Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Hampir Saja Covid-19 Memutuskan Hubungan Anak-Orang Tua

Olahraga | Friday, 03 Sep 2021, 21:42 WIB
(Ilustrasi Gambar Time Magazine)

Sejak Indonesia dikepung Coronavirus Disease 19 atau disingkat Covid-19, praktis semua interaksi sosial tersendat. Bahkan, hampir saja membuat hubungan anak dengan orang terputus, sedangkan keduanya masih hidup. Hal ini gegara mematuhi protokol kesehatan.

Padahal Allah melarang seorang anak memutuskan hubungan silaturahmi dengan orang tuanya meskipun sebatas fisik saja. Bukti nyata pupusnya hubungan tersebut yakni tidak lagi bersalaman atau berjabat tangan dengan mereka.

Setiap bertemu, (mungkin ada juga yang menghindari untuk tidak bertemu takut Corona) bukannya bersalaman namun adu jotos atau hanya sekedar saling pandang.

Sikap demikian walaupun sejak musim Corona dianggap hal biasa, tetapi sesungguhnya tergolong perilaku yang tidak menyenangkan hati orang tua.

Kedua orang tua pasti menginginkan sikap kita tidak pernah berubah seperti saat kita masih dibesarkannya dahulu.

Seakan manusia di masa pandemi ini lebih mematuhi peraturan protokol kesehatan daripada menjalankan perintah Allah. Coba perhatikan ayat berikut ini.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 23).

Dari ayat diatas Allah menegaskan kepada hamba Nya agar tidak menyekutukan diri Nya dengan sesuatu apapun. Penegasan ini sebagai perintah Allah.

Lalu diikuti dengan berbuat baik kepada kedua orang tua. Salah satu sikap berbuat baik kepada mereka adalah dengan berjabat tangan dan memeluknya ketika berjumpa. Tidak seperti prokes yang melarang berjabat tangan.

Kendati kedua hal ini adalah sifatnya wajib. Namun kita harus mendahulukan kewajiban kita kepada Allah. Adapun kalau terjadi sesuatu atas diri kita saat menjalankan perintah Nya, maka sungguh Allah maha pemberi balasan terbaik.

Maka dalam ayat berikutnya Allah berfirman,

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan." (Al-Isra: 24).

Dalam banyak hadits Rasulullah Saw juga memerintahkan anak untuk berbakti kepada kedua orang.

Ahmad telah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Asy'as ibnu Salim, dari ayahnya, dari seorang lelaki dari kalangan Bani Yarbu' yang mengatakan bahwa ia pernah datang kepada Nabi Saw. dan mendengarkan beliau sedang berbicara dengan orang-orang.

Beliau bersabda:

"Orang yang paling utama menerima uluran tangan(mu) ialah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian saudaramu yang terdekat, lalu yang dekat (denganmu)".

Maka jangan segan atau takut untuk bersalaman atau berjabat tangan dengan mereka ketika bertemu. Tidak perlu Corona dijadikan jurang pemisah antara kita dengan ayah/ibu kita.

Kebaktian seorang anak kepada kedua orang tua mereka lebih bernilai dunia dan akhirat ketimbang lainnya. Ingat, ridha Allah ada pada ridha kedua orang tua. Apakah berita tidak cukup sebagai peringatan? (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image