Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lita Widianti Rahayuningtyas

Kendala Internet Saat Pembelajaran Daring

Teknologi | Friday, 28 May 2021, 20:00 WIB

Kasus penyebaran pendemic Covid-19 yang mulai terdengar beritanya menjadi awal menyebarnya kekhawatiran seluruh dunia atas penyebaran virus corona. Berbagai kasus di seluruh dunia menjadi sorotan berbagai negara, termasuk Indonesia. Berbagai dampak yang ditimbulkan pandemic tersebut muncul di berbagai aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan. Menurut UNESCO sekitar 1,3 miliar pelajar di seluruh dunia tidak dapat bersekolah sebagaimana biasanya akibat penyebaran virus covid 19 ini. Hal tersebut menjadi salah satu bahan kajian yang dilakukan oleh pakar pendidikan di seluruh dunia, mengenai bagaimana agar pembelajaran tetap berjalan dan kualitas pembelajaran tidak menurun walaupun terdapat tantangan yang begitu besar, termasuk menjawab apa dan bagaimana strategi yang dapat dilakukan (Luthra, 2020)

Mulai 16 Maret 2020, sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Kebijakan pemerintah ini demi memutus mata rantai penyebaran covid-19. Selain itu pemerintah meminta masyarakat untuk semakin memiliki kesadaran pentingnya stay at home, mencuci tangan pakai sabun dan memakai masker. Selama kurang lebih satu tahun ini, siswa SD juga diharuskan untuk belajar dalam jaringan (daring) dari rumah masing-masing atau sistem pembelajaran jarak jauh. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Hanya saja karena pandemic seperti saat ini, tentunya terdapat banyak kendala yang dihadapi yaitu baik siswa maupun orangtua tidak semua orangtua memiliki handphone sehingga untuk menunjang kegiatan pembelajaran merasa kebingungan akhirnya pihak sekolah ikut mencari solusi untuk mengantisipasi hal tersebut. Sebagian orangtua memiliki handphone tetapi tidak mempunyai kuota internet, hal ini dikarenakan mereka hidup di pedesaan yang rata -rata perekonomian menengah kebawah dan mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani.

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem Media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya yang begitu tinggi. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet selain itu koneksi internet menjadi salah satu kendala yang banyak dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya didaerah pegunungan, pedesaan, terpencil dan tertinggal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image