taufik sentana
Inspirasi Syawal
Eduaksi | Sunday, 01 May 2022, 13:54 WIB
Dalam sebaris ayat di surat Al Ankabut, disebutkan bahwa hendaknya kita tidak seperti perempuan yang memintal benang di siang hari kemudian mengurainya kembali di malam hari.
Ini adalah gambaran amal yang sia sia dan tanpa meninggalkan efek yang baik sedikitpun.
Demikian pula amalan Ramadan yang telah kita tuntaskan. Baik itu puasa dan amalan nafilah lainnya. Utamanya adalah atmosfir keataatan dalam fase Ramadan itu, hendaknya ia menjadi lestari dan menjadi awal baik di bulan Syawal.
Sebab sebagaimana kita ketahui bahwa Ramadan bukan semata bulan mengumpulkan amal kebaikan, tapi lebih tepat sebagai bulan melatih amal_ketaatan sehingga membias ke bulan sesudahnya lalu tiba kembali ke Ramadan sebagai rahmat dari Allah.
Saat kita berada di bulan Syawal, sejatinya menginspirasi kita untuk semakin memperbagus amal atau setidaknya melestarikan amalan yang sudah kita biasakan di bulan Ramadan.
Diantara kebiasaan puncak dan efektif yang telah kita capai adalah, sikap ketaatan, bangun lebih awal, menjaga lisan, dekat dengan Alquran, keakraban kita dalam doa dan beberapa aktivitas_pelayanan sosial.
Sebagaimana makna Syawal, yang berarti meningkat dan meninggi, hendaknya kita dapat menyelaraskan pencapaian personal_spiritual dan sosial kita sejalan dengan makna itu. Dan dalam makna itu pula yang menjadi buah dari puncak puasa kita kemarin.
====
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
