Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gusti Dirga Alfakhri Putra

Mobile Photography, Berkarya tak Harus Mahal

Gaya Hidup | 2021-06-09 11:43:38
Source : Instagram @gusti_dirgaa

Bicara fotografi, bicara suatu gaya hidup yang telah tumbuh dan terus tumbuh. Sejak pertama kali munculnya kamera pada tahun 1000 Masehi oleh ilmuwan Arab, Al-Haitam atau Alhazen, jutaan karya foto telah dihasilkan oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Sejak media fotografi hadir, sering disebut sebagai media rekam yang paling ampuh. Kemampuannya menampilkan detail dan ketepatan waktu membuat manusia modern mengagungkannya sebagai bagian dari kemajuan dalam merekam momen. Jutaan momen penting telah terdokumentasi dengan baik, menjadi catatan sejarah yang menjadi pelengkap bagi kehidupan manusia. Kenyataan itu turut menggiring opini umum bahwa fotografi merupakan media penghadir kenyataan yang obyektif, sehingga perkembangan masyarakat modern yang amat tergantung pada kecepatan dan ketepatan informasi menjadikan fotografi salah satu media paling handal.

Saat ini, fotografi tidak hanya dipandang sebagai media dokumentasi atau pelengkap catatan sejarah saja, tapi juga dianggap sebagai seni yang bisa dipelajari dengan mudah oleh berbagai kalangan. Fotografi sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian orang yang senang untuk memotret berbagai hal yang disukainya. Tak hanya itu, fotografi juga sudah menjadi media untuk menambah pemasukan, menjadi wadah untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Hadirnya smartphone membuat banyak orang kini bisa menjadi fotografer. Apalagi, teknologi dan fitur kamera yang ada pada smartphone sekarang mampu menghasilkan foto berkualitas baik, sehingga penggunanya bisa mengabadikan setiap momen yang dilihat kapan pun dan di mana pun mereka berada.

Maka tak mengherankan jika tren mobile photography (istilah fotografi menggunakan smartphone) makin digandrungi. Terbukti dengan hadirnya beragam komunitas, seperti kofipon, Mata Ponsel, dan Kompe Mopahe, dan berbagai komunitas lainnya yang bisa diikuti di Instagram.

Mobile photography telah mengubah persepsi orang-orang bahwa untuk menghasilkan sebuah foto yang keren haruslah menggunakan alat yang mahal. Kelebihan dari smartphone yang ringkas dan mudah dibawa menjadi kemudahan bagi orang-orang yang ingin menghasilkan karya foto namun memiliki keterbatasan dana untuk membeli kamera DSLR atau kamera mirrorless.

Kamera ponsel saat ini mempunyai kualitas yang semakin baik bahkan mendekati kamera profesional. Dengan harga smartphone yang berbagai macam, tentu kita dapat memilih smartphone dengan kualitas kamera yang bagus namun ramah di kantong. Hal ini lah yang menjadi penyebab perkembangan mobile photography tumbuh secara signifikan meskipun angka pastinya tidak diketahui.

Selain harganya yang tidak terlalu mahal, penggunaan smartphone dalam photography memiliki kelebihan tersendiri bagi para penggunanya. Setiap momen adalah berharga dan terkadang tidak terulang untuk kedua kalinya. Maka, smarphone adalah cara cepat untuk menangkap momen tersebut.

Namun, penggunaan smartphone sebagai wadah untuk fotografi mesti diimbangi dengan penguasaan dasar-dasar dalam fotografi. Karena fotografi saat ini telah menjadi suatu seni, diperlukan keseriusan untuk memperdalam ilmu mengenai fotografi tersebut. Terlalu sayang rasanya jika semua pengalaman dan peristiwa yang terekam, kualitasnya hanya biasa saja. Pengguna harus memiliki dasar-dasar fotografi yang mumpuni, kepekaan yang tinggi, dan kreatif. Dengan demikian, foto-foto yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang bagus dan tidak kalah dari para pengguna kamera profesional.

Keseriusan mendalami Mobile Photography melahirkan stigma baru bahwa berkarya tak harus mahal. Asalkan ada niat yang kuat untuk mempelajari photography menggunakan smartphone yang dimiliki, kita semua pun bisa menjadi seorang fotografer profesional.

"Kamera terbaik Anda adalah kamera yang paling Anda kuasai, bukan kamera yang paling mahal yang Anda beli". – Sani Sinarsana

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image