Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sutanto

SDN Kroyo 3, di masa Pandemi Tetap Berprestasi

Eduaksi | Wednesday, 18 Aug 2021, 06:35 WIB

Meski nama SD Negeri Kroyo 3 belum setenar sekolah dasar lain di Provinsi Jawa Tengah, namun sekolah yang berada di Tempel, Kroyo, Karangmalang, Sragen ini mampu membuktikan diri sebagai salahsatu sekolah yang layak diperhitungkan keberadaannya.

Beberapa prestasi yang layak dibanggakan adalah juara 1 lomba Festival Lomba Seni Nasional (FLSN) Cabang tari tingkat Kabupaten Sragen (27/6/2021), juara 3 lomba Pesta Siaga tingkat Kabupaten (29/5/2021), dan mewakili Kwaran Karangmalang lomba Pramuka Garuda, (22/6/2021) namun belum berhasil menjadi juara.

Untuk lomba FLSN Cabang tari menampilkan Tari Gugur Gunung yang mengambil judul dari gendhing/ lagon yang berasal dari Jawa Tengah. Gugur gunung yang berartikan gotong royong guyup rukun bekerjasama berdasarkan rasa ikhlas tanpa pamrih dan tanpa imbalan. Diharapkan dapat mengajak masyarakat ikut memiliki nilai-nilai kebersamaan, sikap gotong royong, guyup rukun antar warga bisa tumbuh Kembali dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Tari Gugur gunung menampilkan 3 penari yang cukup lincah, menggunakan properti sederhana berupa sapu lidi, kukusan, tenggok/bakul. Mereka menari di sekolah, direkam dan unggah di you tube selanjutnya dilakukan penilaian oleh panitia tingkat Kabupaten Sragen. Penampilan mampu memikat yuri sehingga dinobatkan sebagai juara pertama.

Setelah berhasil tampil juara berhak mewakili Sragen maju ke level di atasnya dengan penampilan tari yang lain yaitu Tari Guyub Rukun dengan menggunakan properti sapu lidi dan papan kayu. Videonya diunggah di google drive dan dikirim ke link Pusat Prestasi Nasional. Karya tari guyub rukun tersebut mengangkat tema tentang kepekaan anak terhadap lingkungan sosial dalam keseharian. Bagaimana anak melihat merespon serta berimajinasi tentang alam dan lingkungannya serta kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar mereka serta peran mereka ikut dalam kegiatan sosial bermasyarakat. Sampai saat ini penilaian masih berlangsung dan masih menunggu hasilny

Para pembina pendamping yang kompak dan solid

Untuk Pesta Siaga mewakili Kecamatan Karangmalalang maju tingkat Kwarcab Sragen. Dengan kekuatan 8 peserta, pelatihan selama 1,5 bulan dimulai bulan Maret 2021 dan puncaknya memperoleh piala pada 29 Mei 2021.

Materi lomba ada 6 Taman meliputi: Pertama, Taman Agama, setiap siswa harus menghafal dan memilih 1 surat pendek, diantara 6 surat. Kedua, Taman Siaga Cerdas dilakukan secara virtual zoom streaming, setiap siswa mengerjakan 20 soal kuis dari 60 soal yang diacak di google form dengan laptop masing-masing. Ketiga, Taman Bercerita, setiap siswa bercerita sesuai tema yg telah dipilih. Keempat, Taman Bermain peran dalam film pendek, setiap siswa memerankan tokoh sesuai skenario. Kelima, Taman Seni dan Budaya, berupa Lomba tari secara virtual dengan menampilkan

Tari Kelinci langsung zoom di sekolah disaksikan tamu undangan pada 27 Mei 2021. Keenam, Taman Yel Yel dengan menyuguhkan Yel Barung

Kepala SDN Kroyo 3, Susi Setyowati, S.Pd

Berbagai keberhasilan tersebut tidak bisa lepas dari peran Kepala SDN Kroyo 3, Susi Setyowati, S.Pd yang mulai memimpin mulai 2 Januari 2020. Dengan menempatkan diri sebagai ibu yang mesti ngemong kepada segenap warga sekolah, baik itu para pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik telah banyak peningkatan yang diperoleh. Peningkatan yang diraih berupa kedisiplinan, kekompakan, dan tentunya adalah prestasi.

Dengan pendekatan yang dilakukan layaknya ibu, para guru menjadi betah di sekolah. Hal itu terbukti sampai selesai jam kerja mereka tetap asyik dengan pekerjaannya tanpa merasa diperintah atau diawasi.

Mimpi yang ingin diraih melalui visi sekolah, adalah menjadikan siswa yang bertakwa, berkarakter, berpestasi, cerdas, kompetitif, berwawasan global, sehat dan berbudaya lingkungan. Sedangkan misinya: 1.Membentuk warga sekolah yang bertakwa dengan mengembangkan sikap religius yang berakhlak mulia, 2.Mengembangkan nilai nilai karakter jujur, mandiri, disiplin , kerja keras, 3.Mewujudkan lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan inovatif, 4.Mengembangkan potensi di bidang akademis dan non akademis dengan mengintegrasikan kompetensi abad 21, 5. Meningkatkan mutu peserta didik yang berdaya saing tinggi, 6.Mewujudkan pembelajaran berbasis TIK berdasarkan bakat, minat dan potensi dengan mengembangkan sumber daya yang maksimal di era global, 7.Mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat dengan mengembangksn PHBS, protokol kesehatan dan peduli lingkungan, 8.Menggalang kerjasama yang sinergis dengan seluruh stakeholder dalam mewujudkan sekolah yang berbudaya lingkungan.

Prestasi yang diraih tersebut merupakan buah dari kerja keras semua warga sekolah yang bersinergi memiliki tekad kuat menjawab tantangan abad ini dengan bukti prestasi.

Keseriusan peserta didik dalam berlatih, semangat pendidik yang rata-rata berusia muda dan masih enerjik adalah satu potensi tersendiri yang mesti diberdayakan oleh kepala sekolah selaku manajernya. Sudah tidak masanya kepala sekolah berlaku otoriter, namun mestinya mampu menjadi pamomong yang selalu memberikan dorongan semangat, menjadi tempat berkeluh kesah jika ada masalah, dan pemersatu bila ada yang berseliRasa

Rasa kekeluargaan dibangun dengan mengadakan refreshing bersama

Perempuan yang memiliki seorang cucu ini memimpin sekolah dengan Amanah, Familier, Visioner dan Uswatun Hasanah.

Dengan Amanah, ditanamkan kepada semua guru bahwa pekerjaan itu suatu amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Pekerjaan mesti diniatkan sebagai suatu ibadah agar barokah. Diawali dengan Bismilahirahmanirrahiim, berangkat dari rumah sampai pulang kembali ke rumah lagi hanya mencari rida Allah, akan mendapat kemudahan.

Familier, menjadikan sekolah sebagai suatu keluarga. Guru di posisikan sebagai teman yang bisa diajak sharing mencari ide, gagasan kreatif dan imajinatif, bahkan bisa dijadikan tempat curhat. Guru kita posisikan sebagai patner kerja yang siap diajak bekerjasama saling memberi dan menerima masukan demi menyelesaikan masalah. Guru diposisikan sebagai anak yang perlu bimbingan, butuh motivasi. Kepala Sekolah harus siap menampung aspirasi dan mendengar semua keluhannya. Guru dijadikan tim work yang sinergis tanpa membedakan status, bisa diberdayakan untuk membagi tugas sesuai kemampuannya tanpa merasa dipaksa, ikhlas bekerja tanpa merasa diperintah.

Dengan Visioner, guru diajak menggapai cita-cita sekolah ke depan untuk menyongsong era abad 21 sesuai tuntunan zaman yang terus berinovasi dan maju selangkah untuk mencari informasi terkini yang up to date.

Sedangkan Uswatun Hasanah, kepala sekolah harus bisa memberikan contoh, baik secara profesional atau moral, bisa digugu dan ditiru, semua ucapan harus bisa dipertanggungjawabkan, mengembangkan jiwa karakter serta berintegritas tinggi, harus tetap tenang dalam situasi apapun, selalu positif thingking, tetap optimis, berani ambil resiko dan energik. Kadang harus mengambil keputusan yang bersifat segera yang mungkin bisa menimbulkan kontroversi tapi kita harus yakin bahwa kesuksesan harus diraih demi membangun kepercayaan publik.

Walau di masa pandemi semangat untuk mencerdaskan bangsa harus tetap berjalan dengan PJJ, daring dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi agar tidak tertinggal jauh dari bangsa lain. SDN Kroyo 3 telah membuktikan, meski di masa pandemi tetap bisa mempersembahkan prestasi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image