Merenggut Hening dalam Badai
Sastra | 2021-07-21 23:42:35Gemuruh kehidupan dimana-mana
Di sudut-sudut desa dan kota
Di trotoar-trotoar jalan raya
Di diri-diri manusia yang tak lagi manusia
Di sana bicara kemunafikan
Di sudut-sudut desa dan kota bicara kepalsuan
Di sini bicara keangkuhan
Di troar-troar bicara kelaliman
Gemuruh dimana-mana
Mengumpulkan angin kemakaran
Mengundang badai prahara kehidupan
Menghempaskan patung kecil yang tak bisa berbuat apa-apa
Kerusakkanpun dimana-mana
Badai terus melanda
Menghancurkan pintu-pintu kehidupan
Mendobrak jendela-jendela hati yang sudah lama tak terkunci
Aku tak bisa berbuat apa-apa
Hanya dapat merenggut hening dalam badai
dan membasuh pikiran-pikiran dengan air Tuhan
Hening membawaku tentang keadilan
tentang anak-anak zaman yang ditelantarkan
tentang orang-orang yang dikerdilkan
tentang masyarakat yang dikucilkan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.