Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohamad Su'ud

Secangkir Kopi Hangat dan Senyum Manis Sang Istri

Agama | Friday, 06 May 2022, 08:15 WIB

Pagi ini, seperti hari-hari biasanya, istri selalu menyiapkan secangkir kopi cinta. Hee. Lusa kopi, kemaren kopi hari ini juga sama, lalu apa bedanya?

Kemaren sudah makan, hari ini makan lagi bahkan sudah tiga kali, lalu apa bedanya? Sering orang bilang "bosan", "jenuh" "kok itu-itu saja". Siapa yang menciptakan rasa jenuh dan bosan? Diri sendiri, bukan?Terus, siapa yang salah?

Jangan terjebak pada rutinitas. Jangan mau disetir oleh otomatisasi. Apalagi, itu pekerjaan atau aktifitas yang mau atau tidak harus kita lakukan. Terpaksa atau rela, hal itu mesti dilakukan, jadi mengapa harus menyiksa diri?

Saya akan berbagi tips sederhana, bagaimana mengatasi "kejenuhan" dalam rutinitas sehari-hari:

1) Mencintai dan menikmati

Sepenuhnya. Bukan setengah-setengah. Pekerjaan yang sedang Anda lakukan itu "hidup", akan merasakan bagaimana perasaan jiwa anda. Sedang galau, sedih, bosan, jenuh, malas? Pekerjaan itu tidak mau diduakan, seperti manusia lain yang selalu ingin diperhatikan.

Ketika jiwa kita belum mindfuls terhadap pekerjaan tersebut, maka itu akan memberi dampak "aura" negatif kepada jiwa.

Hakekatnya, semua yang ada di alam adalah "hidup", bertasbih kepada Sang pemberi Kehidupan. Nafas, pikiran, perkataan yang ada "keluarkan" akan "bertasbih" juga dan akan kembali kepada diri sendiri. Berhatila-hatilah.

Sitizu Shanum nama lain dari istri Siti Zulaikah, saat menyuguhkan kopi pagi (6/5/2022)

2) Memperluas niat dan tujuan

Memaknai yang anda lakukan adalah sesuatu yang berharga dalam hidup. Bukan hanya untuk pribadi, tapi untuk keluarga, orang-orang yang dicintai.

Siapakah yang memberi nilai terhadap sesuatu (barang, benda, aktifitas)? Jawabannya, "Anda sendiri", bukan orang lain. Seberapa besar nilai barang, bergantung seberapa nilai yang anda labelkan. Semakin dalam makna yang anda sematkan, semakin bahagia jiwa Anda, insaAllah terhindar dari rasa kejenuhan.

Jadikan orientasi akhirat, sebagai gool utama aktifitas anda.

3) Perkuat rasa syukur

Tidak ada suasana terindah, kecuali rasa syukur yang kuat. Mengikhlaskan diri sepenuh jiwa dan raga, akan membuat anda sangat bahagia dan tenang.

"Memberontak" terhadap suasana yang sedang anda alami, seperti ajakan "perang" yang tiada akhir. Sadarilah, dimana kaki anda sekarang berpijak.

4) Rileks diri sesaat.

Sesekali, ajak fisik anda rileks. Berbaring sebentar, jalan-jalan sebentar. Nikmati kopi hangat, seduh teh segar. Bisa juga anda lakukan: memutar musik yang anda sukai atau dengarkan murottal Al-Qur'an, baca istighfar sebanyak mungkin atau kalimat thoyyibah yang lain.

Buat suasana batin anda senyaman mungkin.

---

Tidak terasa suguhan kopi istri sudah habis, yang tersisa bubuk kopi hitam kental menempel di dasar cangkir putih. Sesekali saya masih menikmatinya. Pahit di lidah, namun manis dihati. Senyuman istri menemani pagi itu. Terima kasih istriku. I Love You.

Nasrun Minallah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image