
Gempuran Di Hari Kemenangan, Gaza Kembali Berduka
Kolom | 2025-04-12 17:03:40
Tulisan oleh Rini Febiani (Pegiat Literasi, Bandung)
Duka Gaza Di Hari Kemenangan
Ketika umat Muslim di seluruh dunia bersuka cita menyambut kemenangan di hari raya Idul Fitri dengan penuh gegap gempita, suasana duka dan ketakutan justru menyelimuti rakyat Palestina di jalur Gaza. Di tengah gema takbir, militer Israel terus melancarkan gempuran tanpa henti, memperburuk penderitaan warga sipil yang telah lama terjepit dalam krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.
Dilansir dari Al Jazeera, beberapa serangan udara terajdi pada saat malam hari raya Idulfitri. Setidaknya 35 orang tewas pada malam hari raya Idulfitri di kota-kota selatan Rafah dan Khan Younis, selain dari itu tenaga kemanusian pun menjadi sasaran brutal Isreal, ditemukan jenazah 15 pekerja medis di Rafah yang menjadi sasaran tembakan gencar Isreal. (Tempo,31/3/25).
Ratusan ribu warga palestina di Jalur Gaza pada hari Ahad (30/3/2025) melaksanakan Shalat Idul Fitri di atas puing-puing masjid yang hancur, serangan Israel yang sedang berlangsung tidak menyisakan ruang untuk perayaan Idul Fitri (SalamOnline.31/3/25).
Serangan israel hingga saat ini terus terjadi, tercatat 50.0846 yang menjadi korban serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Dan jumlah ini akan terus meningkat, selama agresi militer Israel tidak dihentikan.
Kondisi Gaza yang memburuk bukanlah satu-satunya problematika yang menimpa umat Rasulullah saw. ini. Ketiadaan institusi Islam pemersatu umat turut membuat negeri-negeri Muslim lainnya tidak kalah terpuruk. Umat Muslim saat ini telah kehilangan raain (pengurus) dan junnah (perisai, pelindung) yang bisa mewujudkan berbagai kemaslahatan mereka sebagaimana realisasi hari kemenangan yang semestinya, yakni menuju kemenangan hakiki. Pada saat umat Islam merakayan hari kemanangan, pada saat yang bersamaan umat Islam terpecah belah, diserang dari berbagai hal baik itu pemikiran yang merusak atau darah kaum muslim ditumpahkan. Kehormatan umat terbaik telah dicoreng oleh penguasa Muslim sendiri, yang telah tunduk pada kafir penjajah.
Mewujudkan Kemenangan Hakiki
Kemenangan yang ingin kita raih tentu bukan kemenangan dalam pandangan manusia, melainkan kemenangan yang dipandang oleh Allah Swt. Kemenangan hakiki adalah ketika umat Islam menjadi umat yang bertakwa kapada Allah Taala. Yang termasuk wujud ketakwaan totalitas itu adalah persatuan umat Islam di bawah naungan negara yang menerapkan Islam kaffah. Dengan demikian, umat tidak akan mudah dikalahkan oleh musuh-musuh Allah. Umat juga mampu bangkit dari keterpurukan melalui kesempurnaan islam.
Allah Taala berfirman dalam ayat, “Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya”. (QS. Ali Imran:118)
Kebencian mereka tehadap umat Islam sudah Allah kabarkan, seharusnya serangan yang terjadi kepada saudara kita di Gaza, Palestina, menjadi bukti yang nyata permusuhan mereka terhadap umat nabi Muhammad Saw. Hal ini sebenarnya ini bisa menjadi dorongan yang semakin kuat untuk umat agar segera bersatu melawan serangan Zion1s Yahudi.
Penjajahan hanya dapat diselesaikan dengan jihad. Oleh karena itu, kita butuh pemimpin Islam untuk mengirimkan pasukan berjihad melawan musuh. Kepemimpinan ini akan terwujud dalam sistem pemerintahan Islam dengan khalifah sebagai pemimpinnya. Khalifah akan menjadi garda terdepan dam mengusir z1onis Yahudi dari tanah milik umat Islam. Kepemimpinan yang kuat akan memobilisasi kekuatan umat islam secara penuh untuk melawan segala bentuk penjajahan, hingga umat Islam meraih kemenangan. Dari sinilah akan lahir kehidupan yang aman, sejahtera dan jauh dari segala bentuk penjajahan. Islam dalam sebuah negara itulah yang akan menjadi solusi menuju kemuliaan dan kemenangan hakiki.
Dengan begitu, mari jadikan momentum Idul Fitri ini bukan hanya meraih kemenangan secara individu melainkan kemenangan secara menyeluruh. Mari berjuang meraih kemenangan dengan menegakan kembali perisai umat melalui sistem Islam.
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di anatra kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi.” (QS. An Nur:55)
Wallahu’alam bisshawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook