Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Assyiffah Aulia

Arti Pendidikan Dalam Peran Perempuan

Eduaksi | Thursday, 03 Jun 2021, 21:35 WIB
Sumber Photo : Dokumen pribadi

Berbicara tentang arti dan makna pendidikan dalam peran perempuan memang lah tidak mudah seperti yang kita bayangkan dalam kenyataannya, kenapa kita bisa menilai seperti itu? Apakah arti pendidikan dalam peran perempuan?Apa sih yang kita tau tentang pendidikan? Penting buat seseorang? Apakah penting juga untuk perempuan? ya mungkin kita mengetahui jawabannya dan jawabannya itu adalah iya. Why? Because A woman is the first education for her children in the future. Apa yang kita tau tentang pendidikan? apakah penting buat seseorang? Apakah penting juga untuk seorang perempuan? Jawabannya juga adalah iya. Why? Because A woman is the first education for her children in the future.

Berbicara tentang perempuan berarti kita berbicara akan Perempuan sebagai sekolah pertama untuk seorang anak kelak, maka dari itu pendidikan dalam peran perempuan itu sangat penting. Tidak hanya pendidikan tentang akademik saja melainkan juga pelajaran non akademik, banyak yang harus dikuasai oleh perempuan karena perempuan itu juga harus bisa mengembangkan potensi yang dimiliki nya, membentuk karakter yang dimiliki nya, dan menjadi seorang yang dijunjung tinggi pendidikannya .

Untuk itu kita sebagai perempuan itu harus punya tekad yang kuat untuk terus mengejar sebuah pendidikan yang akan menumbuhkan rasa bangga pada diri sendiri dan juga akan berguna kepada orang lain. Kenapa demikian? Karena kita bisa simpulkan bahwa perempuan itu bisa menjadi apapun dalam menjalankan perannya. Jangan pernah berpikir bahwa apa yang sedang kita rintis sekarang sebagai perempuan ini hanyalah sebuah hal yang sia-sia. Ingat bahwa setiap pencapaian itu pasti ada proses, tidak mungkin setiap apa yang kita jalani itu berjalan dengan mulus tanpa lika-liku.

Pada dasar nya pendidikan bagi perempuan itu tidak hanya satu, tetapi juga termasuk bagaimana cara bertindak melalui pola pikir, perasaan, dan logika. Why did it happen? Karena jika hanya pintar itu tidak bisa, jika hanya mengandalkan kepintaran itu tidak cukup, ingat, orang pintar akan kalah dengan orang yang cerdas, dan orang yang cerdas, akan kalah dengan orang yang beruntung. Maksud beruntung disini itu hanya kebetulan saja di waktu yang mendesak, dan ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak berusaha, tetapi kita harus tetap terus fokus pada tekad awal tadi.

Jika kita memiliki pendidikan yang layak, itu juga bisa menjadi acuan potensi untuk orang-orang sekitar. Kita sebagai perempuan jangan pernah bergantung pada orang lain. “ah saya harus menikah dengan lelaki yang kaya” itu adalah pola pikir yang salah, tapi ubah mindset itu menjadi aku. Aku harus menjadi wanita yang berjaya, aku harus menjadi wanita sukses dan berkelas” ini adalah pola pikir hang hebat. Kenapa? Karena memang wanita itu harus dijunjung tinggi, termasuk dalam peran pendidikan ini.

Kita sebagai perempuan juga tidak boleh lemah di depan orang lain termasuk pria. Tidak layak kita mengeluh di depan orang lain yang bahkan kita tidak tau seberapa kuat juga mereka dalam berusaha , Boleh berkeluh kesah tapi jangan terlalu lama, kita harus bangkit. Jatuh, bangkit lagi. ingat, mungkin kita memang sering merasakan lelah, entah itu lelah hati, fisik, atau mental, tapi kalian harus tetap liat lurus kedepan bahwa masih banyak orang-orang yang menunggu kalian di atas kesuksesan.

Termasuk orang-orang yang kita cintai dan yang mencintai kita. Contohnya adalah orang tua, ingat,bahwa mereka sangat berjasa kepada kalian sebagai perempuan, maka berilah mereka emas di tengah-tengah ke terpurukan. Berilah mereka balasan di dalam perjalanan jeri payahnya. mau kalian membalas ke mereka itu tidak akan bisa menggantikan semua pengorbanan mereka untuk kita, tapi itu menjadi salah satu alasan kuat bahwa mereka bangga mempunyai kita sebagai perempuan.

disini kita harus membuktikan ke mereka bahwa mahkota mereka ini sedang berusaha menuju pendidikan tertinggi, bahwa mahkota mereka ini sedang berusaha keras untuk menjadi seseorang yang akan dijunjung nantinya.

Karena seperti yang tadi sudah kita bahas sebelumnya, jika kita mempunyai pendidikan atau karir yang layak, itu bisa menjadi potensi untuk orang-orang sekitar pula. Jadikanlah setiap pelajaran yang kita dapat itu menjadi motivation for our future. Be a woman who respects her family, her husband, her parents, and her future children. Jadilah seorang perempuan yang bisa menjunjung tinggi keluarga nya, suami nya, dan anak nya kelak.

Menjadi seorang ibu juga harus berpendidikan, karena ibu memang menjadi panutan dan sekolah dini bagi anak-anak nya nanti. Harus bisa berdiri tegak dalam keadaan yang mengikat nanti. Perempuan hebat, perempuan kuat, dan perempuan cerdas itu merupakan bonus dari pentingnya peran pendidikan bagi perempuan. Dan kita harus ingat kata almarhum Pak B.J.Habibie “ keberhasilan bukanlah milik orang pintar. Namun keberhasilan itu adalah milik orang yang senantiasa berusaha”.

Oleh : Assyiffah Aulia

Mahasiswa Ilmu Politik FISIP universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image