Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Nasihat KEMATIAN di Masa Pandemi VIRUS Corona dan PPKM

Agama | 2021-07-18 08:36:46
Selamat Jalan Guru Umat Islam, Semoga Husnul Khotimah...

*Nasehat KEMATIAN dimasa Pandemi VIRUS Wuhan dan PPKM*

"Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan" [QS. Al Waqi’ah: 60]

Di masa pandemi VIRUS Wuhan dan Sekarang dibelakukan PPKM, berita kematian seseorang seakan menjadi informasi rutin ditelinga kita semua, ada saja kabar kematian yang diperoleh dari media sosial maupun di radio/tv, mulai dari penjabat negara, tokoh politik, ulama, kalangan cendikia, dosen, guru sampai dengan masyarakat biasa.

Dilingkungan penulis sendiri bahkan hampir setiap pekannya ada saja satu, dua, tiga orang bahkan lebih yang di informasikan oleh pihak Masjid maupun Musholah yang meninggal dunia, terlepas apakah penyebabnya karena benar positive VIRUS Wuhan, atau yang lainnya, seperti sakit jantung, kecelakaan dan lainnya, bahkan Sabtu Kemarin 17 Juli 2021 Seorang Pemateri KAJIAN di Radio Dakta 107 FM Bekasi yang penulis Kenal pun dipanggil YANG MAHA KUASA ALLOH Tabarokta Wa Ta'ala..., Semoga Husnul Khotimah, Allohummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fu'anhu, Aamiin Allohumma Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin....

Kematian adalah Nasehat bagi kita yang masih hidup, dan dia adalah nasehat yang bisa menghancurkan kelezatan dunia, yang sering melenakan manusia, seperti yang disabdakan Rasululloh Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam,

“Perbanyaklah kalian mengingat penghancur segala kelezatan, yaitu Kematian”. (Hadits Hasan Shahih Riwayat At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah Radhiyallohu ‘anhu)

Ada beberapa manfaat kematian menjadi nasehat buat manusia, diantaranya adalah yang pertama kematian mengingatkan kita bahwa waktu adalah nikmat yang sangat berharga, dengan berita kematian kita disadarkan bahwa waktu perkara yang sangat bernilai dan mahal, ada informasi yang Alloh Tabarokta Wa Ta'ala jelaskan dalam Al-Quran tentang orang yang sudah mati,minta kepada Alloh untuk dihidupkan kembali,

"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh”. (QS. Al-Munafiqun: 10)

Permintaannya seakan menjadi angan-angan belaka, tidak mungkin waktu jarum jam diputar, semua itu akan menjadi penyesalan, kehidupan dunia sudah berakhir dan akan menjadi penyesalan abadi.

Kemudian manfaat berikutnya kematian menjadi nasehat adalah menyadarkan kita untuk berusaha melakukan amal shalih yang terbaik, sebagaimana Alloh Tabarokta Wa Ta'ala mengingatkan dalam firmannya

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Al Mulk: 2).

Manfaatkan kesempatan hidup didunia yang fana ini untuk fastabiqul khoirot atau berlomba-lomba beramal shalih dengan kualitas amalan yang terbaik karena kita tidak pernah bisa memastikan apakah seluruh amal shalih kita diterima Alloh Subhanahu' Wa Ta'ala.

Dan yang terakhir adalah kita bakal mengalami hal yang sama akan menemui kematian, apakah mati dalam situasi pandemik atau selepasnya, pastinya kita akan mengalami kematian, seperti yang Alloh Tabarokta Wa Ta'ala firmankan:

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (QS. An Nisa’: 78).

Yang terbaik bagi manusia adalah mempersiapkan bertemu dengan kematian dengan memperbanyak amal shalih, perbanyak taubat, berdzikir dan do'a kepada Allah, sehingga kematian kelak di temui,kita dalam kondisi mati yang husnul khotimah.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS. Ali Imran: 185).

Ibnu Katsir rahimahulloh mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti”. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 163).

Jadikan berita kematian di musim pandemi VIRUS Wuhan dan PPKM ini, sebagai nasehat terbaik, seperti yang di sampaikan oleh Sahabat Nabi Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam,

Abu Darda’ Radhiyallohu ‘anhu ia berkata:

“Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat (peringatan), dan masa sebagai pemisah. Hari ini masih di rumah, dan besok bisa jadi di kuburan”.

(As Suyuthi dalam Syarhus Shuduur bi Syarhil Mautaa wal Qubuur (1/28).

Jadilah mukmin yang cerdas, yang banyak mengingat mati dan mengambilnya sebagai nasehat dalam kehidupannya.

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasululloh, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas”. (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

*Penutup:*

Bagi yang Telah mendahului Kita, Kita Ucapkan Do'a:

“Allohummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod wa naqqihi minal khothoyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danaas, wa abdilhu daaron khoirom min daarihi, wa ahlan khoirom min ahlihi, wa zawjan khoirom min zawjihi, wa adkhilkul jannata, wa a’idzhu min ‘adzabil qobri wa ‘adzabin naar.”

Artinya: Ya Alloh, ampunilah ia, kasihilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia, luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya, berilah ganti keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, istri yang lebih baik daripada istrinya, dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.

*Untuk jenazah perempuan, Do'a yang diucapkan tetaplah sama dengan doa sebelumnya. Hanya saja, lafal “hu” diganti dengan lafal “ha”*.

“Ya Alloh, akhirilah hidup kami dengan Islam, Akhirilah hidup kami dengan membawa iman dan akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah” ***. (ABU FAYADH MUHAMMAD FAISAL AL JAWY AL-BANTANI, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I)

Ahad, Babelan City, Kab. Bekasi-Jawa Barat, 18 Juli 2021M

*Baca pula info ini:*

1. https://retizen.republika.co.id/posts/12159/umat-islam-kehilangan-pejuang-tangguh-kh-abdurrasyid

2. https://retizen.republika.co.id/posts/12176/belum-ada-seminggu-wafatnya-kh-abdurrasyid-ulama-hadist-asal-indonesia-yang-alim-waro-zuhud-wafat

3. https://retizen.republika.co.id/posts/12148/renungan-kh-dr-athian-ali-muhammad-dai-ma-covid-19-dan-kecemasan-akan-kematian

4. https://retizen.republika.co.id/posts/12124/stop-berita-covid19corona-kami-butuh-tenang

5. https://retizen.republika.co.id/posts/12219/pencegahan-covid19-dari-singapura-sangat-penting

6. https://retizen.republika.co.id/posts/12038/uas-dan-masjid-ditutup-selama-ppkm-darurat

7. https://retizen.republika.co.id/posts/12141/perlawanan-pajak-sembako-dan-lembagayayasan-pendidikan

8. https://retizen.republika.co.id/posts/12260/doa-untuk-yang-sakit-yang-dianjurkan-rasululloh-saw

9. https://www.portal-islam.id/2021/05/selamat-jalan-singa-allah-muallim-ummat.html?m=1

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image