Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Assyiffah Aulia

Pentingnya Etika dan Morality Dalam Diri

Eduaksi | Monday, 31 May 2021, 22:58 WIB
Sumber Photo : Pustakabergerak

Perilaku itu merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam memenuhi setiap kehidupan manusia. Layaknya berperilaku atau adab manusia kepada satu sama lainnya. Etika dan moral itu berbeda. Etika tidak sama dengan moral, orang yang baik belum tentu morality nya juga baik. Karena setiap orang memiliki moralitas, tetapi tidak berarti beberapa orang itu juga memiliki etika. Karena berdasarkan pengertian secara umum nya, moralitas merupakan segala macam pandangan atau norma-norma berpendapat serta merupakan ajaran baik dan buruk nya sebagai manusia. Sedangkan etika itu merupakan sebuah pemikiran tentang moralitas. Seperti, keadaan, watak, kebiasaan, dan lain sebagainya.

Bisa kita ambil contoh dari pentingnya menerapkan perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dari ruang lingkup masyarakat, yaitu menciptakan atau membangun sikap atau berperilaku yang baik kepada masyarakat, bisa dengan cara saling tolong menolong, ramah dan murah senyum, bertutur kata yang baik dan tidak menyakiti atau menyinggung hati sesama masyarakat. Biasanya ada aja beberapa orang yang melupakan sikap berperilaku dalam ruang lingkup terdekat nya sendiri, ada yang saling menggunjing dan berbicara yang tidak seharus nya di ucapkan, ada yang saling iri dengki, dan tidak pernah tersenyum, seharusnya perilaku yang seperti ini bisa di ubah sedikit demi sedikit, ya walaupun memang kita tidak bisa merubah sikap atau perilaku orang lain, tetapi kita sebagai sesama saudara masyarakat harus tetap saling mengingatkan. Tegur jika memang ada kesalahan yang fatal atau menyakiti hati, tapi tidak dengan menegurnya di depan banyak orang, tetapi face to face atau personality. Karena jika kita menegur seseorang di depan banyak orang itu juga bukan merupakan perilaku etika yang baik, karena itu juga bisa merupakan sikap yang menjatuhkan harga diri orang lain atau biasa kita sebut memalukan orang lain di depan banyak orang. Jadi lebih baik di tegur dengan cara baik secara face to face atau personality tadi.

Contoh selanjutnya bisa dicerminkan dari sikap berperilaku di lingkungan sekolah,kampus atau pertemanan. Nah ini bisa kita ambil contoh misalnya dalam organisasi. Biasanya di setiap organisasi itu pasti akan ada beberapa agenda atau acara yang akan dilaksanakan, dan sebelum semua acara atau agenda itu terlaksana, pasti akan ada yang namanya breefing atau musyawarah terlebih dahulu, biasanya di dalam musyawarah ini pasti ada beberapa orang yang tidak bisa menerima pendapat orang lain. Why? Because usually some people from that can not respect other people's decisions, kebanyakan dari beberapa orang itu tidak bisa menerima keputusan yang berbeda. Padahal sebenarnya yang namanya musyawarah itu ya diselesaikan atau dibicarakan secara sesama. Jadi setiap orang itu boleh memberikan hak suara mereka masing-masing, jadi kenapa harus ada nya perilaku etika atau morality ini juga merupakan alasan karena penting nya menghormati hak yang dimiliki orang lain. Agar orang lain juga bisa menghormati hak yang kita miliki.

Didalam setiap lingkup ruang yang ada itu memang harus adanya perilaku etika dan morality karena memang itu berpengaruh bagi setiap kehidupan manusia dengan cara menjaga kerukunan dengan sesama manusia juga harus menunjukan sikap yang hormat atau sopan terhadap orang lain baik dalam berbicara maupun berindak dan bersikap. Karena memang penting nya moral ini agar setiap manusia itu lebih menghargai serta menghormati satu sama lainnya. Jika sudah bisa saling menghargai serta menghormati satu sama lain maupun itu dari pendapat, pembawaan, atau bersikap maka akan lebih terjamin kenyamanan serta ketentraman dan keharmonisan bagi setiap ruang lingkup yang ada.

Oleh : Assyiffah Aulia

Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image