6 Cara Memaknai Tahun Baru Bagi Seorang MUSLIM Muwwahid
Guru Menulis | 2023-12-29 15:43:53┏⊰•❁✿❁•⊱━━━━━━━━┓
*FAEDAH SIANG Jum'at*
┗━━━━━━━━⊰•❁✿❁•⊱┛
???? *6 Cara Memaknai Tahun Baru Bagi Seorang MUSLIM Muwwahid*
✍???? Disampaikan Oleh:
*Al Ustadz Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* حفظه اللّٰه تعالى
Tak usah mengadakan, mengucapkan, bahkan menghadiri *TAHUN BARU*, cukup MUHASABAH/Merenungkan:
*1. Tafakkur (Berpikir) Yang Pertama, Yaitu Tafakkur Hisab (Intropeksi).*
Dia memikirkan dan menghitung-hitung amalannya di tahun yang telah silam, lalu dia teringat (tadzakkur) akan dosa-dosanya, hingga hatinya menyesal, lisannya pun beristighfar memohon ampun kepada Rabbnya.
*2. Tafakkur Yang Kedua, Yaitu Tafakkur Isti’daad (Persiapan).*
Dia mempersiapkan ketaatan pada hari-harinya yang menjelang, sembari memohon pertolongan kepada Tuhannya,agar bisa mempersembahkan ibadah yang terindah kepada Sang Penciptanya, terdorong mengamalkan prinsip hidupnya yang terdapat dalam surat Alfatihah ayat 5, *_Hanya kepada-Mulah, kami beribadah dan hanya kepada-Mulah kami menyembah”_*
*3. Bukankah Hidup Ini Hakikatnya Adalah Perjalanan?.*
Rasululloh Muhammad ﷺ bersabda yang artinya, *_“Setiap hari, semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya. Ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya”_*
(Hadits Riwayat Imam Muslim).
*4. Memahami Tujuan Hidup Di Dunia Ini.*
_Sesungguhnya seorang Muslim, ketika meniti perjalanan hidupnya memiliki tujuan. Ia melakukan perjalanan hidupnya agar dapat mengenal siapa Alloh. Dengan mengetahui nama, sifat, dan perbuatan-Nya. Inilah tujuan perjalanan hidup yang pertama ma’rifatulloh_ (dalilnya: QS.Ath-Thalaaq: 12).
Kemudian dia iringi ma’rifatulloh itu dengan ‘Ibadatulloh (beribadah dan ta’at kepada Alloh). Dan inilah tujuan perjalanan hidup yang kedua bagi seorang Muslim, yaitu agar dia bisa beribadah hanya kepada-Nya saja dengan benar (dalilnya QS.Adz-Dzaariyaat : 56), ia persembahkan jiwa raganya untuk Alloh.
*5. Memahami Akhir Perjalanan Hidup Seorang Muslim.*
Demikianlah kehidupan seorang Muslim terus melakukan perjalanan hidup, berpindah dari satu bentuk ibadah ke bentuk ibadah yang lainnya, baik dengan ibadah lahiriyah, hati, maupun keduanya, tanpa henti-hentinya.
Alloh ﷻ berfirman yang artinya: “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu sesuatu yang diyakini (ajal)”.
(QS. Al-Hijr: 99).
*6. Adapun Akhir Perjalanan Adalah Surga.*
Di dalamnyalah tempat peristirahatan muslim yang abadi, istirahat dari letihnya perjalanan sewaktu di dunia dahulu, menikmati kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terbetik dalam hati manusia.
Alloh ﷻ berfirman yang artinya: *_”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”_*
(QS.Ali ‘Imran : 133).
Ironis, Negara kita yang tercinta ini, dengan penduduk yang mayoritas kaum muslimin, yang seharusnya memiliki prinsip dan sikap seperti apa yang telah disebutkan di atas ternyata setiap malam tahun baru masehi, di setiap kota besar khususnya, marak bermunculan acara-acara besar untuk merayakan tahun baru tersebut. Dan jujur kita katakan, bahwa barangkali tidak ada satu pun dari acara-acara tersebut yang terbebas dari kemaksiatan. Bahkan, mungkin Anda bergumam Bukan hanya maksiat, tapi juga menelan dana yang besar.
〽️ *Coba renungkan, berapa puluh milyar anggaran yang dikeluarkan untuk menyambut tahun baru di ibu kota negara maupun kota-kota provinsi?* Dengan biaya itulah, ratusan panggung “hiburan” di berbagai penjuru kota-kota besar justru difasilitasi secara resmi dengan segala hingar bingarnya yang didukung dengan besarnya dana. Uang pun dihambur-hamburkan untuk menghiasi jalan-jalan kota, “pesta” terompet, mercon, dan kembang api.
Berbagai bentuk kemaksiatan pun dapat mudah ditemukan di banyak tempat, bukan hanya di tengah kota, jalan besar, taman kota, hotel, dan kafe. Sampai-sampai di sebagian lapangan desa dan jalan kampung pun, tidak jarang kemaksiatan dan kemungkaran mudah ditemukan di malam tahun baru masehi itu.
Padahal kemaksiatan dan kemungkaran hakikatnya adalah musibah yang menimpa agama seorang muslim, sedangkan pemborosan uang adalah musibah yang menimpa dunianya. Kita berlindung kepada Alloh ﷻ dari terkena musibah yang menimpa agama dan dunia kita, Aamiin Allohumma Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin ????????.
•••━━━●◇????◇●━━━••••
*بارڪ اللّـہ فيڪمــ وفي أموالكم وجزاڪمــ اللّـہ خيـرا*
┅┅══❃✿ ✿ ✿ ✿❃══┅┅•
*Seruan Kami❗*
Ayo Sukseskan Serentak tidak keluar pada Natal & Tahun Baru
(Cukup Bermuhasabah di Rumah ALLOH ﷻ baik Masjid & Mushola)
Mari Kita Beraktivitas Sesuai Dengan Perintah Alloh dan RasulNya.
*AKU BANGGA JADI SEORANG MUSLIM*
- Tidak Membunyikan Lonceng Seperti Nashrani (Kristen)
- Tidak Meniup Terompet Seperti Yahudi
- Tidak Membakar Kembang Api Seperti Majusi
Rasululloh Shallallohu' Alaihi wa Sallam bersabda:
*"Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya"*.
[Hadits Hasan Shohih Rwayat ar-Rawiyani, ad- Daruquthni, al-Baihaqi]
Babelan City, Kab.Bekasi-Jawa Barat, Jum'at, 29 Desember 2023
✍️ DiTulis Oleh:
*Al Ustadz Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I* حفظه اللّٰه تعالى bin *Dr. H. Subo Sukamto, M.Sc* bin *Mbah Robikun* رَحِمَهُ اللهُ bin *Mbah Ki Nuryorejo* رَحِمَهُ اللهُ (Tokoh dari Purworejo Jawa Tengah Desa Ngaglik)
(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Pengurus ICMI/Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orda Kota Bekasi)
DiKoreksi/Muroja'ah:
*Al Ustadz Zaki Mubaroh, Lc, M.Pd* حفظه اللّٰه تعالى
(Pengajar Taklim Kuliah Subuh Mushola Al Hidayah RW.015 Bekasi Permai Kota Bekasi, Sabtu Pekan Pertama Bahas *Kitab Al Ushul Ats-Tsalatsah*, Praktisi Agama dan Kependidikan)
*Raih Amal Sholih...!!!*
Sebarkan seluas-luasnya Info ini. Syukron. Barokallohu' fiikum
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.