Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Maaf, Investasi Saham Nggak Bakal Mendatangkan Cuan Kalau Kamu Abai Sama 5 Hal ini!

Eduaksi | Thursday, 08 Jul 2021, 11:28 WIB

Banyak anak muda terjun ke pasar saham di masa pandemi Covid-19 dengan latar belakang motivasi yang beragam. Namun, satu hal menjadi tujuan kebanyakan mereka ini adalah mencari cuan di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan fluktuasi pasar saham yang terombang-ambing virus Corona.

Anak-anak muda senang dengan investasi saham karena sejumlah alasan seperti kemudahan dan keterjangkaunya. Betapa tidak demikian, investasi saham sudah serba online dan gampang dinikmati dengan smartphone di genggaman tangan.

Investasi saham sudah berbasis aplikasi di ponsel pintar, semisal dengan aplikasi IPOT besutan sekuritas karya anak bangsa dengan tagline #SemuaBisaInvestasi yakni Indo Premier Sekuritas, sehingga memudahkan anak-anak muda berinvestasi dengan mudah dari manapun dan kapan pun.

Selain mudah, investasi saham juga sangat terjangkau. Dengan modal Rp100.000,- saja anak-anak muda sudah bisa memulai investasi saham. Dengan modal terjangkau ini anak-anak muda ini juga memiliki kesempatan persentase cuan yang sama besarnya dengan mereka yang memiliki modal besar.

Namun di tengah kemudahan dan keterjangkauan ini harus disadari sejak awal anak-anak muda sebagai investor pemula bahwa mendapatkan cuan di pasar saham itu tak semudah yang dibayangkan. Pasti cuan tak berlaku di pasar saham, tetapi cuan besar itu sebuah potensi. Oleh sebab itu, ada baiknya para milenial ini memperhatikan beberapa prinsip dalam investasi agar mendatangkan cuan.

Maaf nih anak-anak muda, investasi saham nggak bakal mendatangkan cuan kalau kamu abai dengan 5 hal berikut ini:

1. Hanya Ikut-ikutan

Memang ikut-ikutan pada awal memulai investasi di pasar modal bukan hal salah. Tak dapat dipungkiri, di masa pandemi saat ini banyak anak muda masuk ke pasar saham karena ikut-ikutan influencer dan publik figur yang mempromosikan saham-saham tertentu. Namun akan menjadi masalah jika dalam perjalangan investasi saham selanjutnya terus-terusan sekadar ikut-ikutan beli saham tertentu karena omongan influencer dan publik figur. Harus diakui, tidak sedikit influencer dan publik figur yang memberikan rekomendasi saham-saham tertentu tanpa pendasaran analisis yang reasonable. Banyak saham yang direkomendasikan secara fundamental tidak bagus sehingga kalau sekadar ikut-ikutan maka kerugian yang justru akan didapatkan.

2. Labil Emosinya

Dalam investasi saham investor wajib menjaga emosi agar tak terombang-ambingkan fluktuasi pasar. Perlu disadari bahwa salah satu kunci kesuksesan seorang investor saham adalah bisa menjaga emosi agar tetap rasional dan tidak membiarkan emosi menguasainya. Dalam investasi saham, yang namanya menjaga emosi itu sama saja dengan tindakan mengekang diri, yakni dengan melawan segala keinginan sesaat untuk menjual atau membeli saham di tengah fluktuasi pasar yang membuat galau. Investor wajib tetap rasional dan realitis dengan kondisi pasar dengan berkaca pada analisis fundamental dak teknikal.

3. Terjebak Saham Gorengan

Saham gorengan adalah saham murah meriah yang tidak jelas fundamentalnya. Harga saham gorengan ini tiba-tiba bisa meroket harganya tanpa sebab yang jelas. Bukan rahasia lagi, di balik harga saham yang fluktuatifnya sangat ekstrem, tiba-tiba melejit, tapi tiba-tiba bisa anjlok, ternyata ada tangan-tangan yang bermain. Bagi investor pemula, saham gorengan menarik karena profitnya tinggi, tetapi bisa tiba-tiba anjlok. Menghindari saham gorengan adalah solusi yang tepat agar potensi ruginya minim.

4. Berlebihan Gunakan Margin

Menggunakan margin yang diberikan sekuritas secara berlebihan biasanya dialami mereka yang tergiur untung cepat sehingga rakus membeli saham hingga melebihi batas. Tak tahunya, saham yang dibeli justru tak menguntungkan. Investor pemula wajib sadar akan hal ini agar tidak menjadi rakus yang justru akan merugikan.

5. Abaikan Stop Loss

Di platform atau aplikasi saham biasanya ada fitur trading yang memungkinkan investor melakukan pembelian dan penjualan saham secara otomatis. Manfaatkan lah fitur ini karena dengan begitu investor tidak perlu terlalu sering mematau pasar hanya untuk memasang order. Khusus untuk stop loss otomatis, ini penting dipasang karena akan membantu investor untuk tidak harus memantau pasar terus-menerus dan teristimewa bisa untung tepat waktu dan rugi tidak terlalu dalam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image