Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

Beridulfitri dan Halalbihalal

Gaya Hidup | Tuesday, 10 May 2022, 22:10 WIB
sumber foto:dokpri

Jelang Idulfitri 1443 Hijriah, saya mengucapkan melalui gurp WhatsApp dengan menuliskan “Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon ma’af lahir bathin.” Ucapan yang saya unggah ternyata dikoreksi tentang penulisannya.

“Begini seharusnya penulisan yang benar” ujar Kang Fei. “Selamat hari raya Idulfitri, mohon maaf lahir batin”

sumberfoto:dokpri

Masih dalam rangkaian hari raya Idulfitri atau lebaran, dilanjutkan dengan helat silaturahmi. Namanya: halalbihalal. Lagi-lagi kang Fei menguggah tentang penulisan yang benar adalah halalbihalal.

sumber foto: badan bahasa

Makna "halalbihalal" adalah 'hal haaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, bisanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dsb) oleh sekelompok orang; -- merupakan kebiasaan khas Indonesia'

Hikmah yang saya petik dua hal. Setiap akan menuliskan ungkapan berupa ucapan: apa pun perayaan atau perhelatannya, saya akan memanfaatkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dengan KBBI, saya punya acuan akan kata-kata baku dan artinya, yang harus saya gunakan. Sedangkan melalui PUEBI, saya belajar tertib dalam hal penulisan. Ini disebabkan, dalam PUEBI mencantumkan sejumlah aturan tata tulis, mulai dari penulisan huruf hingga penulisan kata.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image