Puisi : Hening
Guru Menulis | 2022-04-23 15:12:57Hening
Sepertiga malam hening nan dingin
Ku masih terjaga memaksakan jariku tetap menari
Tuk penuhi janji mengukir mimpi
Mimpi indah dambaan hati setiap insan
Gemericik pancuran di tepi sawah renyah memecah keheningan
Kabut pun turun menyelimuti dinginnya malam
Kicauan burung hantu sesekali hadir di kejauhan
Membuat suasana kian syahdu mendalam
Tak bisa ku biarkan jariku berhenti walau mata pelan berkedip
Tanda lelah menggempur raga
Jangan sampai terlena, ku gapai lentera yang pancarkan cahya penggugah
Bergemuruh menderu di dalam dada
Meneguhkan jiwa tetap terjaga
Mendaki malam yang kian hening
Menunggu kokok ayam jago di pagi hari
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.