Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. WAODE NURMUHAEMIN.

Hidup Ini sudah Rumit , Jangan diperumit Lagi

Curhat | Saturday, 23 Apr 2022, 11:44 WIB
Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Dalam dunia birokrasi Indonesia memang banyak hal-hal rumit yang harus disederhanakan. Terlebih hubungan dengan sesama rekan kerja. Contoh kecil, ditingkat kementerian, untuk pegawai pusat ada begitu banyak perjalanan dinas pusat dan daerah selama setahun APBN. Dengan uang saku yang lumayan plus hotel bintang serta kesempatan jalan-jalan gratis kerapkali memicu kecemburuan sesama rekan kerja. Hal itu berlaku untuk semua pegawai baik pejabat maupun staff. Ditempat saya ada 17 kabupaten kota yang menjadi wewenang kami dalam masalah pendidikan belum termasuk kegiatan nasional yang diadakan diseluruh wilayah Indonesia, rapat-rapat di Jakarta dan sekitarnya dan masih banyak lagi, hal ini adalah sebuah privalege dimana dosen PNS pun tidak mendapat kesempatan seperti itu termasuk juga pegawai Pemda.

Biasanya semua pegawai mendapat kesempatan yang sama dalam setahun tiga atau empat kali perjalanan dinas ke Jawa dan delapan atau sembilan kali ke daerah. Walaupun demikian, masih saja perasaan cemburu tetap menghinggapi satu sama lain. Saya adalah salah satu yang tegas menolak perjalanan dinas yang saya rasa tidak berhubungan sama sekali dengan tupoksi saya. Disinilah masalah-masalah rumit mulai muncul. Gaya kekanak-kanakan pun mulai dipamerkan. Pegawai yang merasa tidak diperhatikan, mulai melakukan tindakan-tindakan konyol dari japri yang tidak dibaca berhari-hari, telpon yang tidak diangkat dan bentuk-bentuk ketidak dewasaan lainnya. Hal ini menyulitkan karena setiap pegawai memerlukan data dan koloborasi dalam pekerjaan.

Kalau masalah pribadi, saya tidak peduli dengan semua bentuk pamer kerumitan psikologi tersebut. Namun kalau sudah menyangkut pekerjaan misalnya saya perlu data pemetaan kemampuan guru dan ada yang sengaja menutupi atau menghilangkan data itu, maka tunggu saja dirapat saya akan membukanya dengan seterang-terangya perbuatan tidak masuk akal tersebut. Biasanya yang berbuat demikian tidak akan bisa menjawab satu patah kata dan akan berurusan dengan yang namanya mutasi ditempat terpencil. Entah mengapa SDM dikantor-kantor masih kerap tidak profesional dalam pekerjaan yang juga membuat PAN RB pusing tujuh keliling dengan kompetensi ASN yang rendah dan menghabiskan banyak anggaran, miskin prestasi dan malas berinovasi serta masih saja memelihara sikap purba semisal menggosip, membuang-buang waktu dikantin dan hal-hal tidak produktif lainnya. Saya setuju dan mendukung program pemerintah yang akan mengganti ASN dengan robot. Manusia terlalu rumit dan suka merumitkan sesuatu.Jam kerja kantor yang hanya delapan jam sehari itu, menuntut sikap profesionalisme yang baik.

Dalam dunia kerja sebaiknya sikap kekanak-kanakan nan tidak profesional harus dihilangkan. Jadilah smart ASN dan ASN kelas dunia yang bisa turut mengantarkan Indonesia ke kancah persaingan dunia yang makin canggih. Jangan jadi beban anggaran negara tanpa kontribusi. Sadarilah gaji,tunjangan, dan semua bentuk kesejahteraan yang dinikmati ASN adalah pajak rakyat yang ditarik diatas peluh dan keringat rakyat

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image