orang yang pulang dari ARAB, karena Orang yang ISLAM yang pernah Berguru di NEGERI ARAB itulah yang dengan GAGAH BERANI Melawan kompeni dan oleh sebab itu ditandai dengan gelar HAJI dan hanya HAJI yang boleh mengenakan kopiah putih agar mudah dikenali

11. MENJADI TAU

Yang Menyelamatkan Bendera Pusaka saat agresi militer Belanda II 1948 adalah Orang ARAB, Mayor Husein Muthahhar. Beliau juga penyusun lagu Dirgahayu Indonesiaku, Hymne Syukur dan Mars Pramuka.

12. MENJADI TAU

_*Salah satu Bapak Pendiri Bangsa Kita adalah Orang ARAB, AR.*_ *Baswedan anggota BPUPKI dan Wakil Menteri Penerangan 1946.

_*Kakek Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta. Ibu kota Negara Republik Indonesia*_

13. MENJADI TAU

Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila, dibuat oleh keturunan ARAB, Syarif Abdul Hamid al-Kadrie. Sultan Pontianak.

14. MENJADI TAU

Sultan Syarif Kasim II keturunan ARAB, menyerahkan MAHKOTA, ISTANA, dan hampir seluruh Kekayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura kepada Pemerintah RI termasuk Uang sebesar 13 juta gulden setara lebih dari 1000 triliun Rupiah...

Segebok Uang itulah yang diberikan secara cuma-cuma oleh Sultan Syarif Kasim II kepada Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno juga Lapangan minyak Stanvac yang menjadi pemasukan utama NKRI selama 73 tahun ini.

kabarkan kepada yang lain info ini.

AGAR FITNAH TIDAK LAGI DAPAT MENIPU ANAK BANGSA..

YANG KINI MULAI DIAJARKAN KEPADA MEREKA UNTUK MEMBENCI ARAB..

INDONESIA MEMANG BUKAN ARAB

NAMUN ORANG-ORANG ARAB TELAH BANYAK BERJASA DEMI INDONESIA MERDEKA ????????????????????????✊✊✊????????????????????????

✍????

*Ingat yang ANTI ARAB dan yang Koar2 NKRI HARGA MATI dipertanyakan Nasionalisme nya...!!!, Dan patut di Ingatkan Indonesia MERDEKA JASA ULAMA ISLAM, HABAIB, SANTRI dan UMAT ISLAM serta Pekikan Takbir Allohu Akbar ✊*

Info By

*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal al-Jawy AlBantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd* حفظه الله

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Aktivis dan Alumni 212, MANTAN GURU SEJARAH di MADRASAH ALIYAH salah Satu Sekolah Swasta di Kota Bekasi)

SEMOGA bermanfaat info ini, Barokallohu fiikum

*Raih Amal Sholih, Silahkan di Share info ini seluas-luasnya, Syukron. Barokallohu fiikum*

Rasululloh Muhammad bin Abdillah ﷺ Telah Bersabda:

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya”. (HR. Muslim no. 1893 Sanadnya Shohih).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image